"Prillyyy! Sumpah demi apapun ya, hari ini gue senang banget! Aaaa,"
"Kak Kevin itu orangnya sempurna banget deh. Udah ganteng, baik, sweet lagi, ah gue makin cinta sama dia,"
Prilly hanya memandangi sahabatnya---Jessica yang sedari tadi mengoceh dengan tatapan datar.
"Iya. Lo senang dan gue sengasara. Lo emang beneran tega banget ya Jess sama gue. Langsung pergi gitu aja dari kampus tanpa ngasih tahu sama gue dulu yang udah nungguin lo di depan perpustakaan hampir setengah jam, dan lo sendiri malah asik-asikkan pergi sama Kak Kevin. Coba aja kalau Kak Ali nggak ada pasti gue udah ngesot dari kampus ke rumah. Udah gitu pass nyampe lo juga belum pulang lagi, gue 'kan jadi nggak enak sama Kak Ali karena udah minta nemenin gue buat nunggu lo pulang," tutur Prilly. Jessica tersenyum meringis menatap Prilly.
"Aishh Prill! Lo tuh seharusnya ikut senang dong ngeliat sahabat lo ini yang lagi happy. Lagian ada untungnya juga 'kan buat lo," ucap Jessica menaikkan sebelah alisnya.
"Untung apaan?" tanya Prilly.
"Ya, lo bisa lebih dekat lagi sama Kak Ali. Iya 'kan?" ujar Jessica dengan nada menggoda.
"Enak aja lo!" sungut Prilly melemparkan bantal pada Jessica yang masih tersenyum menggoda padanya.
"Alah gengsi banget lo. Udah ngaku aja kalau udah mulai tertarik sama Kak Ali, nggak dosa juga 'kan?" cerca Jessica yang langsung masuk ke dalam kamar mandi.
"Jessica! Ihh!" pekik Prilly kesal. Gadis itu menghempaskan tubuhnya ke ranjang king sizenya dan Jessica, kemudian menatap dinding langit kamarnya.
"Ihh. Kenapa muka Kak Ali muncul mulu ya? Kenapa bukan muka Kak David? Aduhh! Prilly lo kenapa 'sih? Please deh jangan labil. Lo 'kan sukanya sama Kak David, kenapa jadi bayangin Kak Ali terus? Oke ingat ya. Lo suka sama Kak David, iya Kak David," ujar Prilly penuh tekanan.
Prilly mengusap wajahnya frustasi dan mulai menelusupkan wajahnya di balik bantal.
"Prillyyy! Kutu doraemon! Lo bawa kemana lagi odol kita?" teriak Jessica dari dalam kamar mandi.
"Sorry, Jess. Tadi udah gue kasih sama tetangga sebelah, soalnya gue kasian tadi dia mau mandi tapi odolnya udah abis, mau ke jalan ke warung pada tutup, ke supermarket ke jauhan apalagi cuma buat beli odol doang," balas Prilly berteriak.
"Emang kampret lo ya! Kemarin sabun yang lo kasih, sekarang odol, besok lagi apaan? Hah? Jangan-jangan pass gue balik ke rumah, nih kamar mandi yang ilang karena lo kasih ke tetangga juga. Aduhh Prillyyy..." pekik Jessica Frustasi.
Prilly yang mendengar ucapan Jessica terkikik geli dan memilih diam kemudian mulai memejamkan matanya yang mulai terasa berat.
***
"BEBEB ALII,"
"YUHUU,"
Ali mendengus kesal mendengar seruan dari suara seseorang yang paling ingin ia hindari. Sementara Verrel, Brandon dan Kevin yang berada di sebelah Ali hanya menutup kuping mereka.
"Ihh! Bebeb. Kok aku nggak di tungguin 'sih?" Tania langsung menggandeng tangan Ali, namun dengan cepat di tepis oleh Ali.
"Najis! Jauh-jauh lo dari gue!" titah Ali kejam.
"Bebeb kok ngomongnya gitu 'sih? Emangnya aku kotoran apa? Pake di najisin segala?" Tania mengerucutkan bibirnya kesal.
"Ya, emang lo kotoran. Kotoran ayam," sambar Verrel mencibir.
"Hellow Verrel yang radar kegantengannya masih di bawah level bebeb gue. Lo berani banget ya ngatain gue? Lo pikir lo siapa? Hah?" cerca Tania menatap Verrel tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Girl (PENDING)
RomanceIni hanya sebuah kisah klise. Pertemuan antara dua orang berbeda jenis, berbeda sifat dan sikap bahkan jalan kehidupannya. Alisyarief Dharma Aksara. Pria berumur 19 tahun, yang memiliki wajah tampan, alis tebal dan mata tajam bak elang. Ali adalah...