Seperti biasa, Woohyun sedang belajar di kamarnya setelah pulang sekolah. Ini bukan tentang pelajaran sekolah, melainkan tentang bisnis dan bagaimana sebuah perusahaan berjalan. Di sisi lain, Soo Jung sedang bosan di kamar seorang diri. Kedua anak ini tidak mempunyai teman yang bisa mereka ajak bermain di jam-jam seperti ini.
Hari ini Soo Jung menunggu Woohyun selesai belajar. Ia tidak ingin mengganggu jam belajar Woohyun karena peringatan Sang Appa tempo lalu sudah lebih dari cukup baginya. Soo Jung tidak mau membuat Appa-nya semakin jauh dari dirinya. Itu juga bukan merupakan peringatan yang pertama, dulu juga pernah, tapi tidak sekeras kemarin. Sebenarnya ia bisa saja bermain bersama para pelayan sembari menunggu Boohyun pulang sekolah, tapi Soo Jung tidak suka karena itu tidaklah menyenangkan.
Dulu, Soo Jung juga pernah ikut belajar dengan Woohyun karena Woohyun tidak mau belajar jika tidak ada Soo Jung. Tapi kehadiran Soo Jung yang notabene tidak tahu apapun alias 0 (besar) itu, menarik perhatian Woohyun yang lebih sering menjelaskan pada Soo Jung daripada mendengarkan penjelasan sang guru. wal-hasil, Soo Jung tidak lagi boleh ikut belajar dengan Woohyun mulai keesokannya.
+++++
Ini hampir jam makan malam tapi Woohyun belum juga keluar dari kamar, begitupun dengan guru privatnya. Jadi, Soo Jung hanya menunggu sia-sia.
Sementara itu, Woohyun yang merasa sangat lelah berencana akan langsung tidur tanpa makan malam begitu gurunya pergi sampai Soo Jung datang dan mengajaknya turun, makan malam. Setelah makan malam, Soo Jung meminta Woohyun membantunya mengerjakan tugas sekolah, tapi Woohyun menolaknya karena ia benar-benar lelah. Tapi Woohyun menjanjikan bahwa besok ia akan menemani Soo Jung seharian penuh dari belajar hingga bermain.
Woohyun belajar seharian hari ini karena besok dia ingin menghabiskan waktu bersama yeodongsaeng. Karena itulah hari ini Woohyun belajar lebih lama untuk mempelajari bab selanjutnya dan besok ia bisa free.
∆
- Next Day -
Ini adalah hari yang ditunggu oleh Nam bersaudara. Soo Jung juga sudah membuat daftar rencana hari ini, hal apa saja yang ingin ia lakukan dengan Woohyun. Tapi, semua rencana itu hanya tinggal tulisan belaka karena sang Appa mendadak menyuruh Woohyun ikut dengannya untuk meninjau hotel cabang yang dibangun di Jinhae.
"Appa, apa aku boleh ikut??. Aku juga bisa belajar dari sana!?", tanya Soo Jung penuh harap.
Tuan Nam, Woohyun dan Soo Jung tengah berada di kamar Woohyun, menyiapkan namja itu karena tidak ada pengasuh yang mau bekerja di rumah ini karena tidak tahan dengan ulah Woohyun dan Soo Jung.
"Benar. Appa, kita ajak Soo Jung juga. Nanti saat besar aku dan Soo Jung bisa membantu perusahaan bersama-sama!?", sahut Woohyun antusias sembari membenahi dasi kupunya.
Tuan Nam menarik tangan Woohyun turun. "Jangan bercanda. Adikmu akan tetap di rumah. Ini bukan liburan dimana kau bisa bermain dengan adikmu. Lagipula, Soo Jung hanya akan mengganggumu di sana karena kau menjadi tidak fokus!!", jawabnya sambil menatap putrinya.
Soo Jung tertunduk sedih.
"Kaja!", Tuan Nam menggandeng tangan Woohyun keluar, tidak mempedulikan Soo Jung yang masih terduduk di atas tempat tidur Woohyun dengan tertunduk.
Woohyun sebenarnya juga sedih, tapi ini adalah perintah. Ia tidak bisa menolaknya. Karena ia tidak mau jika Hyung dan Yeodongsaeng-nya terkena marah sang Appa. Woohyun juga tahu kalau Soo Jung sangat ingin bisa membantu perusahaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The COVENANT
FanfictionAnak laki-laki dan anak perempuan! Manakah yang lebih penting??? Kisah tentang keluarga Kaya raya pemilik STAR GROUP yang memiliki dua pewaris yakni satu Pangeran dan satu Putri. Anak laki-laki selalu dianggap lebih tinggi oleh sang penguasa, hanya...