(Part 27)

192 8 0
                                    


Rizky dan dinda kini sudah duduk di kursi yang berhadapan, namun terhalang meja yang ukuran agak kecil yang berisi beberapa macam makanan.. tak lupa pula kynda sang boneka kodok di pangkuan dinda..
“ kak rizky so sweet banget sih..” geram dinda mencubit pipi rizky
“ awww.. sakit tau.. emm maaf ya udah buat luka kamu tambah parah”
“ emang aku luka ya kak?? Eh iya.. lututku” dinda melihat ke lututnya
“ tapi udah sembuh kok, gara gara liatin kak rizky yang ganteng banget malam ini” lanjut dinda menggombal,, rizky senyum dibuatnya..
“ alah.. lebay.. aku belum bisa lihat dengan jelas wajah cantik kamu..” rizky kemudia menjentikkan jarinya dan clinggggg… lampu menyala
“ subhanallah..” puji rizky melihat betapa cantiknya bidadari di depannya ini.. dinda hanya menunduk malu..
“ jangan nunduk, tatap aku..” rizky meraih dagu dinda supaya menyetarakan pandangan mereka, wajah dinda memang sudah terangkat,, tapi kedua matanya tidak berani menatap rizky, mungkin tadi memang iya dinda menatap rizky, tapi sekarang berbeda.. lampu sudah menyala menyinari seluruh ruangan, membuat dinda sedikit nervous menatap rizky..
“ dag dig dug.. dag dig dug.. eh bunyi apa ya??” goda rizky yang masih memegang dagu dinda, dia tau dinda nervous..
“ ih kak rizky..” dinda menyingkirkan tangan rizky dari dagunya
“ hahahaha.. kamu kenapa sih?? Cieee nervous ya..” goda rizky lagi
“ kak rizky,, udah dong.. jangan godain dinda terus” ucap dinda menunduk
“ aciee.. kebiasaan deh pipinya merah gitu..”
“ udah dong.. ntr kalo pipiku kebakaran karena malu gimana??” dinda masih belum menyetarakan pandangannya dengan rizky
“ kalo pipi kamu kebakaran akan aku….” Rizky menggantungkan kata katanya dan
Cuppp..
Bibir rizky mendarat di pipi kanan dinda, dinda kaget di buatnya tapi..
“ tuh kan,, main cium cium seenaknya. Kebiasaan deh..”
“ biarin dong,, pipi pipi siapa?? Pipi pacarku kan?? Jadi gak ada salahnya..”
“ terus ini kapan makannya?? Aku udah laper..” dinda mengalihkan pembicaraan karena melihat makanan di depannya yang sudah menggiurkan..
“ hehehe.. kamu udah laper ya.. sini aku suapin..”
Merekapun makan bersama sambil suap2an dan sesekali saling menggoda..

+++
Ketiga sahabat dinda, Inez pinka dan billa sudah berada di sebuah mall.. mereka sengaja meninggalkan rizky dan dinda karena tidak ingin mengganggu, lagian kalo mereka melihat keromantisan rizkynda bisa2 mereka melting..
“ kenapa sih kita gak ngintip kak rizky sama dinda aja?? Kan lebih seruu..” ucap billa yang memang dari tadi mau melihat adegan sweet rizkynda
“ heeehh.. ntr matanya bintitan loh kalo suka ngintip. Mending kita ke shoping aja yukk..” pinka dengan gaya khasnya berjalan menuju sebuah toko yang sudah beberapa meter di depannya..
“ nah itu baru benerrr…” Inez menyetujui..
Sedang asik mereka memilah milih barang, tak sengaja billa menabrak seseorang yang tengah asik mencoba beberapa cincin..
Bruuuggg..
“ aww.. maaf maaf..” billa menundukkan badannya belum melihat seseorang yang ia tabrak
“ kalo jalan itu pakek mata.. jangan pakek dengkul” marah orang itu mengambil cincin yang terjatuh, billa sepertinya kenal dengan suara itu.. dilihatnya,, ternyata yunita
“ kak yunita??” kaget billa
“ loe??” yunita juga tak kalah kagetnya..
Inez dan pinka yang mendengar keributan segera menghampiri..
“ ada apa bil??” tanya Inez setelah di dekat billa
“ gak ada apa apa kok nez, tadi Cuma gak sengaja nabrak kak yunita..” jawab billa..
Yunita tak menghiraukan apa yang tengah di perbincangkan, dia lebih memilih memperhatikan ketiga orang itu.. sepertinya ada yang kurang. Iya dinda gak ada..
“ temen kalian yang satunya mana??” tanya yunita memotong percakapan Inez dan billa
“ siapa kak?? Dinda?? Tumben kakak nanya dia??” pinka mengangkat sebelah alisnya
“ dinda lagi pacaran sama kak rizky..” ceplos billa membuat yunita membelalakkan matanya
“ pacaran??”
Tak menunggu jawaban dari ketiganya, yunita beranjak begitu saja meninggalkan mereka yang masih bingung..
“ billa.. selalu deh kayak gitu..” tegur pinka
“ maaf..” lirih billa merasa bersalah
“ terus ini gimana?? Kak rizky sama dinda pasti sekarang udah ke taman.. kalo kak yunita pulangnya lewat taman gimana??” Inez bingung sendiri
“ kita telpon mereka..” saran pinka, billa hanya nunduk,, perasaan bersalah masih menghantuinya membuatnya takut untuk bersuara..
“ gak mungkin di angkat.. duh gimana ini..” Inez berjalan bolak balik mencari cara agar yunita tidak bisa bertemu dengan rizkynda..

~My Love~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang