(Part 19)

162 15 0
                                    


( Special Moment Rizkynda )

Rizky sudah menunggu dinda di danau yang ada di daerah perkemahan karena hari sudah menjelang sore.. danau itu yang di temukan rizky sejak pagi tadi,, hanya dia yang tau tentang danau itu..
Saat ini semua anggota pramuka menjalani aktifitas masing masing sesuai dengan jadwal,, tapi kenapa rizky tidak?? Rizky sebenarnya kenal akrab dengan ketua panitia yang mengadakan acara ini,, rizky bercerita semua pada ketua panitia itu,, dia mengerti karena rizky juga baru pertama kali jatuh cinta pada seseorang.. jadi maklum kalo rizky bisa bebas mau ngapain aja..
Sudah 15 menit rizky menunggu dinda,, tapi dinda juga tidak kunjung datang.. padahal rizky sudah memberikan catatan lokasi danau itu,, jadi mana mungkin nyasar.. lokasinya juga tidak jauh jauh amat..
Rizky duduk di batuan dekat danau mencoba menghubungi dinda,, tapi nihil.. handphonenya tidak aktif.. rizky mulai risau,,  dia berdiri.. menoleh kanan kiri dan belakang siapa tau dinda mulai terlihat.. tapi tetap saja tidak ada..
“ kamu kemana din??” resahnya sendiri..
Bahkan sudah 25 menit batang hidung dinda juga tidak muncul.. rizky sudah pasrah.. mungkin dinda ada kegiatan.. dia mau pergi dari danau itu. tapi happpp… seseorang memeluknya dari belakang..
“ mau kemana??” tanya orang itu.. rizky kenal betul suara itu,, suara siapa lagi kalo bukan dinda kirana gadis yang beberapa hari terakhir menjadi penghuni hatinya.. rizky tersenyum tapi dia pura pura ngambek.. dinda belum juga melepaskan pelukannya..
“ dari mana aja??” tanya rizky dengan nada jengkel
“ aku capekkkk…” keluh dinda memejamkan matanya menikmati punggung rizky,, rizky memutar badannya menghadap dinda,, dinda mau melapas pelukannya tapi tangannya di tahan rizky..
“ capek kenapa??” tanya rizky
“ gara gara kamu..” manyun dinda melepas pelukannya dan berjalan menuju tepian danau..
“ kok aku??” rizky juga mendekat ke dinda
“ tadi aku ketauan kalo mau kabur tanpa izin,, jadi aku di hukum suruh lari keliling lapangan..” keluh dinda manyun..
“ kasiaaannn..” rizky yang berada di belakang dinda melingkarkan tanggannya ke leher dinda..
“ ya kamu sih,.. aku kan gak ikut kegiatan karena jadi penjaga tenda.. bukan karena mau ketemu kamu..” dinda memegang tangan rizky yang melingkar di lehernya..
“ terus sekarang kenapa bisa ke sini??” tanya rizky memopangkan wajahnya ke bahu dinda
“ tau tuh.. tadi kakaknya aneh,, dia tau nama aku,, padahal aku gak kenal dia sebelumnya,, dan dia ngizinin aku pergi tanpa tanya alasannya..” adu dinda.. rizky hanya tersenyum.. diakan sudah cerita sama ketua panitia yang ternyata adalah teman dekatnya tentang dinda,, jadi dia pasi ngizinin dinda..
“ duduk yuk..” ajak rizky.. dia menarik tangan dinda
Mereka duduk di rerumputan hijau dekat danau itu.. dinda menyandarkan kepalanya ke bahu rizky,, sepertinya masih capek dan rizky dengan lembutnya mengusap kepala dinda..
“ oh iya.. ngapain kita ke sini??” tanya dinda kemudian mengangkat kepalanya dan melihat rizky..
“ kita ke sini mau romantis2an..” jawab rizky membuat dinda tersenyum..
“ kamu inget??” tanya rizky jail..
“ inget apa??”
“ itu loh yang di telpon tadi pagi..” rizky tersenyum menggoda,, sedang dinda hanya menahan merah di pipinya,, malu..
“ kok merah gitu sih pipinya??” rizky mengusap pipi dinda dengan kedua tangannya..
“ loh din.. kok gak ilang ilang ya..” goda rizky masih mengusap pipi dinda
“ ih kak rizky apaan sih..” dinda menepis tangan rizky dan berlari menjauh
“ hey.. kenapa pipinya merah gitu??” teriak rizky menggoda dinda,, dinda menahan malu bagaimana bisa dia lupa apa yang di bilang rizky tadi pagi di telpon ( gak papa deh,, ntr sore aku minta yang benern aja..) itu lah kata kata rizky yang membuat dinda seperti itu,, dinda berlari kecil menutupi pipinya hingga
Bruuugggg dinda terjatuh,,, terpeleset karena rerumputan yang ia pijak basah membuatnya licin..
“ awww..” keluh dinda,, rizky yang masih duduk menghampiri dinda dengan menahan tawanya.. rizky jongkok di depan dinda mau membantu tapi dinda malah menutup rapat rapat wajahnya dengan kedua tangannya.. takut rizky melihat pipinya yang masih merah seperti udang rebus.. rizky perlahan lahan melepaskan tangan dinda.. tapi dinda masih dengan kuat menahannya.. di cobanya lagi,, tapi tidak bisa..
“ jangan di tutup mukanya,, ntr pipinya jadi orange loh..” goda rizky,, rizky membisikkan itu di telinga dinda tentu membuat dinda bisa merasakan hembusan nafas rizky,, dinda jadi merinding sendiri merasakannya.. namun di godai seperti itu tidak membuat dinda luluh dan tetap mempertahankan tangannya untuk menutupi wajahnya.. rizky lama lama bingung sendiri gimana caranya dinda membuka tangannya itu.. aha,, rizky mengambil ancang ancang untuk rencananya dan…
“ kodok din..” teriak rizky spontan membuat dinda membuka kedua tangannya dan…
Cuppp… bibir rizky mendarat di bibir dinda,, dinda melotot kaget dan langsung menjauhkan diri..
“ ih kak rizky…” malu dinda memukul pelan lengan rizky..
“ hahaha..” tawa rizky menahan tangan dinda yang memukul lengannya
“ ih beneran deh din.. pipi kamu orange.. coba lagi deh,, siapa tau jadi ungu..” rizky dengan senyum nakalnya masih memegang tangan dinda dan dia mendekatkan wajahnya ke wajah dinda,, sedang dinda hanya tersipu sipu.. ntah kenapa dia tidak menolak akan perlakuan rizky..
Rizky semakin dekat.. semakin dekat dan ciumannya pun melayang ke pipi kanan dinda.. cukup lama rizky menahan ciumannya itu..
“ biar warna pipinya normal lagi..” bisik rizky setelah melepaskan ciumannya di pipi dinda itu.. dinda hanya tersenyum seolah di ledek..

~My Love~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang