Author P.O.VMasih dengan seorang gadis di kedua tangannya, Tae Hyung menaiki anak tangga dengan jalan seringan angin membawa tubuh Hana yang pingsan. Sama sekali tak merasa berat, tangan Tae Hyung membawa gadis itu masuk dalam ruangan berukuran besar. Ia masuk setelah menendang pintu dengan kakinya. Dan sudah jelas, jika tempat ini bukan bar tempat di mana mereka bertransaksi sebelumnya.
Tubuh yang tak sadarkan diri tersebut di jatuhkan di atas ranjang berukuran besar. Tae Hyung membetulkan kemejanya, sedang mata tak luput menjamah lekuk tubuh Hana yang terekspos. Dress hitam tersingkap dan memperlihatkan kaki yang mirisnya di penuhi luka memar.
Dalam gundah, lelaki itu melepas dasi hitamnya, kemudian melepas dua kancing atas kemeja. Leher dan dada bidang itu tampak berkeringat. Sungguh, tubuh Taehyung; tangan otot yang menjalar menambah kekaguman di diri Tae Hyung selai wajah tampan yang dimiliki.
- BodyPaid -
Sinar dari luar membuat mata perlahan mengerjap. Napasnya naik turun, dan bibir pucatnya terbuka kecil—mencoba membantu pernapasannya. Kepalanya terasa pusing dan berat. Setelah mengedipkan mata untuk yang kesekian kali, membiarkan cahaya menyebar ke irisnya. Gadis itu mencoba mengenali ruangan tempatnya terbangun. Sedang hidung mulai bisa mengenali aroma aneh di ruangan sepi itu. Dan yang paling jelas terasa, tempat itu dingin.
Keningnya berkerut, kepalanya masih berdenyut pusing, dan bibirnya mengatup. Kemudian ia memejamkan mata beberapa kali, lalu membukanya kembali dengan tangan yang memegangi kepala.
“Sudah bangun?”
Tercekat, gadis itu langsung memaksa tubuhnya bangun.
“Wow.”
Lagi-lagi ia tercekat, matanya kian melebar dan kejutan suara lelaki yang belum teratasi tadi kembali ditambah dengan hantaman kenyataan mengerikan.
“Di-di di mana pakaianku?” Suaranya terputus-putus, diiringi tangan yang menggapai selimut tebal untuk menutupi bagian tubuhnya yang terekspos percuma. Ia masih beruntung karena pakaian dalamnya masih melekat. Tapi bukan hanya itu yang menjadi masalah saat ini. Pria yang terakhir kali ia lihat dan sedikit ia ingat, melihat seluruh tubuhnya.
Pria itu menarik napas panjang, kemudian menunduk sekilas sebelum akhirnya beranjak dengan wajah tanpa ekspresi. Dia berdiri sempurna menghadap Hana. Kemudian memasukkan kedua tangannya pada saku celana.
“Kenapa? Kau terkejut?”
“Di mana pakaianku?”
Pria itu mengusap bibir bawahnya dengan lidahnya sendiri, dan mengigitnya sekilas sebelum menunjukkan seringai mengerikan. Matanya yang tajam terus menatap Hana.
“Kau masih beruntung karena masih menggunakan bra dan celana dalammu. Mungkin lain kali aku harus membuangnya juga.”
Nyaris terjatuh rahang Hana, kalimat itu membuatnya tercekat kembali. Gadis itu semakin mengeratkan persembunyian tubuhnya dari balik selimut putih. Meski ada banyak sumpah serapah dan kutukan yang ia ingin lemparkan untuk pria itu, nyatanya Hana tak melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Body Paid ✓
Fanfiction"Kau milikku mulai saat ini. Karena aku sudah membelimu, jadi turuti semua apa yang ku mau. Jangan pernah menolakku, jangan pernah membuatku marah, jangan ikut campur dalam kehidupanku, dan jangan pernah menyukaiku." Ryu Hana hidup selama 20 tahun t...