▶8

2.3K 434 10
                                    

Wakty berjalan cepat tanpa Rosè sadari. Gak kerasa dia udah hampir tiga bulan jauh dari neneknya.

"Ros, lo berangkat nyurvei sama Jaehyunnya kapan?" Tanya Eunwoo ke Rosè.

Rosè lagi kumpul aja sih bareng Eunwoo, Mingyu, sama Eunha. Tadinya ada Jaehyun, tapi Jaehyun cabut duluan soalnya ada keperluan.

"Eh iya, kalian mau berangkat kapan?" Tanya Eunha. "Rencana mau kemana?" Tanya Eunha lagi.

"Hm, mungkin besok? Besok udah libur akhir semester kan soalnya?" Kata Rosè.

"Iya. Ngikut dong," kata Mingyu.

"Yaudah ayok aja sih," ajak Rosè.

Mingyu langsung merayu Eunwoo buat ikut juga. Tapi, dengan alasan ada acara, Eunwoo menolak. Akhirnya, Mingyu ngerayu Eunha, "Ha.."

"Apa?"

"Mau ikut kagak? Bareng sekalian sama Rosè," kata Mingyu sedikit memelas.

Eunha mengangguk, "Yaudah deh gapapa. Daripada gue di rumah juga ngapain kan?"

Rosè tersenyum senang. Mereka lantas merencanakan kemana mereka akan pergi.

🌠

Rosè duduk di depan televisi sejak sore, sejak dia diantar pulang sama Mingyu setelah perundingan tadi sore. Acara TV gak terlalu bagus, tapi Rosè juga gak tau harus ngapain. June ada di kamarnya semenjak Rosè pulang.

Rosè berniat ambil minum ke dapur ketika June keluar dari kamarnya dengan pakaian cukup rapi. Rosè jadi bertanya-tanya, kemana sepupunya itu mau pergi.

"Mau kemana lo?" Tanya Rosè begitu June sudah menjauhi pintu kamarnya.

"Bukan urusan lo," jawab June ketus.

Rosè mendengus jengkel. Kadang dia bingung, June tuh sebenernya udah peduli sama dia atau belum sih?

"Ya memang bukan, tapi seenggaknya lo pamit sama gue. Ngasih alesan mau kemana, walau alesan lo bohong. Jadi, kalau misal ada yang nyariin, gue bisa jawab," ujar Rosè.

June mengambil kunci mobil yang ada di meja depan televisi, "Gue mau pergi. Jangan nungguin gue," katanya singkat. Setelah itu, June langsung keluar tanpa memberi alasan lagi.

Rosè berdecak, "Waktu itu dia udah perhatian dengan ngikutin gue dari kampus. Sekarang, ditanyain mau kemana aja gak mau jawab," gumam Rosè.

Rosè meneruskan perjalanannya ke dapur yang sempat tertunda. Mengambil segelas air dari dalam kulkas, kemudian membawanya ke depan televisi.

Jam menunjukkan pukul setengah sembilan malam, dan Rosè gak tau kemana June pergi. June memang bilang kalau Rosè gak perlu nunggu dia, tapi hati nurani Rosè terus bilang supaya dia nungguin June sampai June pulang.

🌠

June memasuki tempat janjiannya. Tempat itu ramai oleh dentuman musik keras dan obrolan random puluhan orang. Dimana lagi kalau bukan club malam?

Bukan kali pertama June kesitu. Mungkin June bisa dibilang pelanggan disana? Soalnya, June rutin kesana bareng temen-temennya setiap ada hari libur panjang dan waktu luang.

"June!" Teriak Dokyeom sambil melambaikan tangannya.

June menyipitkan matanya untuk melihat siapa saja yang sudah ada disana. Dan sepertinya sudah lengkap. Dokyeom, Jungkook, Mingyu, Bambam, Yugyeom, Jaehyun, serta Eunwoo. Winwin sesekali ikut, tapi cowok itu cuma akan bertahan paling banter 30 menit disana. Setelah itu, dia akan pamit pulang karena tidak tahan dengan suara musik yang terlalu keras sampai dia pikir gendang telinganya bisa robek.

June langsung bersalaman dan memesan minuman favoritnya. "Sorry telat," kata June.

"Iya lo tumben telat?" Sahut Jungkook.

June mendudukkan dirinya, "Rosè tanya-tanya mulu, jadi lama."

Mingyu menyahut, "Oh ya, sekarang lo gak sendirian disitu ya?" Mingyu menyambung, "Tadi niat gue mau mampir waktu nganterin Rosè, tapi gue gak enak sama Rosè kalo liat dua cowok mondar-mandir di depan dia."

"Rosè tau lo kesini, June?" Kali ini Yugyeom yang tanya.

June menggeleng, "Kagak lah anjing. Bisa ribet urusannya kalo mulutnya dia ember terus gak sengaja bilang ke eyang gue," kata June. "Bisa mati dicekokin wejangan-wejangan sama eyang gue," sambung June.

Mereka semua tertawa mendengarnya. Eunwoo lantas bertanya, "Eh iya, lo sama Rosè kayaknya uring-uringan terus deh, June. Kenapa sih?"

June mengangkat kedua bahunya, "Gak tau. Emang bawaannya gue tuh gak suka sama di kali?"

"Yaelah, cakep gitu. Kan tipe-tipe lo banget tuh si Rosè?" Kata Bambam. "Cantik, gue sih pernah gak sengaja denger dia nyanyi dan suaranya bagus, body nya oke. Yaelah, adek tingkat yang lo deketin juga lewat kali! Siapa namanya?"

"Pinky?" Sahut Jungkook. Bambam dengan semangat langsung meng-iyani.

"Ya terus lo nyuruh gue deketin Rosè gitu? Gila ya lo? Incest ntar!" Teriak June gak terima.

Jaehyun yang daritadi diam aja langsung nyeletuk, "Kalo misal dia bukan sepupu lo, emang mau lo deketin?"

June menggeleng. "Gak. Gue udah bilang kan kalo gue gak suka sama dia itu bawaan?"

Jaehyun mengangguk-angguk. "Yaudah, kalo gue yang deketin dia, lo bolehin gak?"

"Bukan urusan gue. Terserah lo berdua lah. Gue gak ada hak buat ngatur-ngatur atau ikut campur sama kehidupan dia," jawab June.

Jaehyun lantas menjawab lagi, "Besok gue sama Rosè mau pergi."

"Lah kenapa ngomong sama gue?"

"Karena lo keluarganya juga. Seenggaknya, gue harus ijin kan kalau mau ajak dia pergi?"


🌠🌠🌠








Lover ✔ Junhoe; RosèTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang