"Ya ampun Prillyyyy! Ini kenapa pakaiannya jadi berantakkan gini?" seru Jessica yang baru saja masuk keluar dari kamar mandi.
"Aduh, Jess. Lo nggak usah ngomel-ngomel gitu dong. Mendingan sekarang lo bantuin gue buat milihin baju yang bagus," jawab Prilly.
"Emang lo mau kemana? Tumben banget lo minta gue pilihan bajunya?" Jessica berdiri bersedekap dada sembari menatap Prilly yang masih sibuk mengeluarkan pakaian dari lemari.
"Gue mau keluar sama pacar," sahut Prilly.
"Gaya lo sok banget. Biasanya juga kalau keluar nggak gini-gini banget," cibir Jessica."Tapi, kali ini beda ya, Jess. Soalnya gue mau datang ke acara perusahaannya pamer," balas Prilly.
"Pamer siapa?" tanya Jessica.
"Papa mertua," Prilly tersenyum menatap Jessica.
"Papa mertua? Ihh kok gue geli ya dengarnya?" seloroh Jessica yang membuat Prilly mengerucutkan bibirnya kesal.
"Ya elah biasa aja kali tuh muka. Iya nih gue bantuin milihnya," Jessica menghampiri Prilly dan mencolek pelan dagu gadis itu. Lantas, Jessica membantu Prilly untuk memilih pakaian yang bagus dan cocok untuk Prilly kenakan malam ini.
"Ini aja, kayaknya cocok buat lo," Jessica memberikan salah satu gaun yang menjadi pilihannya kepada Prilly."Beneran nih?" Prilly menatap Jessica.
"Iya. Nggak percayaan banget 'sih lo sama gue," sahut Jessica kesal.
"Iya, iya percaya kok, Jess. Makasih ya Jessicaku sayang. Kalau gitu gue mandi dulu ya. Bye," Prilly mengecup pipi Jessica sebelum berlari masuk ke dalam kamar mandi.
***
Ali menatap kemeja dan jas yang di berikan oleh Mamanya---Liana kepadanya. Ali tak biasa mengenakan pakaian formal seperti ini dan menurutnya juga sangat tidak cocok di tubuhnya.
"Ali,"
Liana berjalan masuk ke dalam kamar Ali dan tersenyum saat melihat putranya yang masih duduk di tepi ranjang.
"Kok Ali belum siap-siap?" tanya Liana.
"Ali bisa pakai baju lain nggak, Mah?" tanya Ali.
"Lho kenapa? Kemeja sama jasnya nggak bagus, ya? Padahal itu udah Mama pilihin 'lho buat kamu," jawab Liana.
"Bukannya nggak bagus, Mah. Cuma Ali ngerasa nggak nyaman aja pakai pakaian formal kayak gini," sahut Ali menjelaskan.
"Sudah. Ali pakai ini saja! Mama yakin, ini cocok buat Ali. Ali nggak mau ngecewain Mama 'kan?" balas Liana menatap Ali. Ali menghela nafas panjangnya.
"Oke. Ali akan pakai ini," jawaban Ali membuat Liana tersenyum.
"Gimana hubungan Ali sama Prilly?" tanya Liana dengan nada menggoda.
"Apaan 'sih, Mah." Kilah Ali.
"Ali udah pintar bohong ya sama Mama? Kemarin aja bilangnya nggak ada hubungan apa-apa kecuali temenan. Tapi, ternyata udah pacaran, coba aja kalau Brandon sama Verrel nggak ke sini, pasti Mama nggak bakalan tahu kalau anak Mama ini udah punya pacar. Apalagi pacar Ali itu Prilly. Mama senang banget deh dengarnya," jelas Liana.
"Dan berarti usaha Mama buat nelfon Prilly untuk minta tolong bujukin Ali nggak sia-sia, ya? Buktinya Ali mau datang ke acara perusahaan Papa," tambah Liana yang semakin gencar menggoda Ali.
"Ini juga demi Mama," sahut Ali.
"Masa 'sih? Kalau demi Mama, kenapa waktu tadi pagi Mama bujukin Ali nggak mau?" ucap Liana tersenyum pada Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Girl (PENDING)
RomanceIni hanya sebuah kisah klise. Pertemuan antara dua orang berbeda jenis, berbeda sifat dan sikap bahkan jalan kehidupannya. Alisyarief Dharma Aksara. Pria berumur 19 tahun, yang memiliki wajah tampan, alis tebal dan mata tajam bak elang. Ali adalah...