(Part 17)

146 16 0
                                    


Malam hari sudah tiba,, semua anggota pramuka berkumpul di tengah lapangan untuk mengikuti acara pembukaan perkemahan.. siswa duduk di sebelah kanan, siswi duduk di sebelah kiri.. sedang para Pembina dari sekolah yang berbeda duduk di depan berjejeran.. seperti pada acara2 biasa pembukaan itu di isi dengan perkenalan, ucapan selamat datang, agenda untuk besok dan lain sebagainya..
Setelah acara itu selesai, semua anggota pramuka kembali ke tenda masing masing..
“ din…” panggil rangga pada dinda yang lagi berjalan bersama ketiga sahabatnya menuju tenda
“ eh rangga.. ada apa??” tanya dinda menghadap rangga
“ tenda kamu dimana?? Aku ikut ya..”
“ mau ngapain ngga?? Kita mau istirahat.. capekkk tau ngebangun tenda, mana kamu gak bantuin.. kemana aja sih tadi siang??” sosor billa
“ hehe.. maaf.. aku terlalu capek sampek lupa nyamperin kalian” sesal rangga
“ tapi aku ikut ya…” lanjutnya
“ weeezzzz mau kemana bro?? ke tenda cewek cewek ini ya.. gue ikut dong,, siapa tau ada makanan..” sambar Kevin yang datang bersama alatas
“ nah bener tuh..” setuju alatas
“ ya udah ayooo..” ajak dinda ramah..
Merekapun menuju tenda dinda cs..

+++
Di depan tenda dinda sudah ada tikar kecil buat mereka duduk santai,, gak mungkin juga mereka berdiam di dalam tenda, bisa di panjang urusannya..
Mereka bercanda ria sambil menyantap makanan ringan yang di sediakan pinka.. mereka terlihat bahagia sekali.. apalagi rangga yang dari tadi berada di samping dinda,, dia selalu memperhatikan ekspresi2 dinda,, tanpa di sadari alatas memperhatikan gelagat rangga, dengan sengaja alatas mengusap wajah rangga
“ kedip woyy kedippp” ucap alatas tertawa
“ apaan sih loe..” kesal rangga menghempaskan tangan alatas.. dinda menoleh pada rangga dan alatas
“ ada apa sih??” penasaran dinda
“ ada cowok gila liatin cewek cantik” jawab enteng alatas yang langsung di pukul sama rangga dan membuat gelak tawa di antara mereka semua
“ hahahahaha… ada ada aja” jawab Inez yang mengerti
“ boleh gabung??” tanya seseorang membuyarkan tawa mereka
“ eh al ghazali.. boleh kok.. sini duduk” ucap dinda melihat al di belakangnya dan menepuk pelan tikar di sebelahnya mempersilahkan al duduk.. tanpa basa basi al langsung duduk di samping dinda,, sebenarnya al dari tadi memperhatikan mereka semua,, ingin rasanya dia bergabung dan akhirnya dia memberanikan diri untuk bergabung,,
“ belum nyampek satu hari kalian udah punya temen baru aja..” ejek Kevin
“ iya dong.. tadi al ghazali ini yang bantuin kita buat tenda” jawab billa girang
“ kalian kenalan dong..” pinta pinka pada ketiga teman cowoknya itu untuk berkenalan dengan al ghazali ( ok.. untuk membedakan mana yang al ghazali dan alatas,, SW ganti.. al untuk al ghazali dan untuk alatas diganti rizal singkatan nama panjangnya )
Setelah berkenalan,, mereka melanjutkan acara bercanda ria,, sesekali mereka saling sharing mengenai ekskul sekolah masing masing.. di tengah canda tawa itu handphone dinda berbunyi..
“ eh guys.. aku angkat telpon dulu ya..” pamit dinda beranjak dari situ..
Dinda memasuki tendanya dan mengangkat telpon yang ternyata dari rizky..
“ halo my love..” sapa rizky lembut
“ gak usah sok manis.. ada apa??” tanya dinda jutek
“ kok gitu sih?? Kamu masih marah sama aku?? Kenapa??” bingung rizky
“ udah deh.. ada perlu apa??”
“ pokonya nanti kamu harus temui aku..” tegas rizky yang ingin menyelesaikan permasalahannya dengan dinda
“ gak mau” singkat dinda
“ pokoknya harus.. aku bakalan tungguin kamu, kalo kamu tetep gak mau.. aku yang bakalan nyusul kamu ke tenda.. aku gak peduli sama panitia yang lain” rizky langsung mematikan telponnya
“ maksa banget sih..” gerutu dinda..
Dinda beranjak ingin bergabung bersama teman temannya lagi,, tapi mereka semua sudah mau bubar.. ngantukk.. sudah malam juga
“ loh kok bubar sih??” tanya polos dinda
“ kita udah ngantuk nih din.. kamu istirahat ya..” pamit rangga mengusap pelan kepala dinda
“ iya kamu jugaaaa…” balas dinda tersenyum.. merekapun balik ke tenda masing masing,, al ghazali melihat sikap rangga pada dinda tadi,, sepertinya al mengerti sesuatu..

+++
Jam sudah menunjukkan 23:45 semua sudah istirahat di tenda masing masing.. hanya hembusan angin yang masih setia menemani malam,, udara sangat dingin, maklum saja daerahnya pegunungan..
Dinda masih belum juga tidur,, dia membalik2kan badanya ke kanan ke kiri,, dilihatnya Inez pinka dan billa sudah tertidur lelap dan hanyut dalam mimpi,, dinda yang memegang boneka kodoknya mengubah posisi menjadi duduk..
“ heh kynda.. gimana nih.. apa aku harus nemuin kak rizky apa gak??” tanya dinda pada boneka kodok yang dia beri nama kynda (rizky dinda)
“ sebenarnya sih aku kangen sama dia.. tapi kan ceritanya aku lagi ngambek,, lagi pula kalo nanti ketauan sama panitia bisa brabe.. duhh gimana nih..” ocehnya sendiri
Sedang di luar tenda itu sudah ada rizky yang mendengar ocehan dinda,, dia hanya tersenyum geli mendengarnya..
*jadi dia kangen sama aku..* gumam rizky
“ kyndaaaaa….  Gimana nih?? Oh tuhan bantu hambamu..” ucap dinda,, rizky langsung masuk dalam tenda dinda dan membekap mulut dinda agar tidak berteriak..
“ emmmm emmmm..” ronta dinda,, dia memukuli rizky dengan boneka yang ia pegang
“ ini aku..” ucap lirih rizky di telinga dinda,, dinda yang mendengarnya merinding karena merasakan hembusan nafas rizky dan dia sudah tau pasti itu rizky,, dia menoleh.. benar saja.. rizky sudah tersenyum manis.. dinda berhenti berontak dan melepaskan boneka yang ia pegang..
“ habis dari tadi gak keluar.. capek nunggunya..” lanjut rizky mengangkat tubuh dinda untuk berdiri dan berjalan..
Rizky keluar tenda dengan diam diam,, takut ada yang melihatnya.. namun tetap saja walaupun diam diam ternyata masih ada sepasang mata yang memperhatikan mereka..
“ dinda??” lirih orang itu yang ternyata adalah al ghazali dan mengikuti kemana rizky akan membawa dinda
Rizky sesekali menoleh kanan kiri untuk memastikan tidak ada yang melihatnya,, dia masih membekap dinda… sedang al terus mengikuti diam diam.. rizky terus membawa dinda jauh dari tempat perkemahan hingga dia berhenti di suatu tempat yang sangat sunyi..
“ aaaaaaaaa….” Lega dinda yang sudah di lepas bekapannya oleh rizky,, dinda memandang tajam rizky
“ apa???” tanya rizky yang bingung dengan tatapan tajam dinda
“ kak rizky mau nyulik aku??” tanya balik dinda
“ emang kenapa kalo aku nyulik kamu?? Kamu kan kangen sama aku, gak papa dong kalo aku nyulik kamu..” jawab rizky tersenyum menggoda dan membuat dinda salah tingkah..
“ si… siapa juga yang kangen sama kamu..” ucap dinda gelagapan
“ cieee.. yang gak mau ngaku..” goda rizky lagi
“ kak rizky aneh tau gak… tadi siang sms bilangnya jangan ganggu.. sekarang kenapa malah ngejar aku terus?? Aku kan gak mau jadi pengganggu kak rizky sama kak yunita” jelas dinda menunduk
“ sms??” tanya polos rizky yang di jawab anggukan kepala dari dinda
“ kapan??” tanya rizky lagi
“ kak rizky pura pura lupa ya.. udah aku mau balik..” ucap dinda hendak beranjak..
“ tunggu…!!!” cegah rizky memegang tangan dinda
“ mungkin kamu salah faham.. aku gak pernah sms kamu tadi siang,, aku sms kamu waktu kita mau berangkat.. itu aja..” jelas rizky
“ terus siapa yang bales sms aku?? Masak ia hantu..”
“ ini pasti kerjaannya yunita.. dasarrrrr perempuan gilaaa..” oceh rizky yang masih menahan tangan dinda
“ kak yunita???”
“ iya.. jadi gini waktu di bus itu aku tidur %#^**($#@!#%$*(%&%(()^^%$^*)@$$%^...” jelas rizky pada dinda tentang kejadian di bus tadi siang..
“ beneran??” tanya dinda tersenyum
“ iya… lagian mana mungkin aku ngelarang orang yang aku cintai untuk jangan ganggu.. kalo bisa di ganggu terus juga gak papa..” dinda langsung mencubit pinggang rizky
“ awwww… sakit tau” jerit rizky
“ upsss.. sakit ya kak??” tanya polos dinda tertawa
“ huuu.. dasar..” rizky mengusap lembut rambut dinda
“ kita duduk sana yukk.. capek berdiri terus” ajak rizky menunjuk batuan besar di depannya
“ jadi mereka pacaran???? Tapi bukannya dia kakak Pembina” ucap al di balik pohon yang dari tadi mendengar pembicaraan rizky dan dinda,, mengiran bahwa rizky dan dinda pacaran.. sebenarnya sih siapa saja yang melihat kedekataan rizky dan dinda akan menyimpulkan hal yang sama dengan al..
“ nah.. rangga gimana??” bisik al
“ entahlah.. mending aku pergi,, males juga ngintipin mereka berdua..” ucap al pergi dari tempat persembunyiannya..
Rizky dan dinda sudah berada di atas batuan besar.. duduk melihat bintang bintang..
“ huffftttt… capek din” keluh rizky merebahkan dirinya ke batuan yang sedang di dudukinya,, dinda hanya melihatnya dan tersenyum
“ sini aku pijitin..” tawar dinda
“ gak usah.. nanti kamu capek” tolak rizky memejamkan matanya
“ udah gak papa.. ayo bangun..” paksa dinda mencoba menarik tangan rizky agar bangun
“ kak rizky bangunnnn…” rizky bukan bangun tapi malah menarik balik tangan dinda sehingga membuat dinda terjatuh menindih badan rizky.. rizky dengan sigap melingkarkan tangannya pada tubuh dinda tapi matanya masih terpejam..
“ tetaplah seperti ini..” ucap rizky pelan.. dinda hanya diam,, jantungnya berpacu dua kali lebih cepat.. dag dig dug dag dig dug..
“ kak rizky..” lirih dinda
“ 5 menit…” rizky mempererat pelukannya, dinda diam.. dia sebenarnya ingin membalas pelukan rizky,, tapi tangannya terapit dengan dada bidang rizky..
Rizky perlahan membuka matanya,, dilihatnya dinda yang tepat di depan wajahnya, wajah ayu gadis itu membuat hatinya terasa damai,.
“ kita pacaran ya..” ucap rizky sedikit menggoda
“ gak mau..” tolak dinda tersenyum,, anehhh nolak kok tersenyum
“ harus mau..”
“ ih kok maksa sih??”
“ biarin… mau ya???”
“ gimana ya??? Emmm” dinda pura pura berfikir
“ pacaran titik..” tekan rizky
“ hahahahaha..”
“ kok ketawa sih??”
“ kak rizky maksa banget sih… emang mau banget ya kita pacaran..”
“ iya dong,. Kalo kamu gak mau,, aku gak akan lepasin kamu sampek pagi” rizky makin mempererat pelukannya membuat dinda sulit bernafasss..
“ uhukk uhukkk..” batuk dinda.. rizky spontan melepaskan pelukannya dan langsung bangun dari tidurnya dengan sedikit mendorong pelan tubuh dinda
“ kamu gak papa??” tanya rizky penuh khawatir memegang kedua pipi dinda.. dinda menunduk..
“ uhukkk uhukkk..” mengetahui dinda masih batukk rizky mengusap pelan punggung dinda
“ maaf..” lirih rizky merasa bersalah.. dinda tersenyum di balik wajahnya yang masih menunduk..
“ kenak tipu… weeeekkk :P “ dinda mengangkat wajahnya dan menjulurkan lidahnya
“ awass kamu dindaaa…” rizky beranjak mengejar dinda yang sebelumnya dinda lari lebih dulu.. dinda terus berlari dengan secepat mungkin agar rizky tidak bisa mengejarnya.. tapi…
“ nahhh kenakkk..” rizky meraih tangan dinda,, dindapun menoleh
“ ih kok bisa sih???” manyun dinda.. rizky langsung menarik dinda dalam pelukannya
“ gimana?? Masih mau kabur?? Gak bisaaaa” rizky dengan senyum nakalnya
“ kita pacaran yaaaa….” Ucap rizky lagi,, dinda hanya geleng sambil tersenyum
“ emang kamu gak cinta sama aku??” tanya rizky meyakinkan
“ cinta sih..” ceplos dinda yang langsung menutup mulutnya,, sadar apa yang baru saja ia katakan..
“ nah itu,,, yeee ketauan kan”
“ gak gak gak… tadi salah ngomong” bohong dinda gelagapan
“ jadi kita pacaran nih..” goda rizky.. dinda hanya bingung sendiri
*mampussss.. kenapa bisa keceplosan sih* sesal dinda dalam hati
“ hey jawab…” ucap rizky menyadarkan dinda
*udah terlanjur juga,, lagian gak ada salahnya,, aku kan juga cinta sama kak rizky* gumam dinda
“ helllooooo..” ucap rizky lagi
“ hehehehe..” cengir dinda mulai sadar
“ mau ya???”
“ mau apa??” polos dinda
“ pacaran..” jawab rizky mencubit gemas hidung dinda dengan tangan kanannya,, sedang tangan kirinya masih melingkar di tubuh dinda,, dinda tersenyum dan mengangguk pelan..
“ beneran??” tanya rizky meyakinkan
“ heum..” jawab dinda mengangguk tersenyum..
“ yeeee…. Thanks god..” bahagia rizky memeluk dinda dan menyandarkan kepala dinda pada dadanya..
“ makasih din..” lirih rizky.. dinda perlahan membalas pelukan rizky..
“ tidak perlu berterimakasih sama dinda.. karena rasa ini sudah di takdirkan tuhan” ucap dinda…  keduanya memejamkan mata,, menikmati kebahagian yang kini mereka rasakan,,
*terimakasih tuhan,,, semoga ini awal kebahagian kita* batin rizky
*semoga pilihanku ini benar tuhan..* gumam dinda.. rizky membuka matanya dan melepaskan pelukan dinda..
“ kita duduk lagi yukk..” ajak rizky.. dinda mengangguk..
Merekapun duduk di atas hamparan rerumputan menikmati indahnya malam dan menikmati status baru mereka.. kebahagian yang mereka rasakan sungguh luar biasa, tidak mampu di ungkapkan dengan kata kata..
Malam sudah semakin larut,, udarapun terasa semakin dingin..
“ kak rizky,, ngantuk” ucap dinda yang memang benar benar ngantuk, matanya sudah tidak bisa di ajak kopromi.. sekarang sudah jam 01.00.. pantas saja.. udara yang semakin dingin membuat dinda sedikit gematar
“ sini tidurrrr..” rizky membuka kedua tangannya agar dinda tidur di pelukannya,, dia juga tau dinda sudah merasa kedinginan.. dengan manjanya dinda langsung memeluk rizky,, memasukkan kedua tangannya dalam jaket rizky yang memang reslitingnya tidak di pasang dan melingkarkan tangannya pada tubuh rizky,, sekalian berlindung agar tidak kedinginan.. dinda perlahan menyandarkan kepalanya pada dada rizky agar bisa tidur dengan nyaman.. rizky mengusap pelan punggung dinda.. dinda yang mendapatkan perlakukan seperti itu dari rizky merasa tambah ngantukk,, dia memejamkan matanya perlahan dan tertidur… saat rizky mengetahui dinda sudah benar benar tertidur,, perlahan rizky mengangkat tubuh dinda,, membopongnya menuju tenda…

Rizky sudah sampai di tenda dinda,, dia menidurkan dinda dengan sangat hati hati,, ia juga menyelimuti tubuh dinda..
“ good night my love..” lirih rizky mengecup kening dinda dan pergi meninggalkan tenda itu.. setelah kepergian rizky.. Inez yang tidur di samping dinda bangun..
“ ternyata dari tadi sama kak rizky..” ucap Inez tersenyum.. dia memang bangun 5 menit yang lalu berniat mencari dinda,, dan pura pura tertidur ketika rizky masuk ke tendanya..
“ aku ikut seneng kalo kamu seneng din.. aku akan lakuin apapun agar kamu bisa bahagia..” ucap Inez melihat dinda yang tertidur.. Inez membetulkan posisinya dan tidur kembali..

Bersambung…

~My Love~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang