Haiii haiii
Apaa kabar? 😂Ya ampun kirain nih crita udh lumutan wkwk, maappkan saya 😂😂.
Cusss in di next cm mau ngetest aj, msih ad yg nungguin nggk? Atau udh di hpus dri library ny? Wkwkw
Kuyy play mulmed☝
Cekidottt...
Prilly mulai membenahi seluruh pakaian dan hal-hal yang penting, kemudian di masukkan ke dalam kopor besar berwarna biru.
Hari ini, lebih tepatnya 2 hari setelah kepergian Jessica. Prilly memutuskan untuk kembali ke rumahnya, alasannya selain karena Prilly takut tinggal sendiri di rumah kontrakan. Prilly juga tidak bisa membiarkan rumah peninggalan alm.kedua orangtuanya itu. Apalagi yang saat ini masih menetap di sana, hanyalah seorang pembantu, tukang kebun serta seorang satpam.
"Kak Ali," panggil Prilly. Ali yang ikut membereskan perlengkapan Prilly segera menoleh.
"Ambilin boneka itu dong, Kak!" Prilly menunjukkan sebuah boneka doraemon yang sengaja di letakkan di atas lemari, karena sudah tidak ada tempat untuk meletakkannya.
Ali segera mengambil boneka doraemon berukuran besar dan memberikannya pada Prilly.
"Makasih, Kak." Prilly tersenyum setelah meraih boneka doraemo tersebut.
"Udah semuanya?" tanya Ali. Prilly mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar. Kamar yang sudah 3 tahun lamanya menjadi tempat peristirahatannya bersama Jessica. Rasanya Prilly tak rela jika harus meninggalkan rumah kontrakan ini.
"Kenapa?" Ali kembali bertanya saat Prilly hanya diam.
"Rasanya berat banget harus ninggalin tempat ini," ucap Prilly sembari menatap sekelilingnya.
"Banyak banget kenangan aku sama Jessica di sini. Tapi, mau gimana lagi, aku juga harus kembali ke rumah. Karena dengan itu aku akan ngerasa kalau Papi tetap tinggal sama aku." Lanjut Prilly dengan mata yang berkaca-kaca.
"Heii udah, mulai deh melownya," ucap Ali mengusap pelan pucuk kepala Prilly.
"Aku nggak ngerti, Kak. Kenapa sih orang yang aku sayang harus pergi satu-persatu ninggalin aku. Pertama Mami, terus Papi dan sekarang... Sekarang Jessica yang ninggalin aku. Kenapa takdir jahat sama aku Kak? Apa aku punya salah?" isak Prilly dengan pilunya.
"Mereka pergi, Kak. Mereka semua pergi ninggalin aku. Sekarang aku sendirian, Kak. Aku udah nggak punya siapa-siapa lagi," pekik Prilly dengan air mata yang semakin deras.
Ali langsung membawa Prilly ke dalam dekapannya. Ali kembali mengusap pucuk kepala Prilly dengan lembut.
"Kamu nggak sendiri. Kamu masih punya Kakak." Bisik Ali.
"Kakak janji 'kan nggak ninggalin aku?" Prilly mendongkakan wajahnya masih dengan posisi berpelukan.
"Iya, Kakak janji nggak akan ninggalin kamu sendiri. Kakak akan selalu ada di samping kamu, sampai kapanpun." Ali menundukkan wajahnya dan mengecup kening Prilly.
"Pegang janji Kakak baik-baik, ya. Karena aku takut Kakak pergi. Aku nggak mau sendirian lagi. Aku... Aku takut," lirih Prilly.
"Iya sayang. Kakak akan pegang janji Kakak baik-baik. Kamu jangan nangis lagi ya. Karena, setetes air mata yang keluar dari mata kamu ngebuat hati Kakak sakit." Ali menangkup wajah Prilly dengan kedua tangannya kemudian menghapus air mata di pipi Prilly.
Prilly tersenyum mengangguk sembari menatap Ali. Tak lama Prilly kembali memeluk tubuh Ali dengan erat. Prilly takut akan kehilangan satu-satunya orang yang masih ada di hidupnya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cute Girl (PENDING)
RomanceIni hanya sebuah kisah klise. Pertemuan antara dua orang berbeda jenis, berbeda sifat dan sikap bahkan jalan kehidupannya. Alisyarief Dharma Aksara. Pria berumur 19 tahun, yang memiliki wajah tampan, alis tebal dan mata tajam bak elang. Ali adalah...