Sudah seminggu berlalu sejak Woohyun keluar dari rumah sakit. Setiap harinya nyonya Nam juga menelfon Woohyun untuk sekedar mendengar suara dari putra tercinta.
"Yaa!! Cepat keluar!!. Kau pikir itu kamar mandimu sendiri eoh?!!", teriak Sunggyu menggedor pintu kamar mandi yang ada di kamar mereka.
Seperti inilah kondisi setiap pagi di kamar ini. Kamar di tingkat 2 yang sejak 5 hari ini bertambah satu penghuni menjadi 4 orang namja tampan yakni Sunggyu, Hoya, Myungsoo dan Woohyun. Setiap pagi mereka berebut kamar mandi dan pada malam hari mereka masih bertengkar mengenai sesuatu yang aslinya bukan masalah, tapi dipermasalahkan.
Tapi berkat pertengkaran mereka di pagi hari itu, si pangeran tidur, Kim Myungsoo, tidak perlu dibangunkan lagi karena namja bermata elang itu akan terbangun dengan sendirinya seiring teriakan Sunggyu yang makin keras.
"Shin Woohyun, kalau kau tidak keluar dalam hitungan ke.3, kau tidak akan pernah keluar dari sana?!!!", ancamnya. Shin adalah marga yang Woohyun berikan sebagai jawaban atas pertanyaan dari teman-temannya di WSHS.
"One, " Hoya mulai menghitung. Ia adalah satu-satunya orang yang sudah mandi.
"3?!" Pintu terbuka dengan Woohyun yang seenaknya mengakhiri batas angka yang diberikan Sunggyu sambil melenggang pergi melewati Sunggyu yang bertanduk. Woohyun juga menunjukkan senyum kemenangannya pada rival barunya tersebut.
"Hyung, kau cepat mandi. Nanti kita bisa terlambat!", suruh Myungsoo. Mau tidak mau, Sunggyu pun langsung masuk padahal ia ingin sekali menjitak kepala Woohyun lebih dulu.
Sekarang, Woohyun tinggal di asrama. Setiap kamar terdapat 1 bed untuk dua orang, 1 ranjang tingkat, 2 meja belajar dan satu kamar mandi. Myungsoo dan Hoya memakai ranjang tingkat dengan Myungsoo berada di atas. Sedangkan Woohyun satu bed dengan Sunggyu. Dan hanya Sunggyu yang selalu membereskan tempat tidur karena Woohyun sama sekali tidak mau melakukan pekerjaan sekecil apapun.
Kang-ssaem alias guru olahragalah yang ditunjuk menjadi pengawas asrama. Setiap jam 10, guru berpangkat killer ini akan memastikan mereka semua sudah berada di kamar masing-masing. Sedangkan setiap minggu di pagi buta, ia akan menyalakan alarm yang disebut 'panggilan neraka' oleh penghuni asrama karena itu artinya mereka harus lari keliling lapangan dengan kesehatan sebagai alasannya.
*
Pemandangan aneh nan langka terjadi di depan kelas 2-1 dan 1-3. Sunggyu dan Myungsoo berdiri di depan kelas masing-masing dengan satu kaki terangkat dan kedua tangan menarik telinga. Mereka berdua dihukum karena terlambat masuk ke kelas. Di leher mereka tergantung kertas bertuliskan 'saya berjanji tidak akan terlambat lagi'. Mereka juga menjadi bahan tertawaan oleh penghuni WSHS lainnya. Sangat memalukan. Dan semua ini gara-gara Woohyun yang sudah pasti ditandai oleh kedua namja bermarga Kim tersebut.
Satu jam berlalu, Sunggyu dan Myungsoo akhirnya bisa beristirahat setelah menerima hukuman tadi. Tangan dan kakinya terasa sangat pegal. Belum lagi mereka harus mengikuti pelajaran selanjutnya.
Sedangkan Woohyun, namja itu layaknya pangeran sungguhan karena meja dan lokernya penuh dengan hadiah-hadiah yang entah dari siapa. Juga puluhan kertas berisikan kata-kata manis nan centil. Mereka menyebut itu sebagai pesta penyambutan yang khusus untuk para namja dengan tingkat ketampanan di atas rata-rata. Tentu saja Woohyun menerima semua itu. Tapi tidak dengan Jiyeon.
Jiyeon sangat marah karena mejanya juga menjadi sasaran empuk dari penggemar Woohyun. Yeoja itu bahkan tak segan membuang kado beserta surat itu di depan sang empu yang mengakibatkan terjadi perdebatan antara keduanya. Sekedar informasi saja, Jiyeon sangat sulit untuk bisa akur dengan namja teman sebangkunya yang selalu bersikap seenaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The COVENANT
FanfictionAnak laki-laki dan anak perempuan! Manakah yang lebih penting??? Kisah tentang keluarga Kaya raya pemilik STAR GROUP yang memiliki dua pewaris yakni satu Pangeran dan satu Putri. Anak laki-laki selalu dianggap lebih tinggi oleh sang penguasa, hanya...