Sedetik, Chanyeol terpaku melihat kedatangan Joy di depan kamarnya. Ia pikir yang datang Sehun untuk meminta maaf padanya, tapi ternyata dugaannya salah. Ia lupa jika Sehun bukan orang yang suka meminta maaf meski itu kesalahannya.
"Aku membawa bubuk kunyit untukmu," bungkusan kecil itu Joy tunjukkan di sisi wajahnya sembari tersenyum tipis.
"Untuk apa?"
Joy melongok ke dalam dan sedikit terkejut mendapati kamar leadernya yang jauh dari kata rapi. Dalam hati ia kecewa, ternyata dibalik ketampanan Chanyeol tersimpan sejuta kejorokan yang baru Joy ketahui sekarang ini. Jangan-jangan Chanyeol hanya cuci muka saja saat pergi ke sekolah dan mengenai tumpukan baju kotornya, Joy yakin hanya sisa satu atau dua helai baju saja yang benar-benar bersih di dalam lemari.
"Ah bolehkan aku membantumu mengobati luka itu?"
Seketika Chanyeol meraba wajahnya yang sedikit memar dan nyeri, kemudian ia mengangguk. Ada rasa malu yang tiba-tiba menjalar di hatinya mengingat tempat tinggalnya seperti kapal pecah. Lelaki itu membiarkan Joy masuk dan ia langsung melempar baju-baju kotornya ke dalam kamar mandi dengan asal.
"Biar kucairkan dulu," Joy mencari cari sebuah gelas dan kemudian ia menuangkan bubuk kunyit itu ke dalamnya. "Apa kau punya air hangat?"
Chanyeol hanya menunjuk pada sebuah botol berlapis perak yang bertengger di atas meja.
"Seharusnya isinya panas tapi beberapa hari ini aku tak menyentuhnya sama sekali," Chanyeol membuka penutup botol dan menyerahkannya pada Joy.
"Tak apa yang ini cukup dicampur dengan air hangat saja," Joy mengaduk adonan bubuk kunyitnya dengan sendok dan meminta Chanyeol untuk duduk menunggunya.
"Aku tak begitu suka meminum ramuan itu," Chanyeol sudah membayangkan akan seperti apa rasanya~ getir, lagipula luka memar diwajahnya tak seberapa sakit.
"Ini bukan untuk diminum," Joy membawa gelas kunyit itu dalam satu genggaman tangan dan kemudian mengaplikasikannya di wajah Chanyeol yang terluka. "Ini akan cepat menghilangkan memar di wajahmu.
Tanpa sengaja dua bola mata mereka bertemu dan secara bersamaan keduanya memutuskan kontak mata singkat tersebut. Joy menekan-nekan pelan luka memar Chanyeol yang telah diolesi dengan cairan bubuk kunyitnya.
"Apa kau dan Sehun ada masalah? Kenapa laki-laki suka berkelahi, bukankah itu menyakitkan?" tanya Joy dengan aktifitasnya.
"Kurasa dia cemburu padaku," Chanyeol memegang pergelangan tangan Joy ketika gadis itu menekan lukanya terlalu kuat dan ia mengaduh lirih.
"Ah maaf, " Joy menurunkan tangannya dan terharu dengan sentuhan yang Chanyeol ciptakan barusan. "Sehun cemburu? Maksudmu?"
"Sejak perjalanan kami menuju bagian wilayah utara Faroe, Sehun sedikit sensitif padaku. Sepertinya dia mulai menyukai sahabatmu, hal yang sangat jauh berbeda dari sifatnya yang dulu. Bukankah manusia tidak akan merasakan cemburu jika tidak ada rasa suka, benar tidak?"
Jleb! Kalimat Chanyeol sangat mengena di hati Joy dan gadis itu hanya menaggapinya dengan anggukan kecil~ berusaha untuk tidak bersikap gugup.
"Chanyeol ~ah," sebuah panggilan terdengar bersama dengan derap langkah seseorang. Saat Joy dan Chanyeol menoleh ke arah pintu, wajah Baekhyun muncul dengan ekspresi bingung melihat ada gadis yang berani masuk ke dalam asrama Salamander selain Irene. "Oh..kau...kalian...apa aku mengganggu? Atau ini gosip terbaru kalau kalian sekarang berpacaran, eoh?" alis mata Baekhyun turun naik menggoda.
"Ti-tidak, bu-bukan begitu," Joy buru-buru berdiri dan meletakan gelas kunyitnya di tangan Chanyeol. "Aku akan pergi, maaf..." melintasi Baekhyun di depan pintu, Joy setengah berlari meninggalkan asrama Salamander dengan wajah memerah malu. Ia menyesal menuruti ide Irene untuk mengobati leader itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Higher Ground (Untouchable Man)/ HUNRENE
FanfictionHigher Ground School adalah sebuah sekolah asrama sihir yang terletak di Faroe~negeri sihir~ manusia biasa menyebutnya daerah terlarang yaitu daerah di sekitar pegunungan Bugaksan sebelah utara Seoul. Filsuf disebut sebut sebagai benda/ batu suci y...