Episode 15

1.5K 137 8
                                    

SinB's POV

'Apa arti sebuah perpisahan bagi manusia? Kematian adalah perpisahan terburuk bagi manusia yang aku tau. Sekuat apapun kau mencoba kau tak kan bisa menghindarinya.'

Aku terus menggenggam tangannya. Mencoba memberikan kekuatan untuknya.

'Kematian yang paling menyakitkan bagi manusia adalah bukan kematiannya sendiri, melainkan kematian orang yang dicintainya.'

Aku tak bisa mengatakan satu patah katapun. Lidahku kelu melihat ia berpura-pura tegar. Padahal di dalam hatinya ia sangat sedih dan terpukul.

'Air mata yang paling menyedihkan di dunia ini adalah air mata di dalam hatimu, yang tidak bisa kau tunjukkan pada orang lain.'

Tempat ini semakin sepi. Kini hanya tersisa kami berdua. Ku rebahkan kepalanya di bahuku. Ia hanya menurut. Genggaman tangannya semakin erat ku rasakan. Bahunya bergetar. Ia menangis.

"Menangislah. Menangislah sesukamu. Hanya ada kita berdua disini."

'Ada saatnya kita harus menerima bahwa segala sesuatunya memiliki sebuah akhir. Bertemu dan berpisah, semua itu ada saatnya.'

Aku memeluknya erat, seerat mungkin. Tangisnya semakin pecah. Ia memelukku lebih erat. Membenamkan wajahnya di bahu kananku. Punggungnya bergetar begitu kuat.

'Ada saat dimana kau harus melepaskan apa yang kau cintai. Bukan karena kau berhenti mencintainya. Tapi karena kau sangat mencintainya.'

Aku harap aku tidak akan pernah meninggalkannya. Melihatnya seperti ini membuat hatiku sakit.

'Aku akan berusaha untuk dapat tetap bersamamu, Jungkook.'

- - - - -

1 Month later

Hari ini tepat 30 hari perginya Tn. Jeon. Dan ini hari ke-29 aku menemani nya bekerja. Meski tidak melakukan apapun tapi aku senang melihatnya bekerja. Memberinya semangat dan perhatian, hanya itu yang bisa ku lakukan.

Hari ini kami berencana mengunjungi makam Tn. Jeon.

"Jungkook-ah, aku akan membeli bunga terlebih dulu. Kau makan siang sendiri tak apa kan?"

"Hm baiklah. Supirku akan mengantarmu." Jawab Jungkook tanpa mengalihkan pandangannya dari tumpukan kertas di mejanya.

"Ani! Aku akan pergi dengan Yerin eonni. Sebentar lagi dia datang menjemputku."

"Hm baiklah." Lagi-lagi dia tidak melihatku.

"Jeon Jung Kook.."

Jungkook menghentikan aktivitas tangannya tapi wajahnya tetap menunduk.

Aku segera menghampirinya, memutar kursinya ke samping kanan dan memeluknya.

"Aku tau apa yang kau pikirkan. Jangan salahkan dirimu Jungkook-ah. Ini bukan kesalahanmu."

Hening beberapa saat. Aku menepuk-nepuk pelan punggung nya.

"Gomawo SinB-ah." Ucap Jungkook kecil.

Aku melepas pelukanku untuk melihat wajahnya. Wajah sayu dan lelah yang selalu menghiasi wajahnya sebulan ini. Aku mengecup bibirnya dengan cepat dan langsung berdiri menegakkan tubuhku yang tadinya sedikit membungkuk saat memeluknya.

Jungkook tampak terkejut. Aku hanya tertawa kecil lalu pergi mengambil tasku. Sebelum membuka pintu aku berbalik padanya "Jangan lupa makan atau aku akan memarahimu!"

Aku pun segera keluar dari ruangannya dan menuju ke lantai bawah melalui pintu ajaib (read: lift) untuk menunggu Yerin eonni.

Author's POV

I'll Wait For You (Mermaid) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang