Episode 1

4K 274 6
                                    

Hangatnya matahari pagi ditemani suara deburan ombak-ombak kecil, sangat menenangkan. Kawasan pantai di Jeju Island ini sangat memikat hati. Semua yang terlihat disana hanyalah keindahan.

Author's POV

"Ahh apa yang harus aku lakukan.!"

"Aku benar-benar frustasi!"
Teriak pria itu sambil meremas rambutnya dengan sebelah tangannya, sedangkan tangan sebelahnya lagi ia masukkan ke kantong celananya.

Dia menatap lama lautan luas didepannya, dia terlihat bingung, cemas, dan kawatir.

"Aku menyukaimu, aku tak ingin kau dirusak." Matanya sedikit berair saat mengatakannya.

Lalu dia menundukkan kepalanya sambil menutup mata, menarik nafas dalam-dalam lalu mengangkat kembali kepalanya dengan tatapan seolah berkata 'aku akan melakukannya untuk mu'.

Kemudian dia beranjak menuju sebuah bangunan didekat sana, penginapan sederhana tapi nyaman ditambah lagi pemandangan disekitarnya yang tidak akan mengecewakan.

"Hyung, apa harus pembangunan pabrik itu dibangun disini?"

"Itu sudah disetujui oleh Tn. Jeon Ha Ryung Kook, dia ayahmu yang sangat kau hormati."

"Tapi kau tau kan, itu akan sangat mengganggu ekosistem laut." Jungkook sedikit menaikkan nada bicaranya tanda bahwa ia tidak setuju.

"Aku mengerti, sangat mengerti, akupun tak rela jika laut yg indah didepan sana akan menjadi kotor." Tatapan pria ini menuju ke hamparan biru yang luas di balik jendela.

"Tae-hyung, aku ingin menghentikannya!"

"Apa yang bisa kau lakukan?"

"Aku punya hak untuk tidak setuju dengan proyek itu, aku anaknya, aku juga bekerja dibidang yang mengharuskan aku melakukannya. Aku harap kau mau mendukungku."
Jungkook menatap mata rekan kerja serta sahabatnya dengan tatapan memohon.

"Baiklah, aku kan mendukungmu, karna sebenarnya aku juga tidak setuju jika proyek itu mengganggu kehidupan di laut."

"Gomawo Tae-hyung" ucap Jungkook seraya terseyum tulus.

- - - - -

Ini malam terakhir mereka di Jeju, besok mereka akan kembali ke Seoul untuk melaporkan keadaan laut di Jeju. Jungkook tampak gelisah dan tidak bisa tidur. Akhirnya ia memutuskan untuk keluar berjalan-jalan dipinggir pantai.

"Ahhh dinginnyaa." Jungkook mengeratkan mantelnya.

Jungkook berjalan menyusuri pinggir pantai, tanpa sadar dia sudah sangat jauh dari penginapannya. Angin malam yang begitu dingin tidak menghentikannya untuk berjalan. Akhirnya ia berhenti di pantai berbatu dan duduk di batu yang paling besar. Langit gelap berbintang, udara yang menyejukkan, serta suara deburan ombak ini sangat ia sukai.

"Aku menyukaimu, aku akan melindungi mu, tolong beri aku kekuatan." Ucapnya sambil tersenyum. Kemudian ia mendengar suara seperti sesuatu tercebur ke air. Segeralah ia menoleh ke kiri tapi tidak ada apapun.

'Ahh mungkin batu menggelinding.' Batin Jungkook.

- - - - -

"Kau kemarin kemana? Saat aku terbangun kau tidak ada di kasurmu."

"Hanya berjalan-jalan Hyung."

"Ohh, mestinya kau bilang dulu padaku, aku takut kau kenapa-kenapa."

"Aku tak ingin membangunkan mu Hyung, kau tidur sudah seperti babi hahaha"
Jungkook sangat suka menggoda hyung nya ini. Tapi Taehyung tidak pernah marah karna ia sangat menyayangi sahabat yang sudah ia anggap adiknya sendiri ini.

"Heiiii kau ini!"
Taehyung segera berlari mengejar Jungkook, dan Jungkook ikut berlari tak ingin tertangkap oleh hyung nya. Berlari-lari seperti anak kecil. Akhirnya Taehyung berhasil melingkarkan lengannya di kepala Jungkook dan tertawa. Mereka berdua terlihat seperti adik kakak sungguhan.

Akhirnya Taehyung melepaskan kepala Jungkook "Ayo kembali ke Seoul."

Seketika wajah Jungkook mengeras dan terlihat serius "Baiklah hyung."

- - - - -

Seoul

Jungkook's POV

Aku bertekad untuk meyakinkan Appa untuk membatalkan proyek itu dibangun di dekat Pantai Jungmun di Jeju.

"Appa?"

"Wae Kook? Bagaimana keadaan Jeju tepatnya Pantai Jungmun?"

Aku sedikit takut untuk mengatakannya, tapi aku tidak ingin proyek itu dibangun di sana. Aku mengepalkan jari-jari tanganku mencari kekuatan.

"Baik, disana masih sama, indah dan tenang, tapi Appa, aku ... aku tidak setuju pembangunan pabrik disana. Proyek tersebut akan sangat merusak ekosistem laut."

"Jeon Jungkook, apa yang kau bicarakan? Ini proyek besar, Appa yakin proyek ini akan berhasil"
Ku lihat Appa sedikit terkejut mendengar kata-kataku.

"Appa, ini bukan masalah keuntungan, tapi proyek ini sungguh akan merusak ekosistem disana. Appa mengertilah perasaanku, aku benar-benar tidak ingin Appa melakukan proyek itu di Jeju, carilah tempat lain."
Meskipun sedikit takut, aku yakin nada bicara ku sudah sangat tegas.

"Anakku, Appa tau perasaan mu, tapi kontrak perjanjian proyek ini telah dibuat Appa tidak..."

"Bisa! Appa pasti bisa, aku akan membantu Appa mencari lokasi lain yang cocok untuk pabrik itu."
Aku menatap mata Appa dengan penuh kepastian, Appa pasti terkejut mendengar aku memotong perkataannya. Karna selama ini aku tidak pernah memotong perkataannya, mengabaikan perintahnya, karna aku sangat menyayangi Appa.

Appa menghela nafas, bisa ku lihat bahwa Appa sedang berkipir. Memikirkan kata-kata ku?

"Jungkook-ah proyek ini dimulai 2 minggu lagi Appa tidak yakin kau.."

"Percayalah padaku Appa."

"Baiklah, Appa percaya padamu. Kau akan menjadi penerus Appa untuk duduk di posisi ini, Appa menganggap ini ujian untuk mu."
Aku sedikit tertegun mendengar perkataan Appa.

"Appa... jangan berkata seperti itu, aku belum siap untuk posisi tersebut."

"Untuk itu Appa buat proyek ini menjadi ujian untukmu, apakah kau siap atau tidak."
Aku terdiam, aku tak tau harus mengatakan apa pada topik ini. Aku benar-benar tidak siap, ani, aku tidak mau. Aku tidak mau duduk di ruangan yang membosankan ini sepanjang hari. Tapi aku juga ingin mengatasi masalah proyek ini. Eottoke??

"Pulanglah nak, Appa tau kau lelah. Appa akan pulang cepat hari ini. Suruh Ahjumma menyiapkan makan malam lebih awal."

"Ne, Appa."
Aku membungkukkan badanku dan keluar dari ruangan Appa.

Pikiranku masih memikirkan perkataan Appa tadi...

Jungkook's POV End

- - - - -

"Rumah kita akan dirusak, apa yang harus kita lakukan?"

"Bagaimana ini?"

"Pasti akan sangat kotor disini."

"Apa kita harus pindah?"

"Tapi disini sangat nyaman, tidak ada hiu berkeliaran."

"Kenapa mereka begitu jahat?!"

"Entahlah, aku tak tau.."












































"Semoga kau menepati kata-kata mu."

TBC

Please support this FF!
I'm a new comer hehe
Kritik dan saran akan diterima!
Gomawoyo 💕

I'll Wait For You (Mermaid) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang