(Part 29)

181 10 0
                                    


Sebuah mobil berhenti tepat di depan rumah dinda, orang itu keluar dari mobilnya dan berjalan menuju pintu rumah dinda..
Ting tonggg.. ( anggalah seperti itu bunyi bel rumah dinda )

Dinda bersama billy yang tengah asik bercanda di ruang tamu berhenti saat mendengar bel rumah berbunyi..
“ siapa sih malem2??” gerutu dinda
“ setan kali..” jawab billy sekenanya
“ ih kak billy serem ah..”
Ting tonggg… bel itu terus berbunyi..
“ buka gih kak, bibi udah tidur kayaknya..” suruh dinda yang sudah parno
“ kenapa gak kamu aja??”
“ a..aa..ku.. aku kebelet. Hehe buka gih..” dinda menghindar dan pura pura ke kamar mandi
“ dasar penakut…”
Billy beranjak dari duduknya untuk membuka pintu, karena hanya dia dan dinda yang masih belum tidur..
Cekreeekkkk…
Billy dan orang itu sama sama memandang aneh
“ cari siapa mas??” tanya billy
“ saya cari dinda, dindanya ada??” tanya balik orang itu
“ kamu siapa??” selidik billy
“ oh.. iya saya rizky, rizky nazar..” rizky menjulurkan tangannya dan langsung disambut oleh billy, billy tersenyum jahil menerima uluran tangan rizky,, dan..
“ billy Davidson.. tunangan dinda..”
Seketika tubuh rizky terasa kaku, tunangan dinda?? Jadi dinda sudah bertunangan?? Kenapa tidak bilang?? Jadi selama ini dia pacaran sama tunangan orang?? Oh god.. rizky tidak percaya itu, hatinya sangat sakit ketika harus mendengar pengakuan billy tadi, rasanya dia akan lari saja dari situ,, tidak mungkin juga dia menangis di situ..

+++
Selang beberapa menit, dinda sudah keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju ruang tamu..
“ siapa kak??” tanya dinda yang sibuk membaca komik di tangannya yang ia ambil di meja dekat kamar mandi, dinda terus berjalan mendekat ke billy dan rizky.. karena tidak ada jawaban dari billy, dindapun menutup komiknya dan melihat ke arah mereka.. beberapa kali dinda mengusap matanya ketika melihat rizky yang sedang duduk dengan tertunduk lemas..
“ dia rizky..” ucap billy menyadarkan dinda
“ kak rizkyyyyy…” senang dinda dan langsung duduk di dekat rizky, mengaitkan tangannya pada lengan rizky, dinda terlalu kangen pada rizky, sehari tidak sempat berduan seperti itu.. sedang rizky masih sama ekspresinya, kecewa sama dinda..
“ kak rizky kenapa?” tanya dinda mendapati kekasihnya yang tiba tiba diam, di raihnya wajah rizky dengan kedua tangan dinda..
“ kenapa hem??” tanya dinda lagi, rizky menatap mata dinda tajam, perlahan dia melepaskan tangan dinda yang masih bertengger di wajahnya.
“ kenapa gak bilang kalo kamu udah punya tunangan??” tanya kecewa rizky..
Sedang billy tersenyum puas melihat sepasang kekasih ini, dia berhasil ngerjain rizky..
“ tunangan?? Siapa yang tunangan??” tanya dinda yang sebenarnya tertuju pada rizky, tapi pandangannya malah beralih pada billy yang duduk manis dengan tenangnya.. billy menganggkat kedua bahunya, seolah menjawab dia tidak tau apa apa..
“ hoaaammmm ngantuk, kak billy tidur dulu ya sayang..” alasan billy menghindar dari kebingungan dinda yang menuntut penjelasan, ia sempat mengusap lembut rambut dinda sebelum beranjak..
Dinda bingung, ditatapnya lagi rizky..
“ kayaknya udah malem, aku pulang dulu..” rizky perlahan melepaskan tangan dinda di lengannya
“ kamu lebih baik istirahat,, besok sekolah..” pesan rizky dan beranjak keluar
Dinda masih diam di posisinya,, dia masih mengira2 perkataan rizky tadi..
“ tunangan??? Aku tunangan??”
“ kak billyyyyyyyyyyyy….” Teriak dinda kemudian, ini pasti kerjaan sepupunya itu.
“ hahahaha…” tawa billy di lantai dua yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik dinda
“ awaaasss yaa…” dinda kemudian berlari menyusul rizky…

+++
“ kak rizky….” panggil dinda mengurungkan rizky yang hendak membuka pintu mobilnya, ia melihat kearah dinda yang berlari mendekat..
“ jangan pergi dulu..” tahan dinda meraih tangan rizky
“ sudahlah dinda,, aku gak mau di bilang perebut tunangan orang dan untuk jaket yang kamu kasih, aku akan kembalikan..” ucap rizky kecewa
“ aku kangen sama kak rizky..” dinda tidak mengindahkan perkataan rizky, ia menyandarkan kepalanya di dada rizky, tangannya melingkar sempurna di pinggang rizky.. sedang yang di peluk kaget dengan perlakuan dinda,, jantungnya dua kali beracu lebih cepat.. entah kenapa. Mungkinkah dia juga merasa hal yang sama dengan dinda??.
“ din…” gugup rizky, dinda malah mempererat kedua tangannya
“ kak rizky salah faham, kak billy bukan tunangan dinda, dia sepupu dinda yang baru datang dari Amerika, dia mau pindah kuliah, kak billy orangnya emang suka iseng.. lagian mana mungkin dinda tunangan sama sepupu sendiri, kalopun dinda tunangan, dinda maunya sama kak rizky…” jelas dinda memejamkan matanya, mencoba mencari kehangatan di dada rizky
“ din..”
“ pokoknya kak rizky harus percaya sama dinda..” potong dinda
“ din…”
“ kalo emang aku udah tunangan, harusnya di jari manis aku ada cincin, nah ini kan gak ada..” cerocos dinda yang lagi lagi memotong perkataan rizky
“ dinda..”
“ pokoknya kak rizky jangan kehasut sama omongannya kak billy, aku tuh cintanya sama kak rizky, dan aku mau tunangannya sama kak rizky..”
“ dinda kirana sukmawati..” panggil rizky untuk kesekian kalinya agar dinda berhenti berbicara dan benar saja,, dinda nyengir gak jelas, menyadari kebawelannya sejak tadi..
“ hehe.. maaf..”
“ udah.. sekarang lepas dulu pelukannya, gak enak takut ada yang liat..”
“ gak mau..” manja dinda
“ ntr kalo papa sama mama kamu liat gimana???”
“ biarin.. biar sekalian kita di suruh cepet2 tunangan kalo kepergok peluk2an..” ucap dinda terkekeh
“ huuuu.. dasar maunya..” rizky mengacak2 rambut dinda dan kemudian membalas pelukan sang kekasih..
“ kak rizky percayakan sama dinda??” tanya dinda mendongakkan kepalanya melihat rizky, menatap kedua bola mata yang selalu membawa dinda dalam ketenangan..
“ emmm.. gimana ya?? Lebih tepatnya terpaksa percaya sih..” jawab rizky menggoda dinda
“ ih kok terpaksa sih.. hemm hemmm..” dinda mencubit gemas perut rizky
“ tuh rasain.. emm emmm..”
“ aww.. sakit din, ampun ampun…” tolak rizky berusaha menghindar dari serangan dinda

~My Love~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang