Jilid XV - Choice

1K 154 25
                                    

"Jika aku hamil, kau harus menikahiku."

"Bicara apa kau ini."

Jung Kook hendak pergi, tapi Ki Raa menahan tangannya. "Kook-"

"Apa kau gila, Raa? Kau tidur dengan Tae Hyung tapi kau justru memintaku supaya bertanggungjawab pada anak kalian? Di mana otakmu?"

Jung Kook tak pernah semarah itu pada Ki Raa sebelumnya, sebesar apapun kesalahan Ki Raa. Tapi kali ini gadis itu hanya terdiam menahan tangis. Jung Kook berubah. Dan Ki Raa sudah tak mampu mengenalinya lagi.

"Apa yang kau katakan, Kook?"

"Aku tahu aku begitu mencintaimu. Tapi apa aku terlihat seperti pengemis? Sampai kau merasa tak bersalah bicara seperti itu?"

Ki Raa berdiri, menatap tak percaya pada Jung Kook. "Ternyata aku salah. Kau, sama brengseknya dengan tuanmu. Memuakkan." Ki Raa hendak melangkah tapi dia melirik Jung Kook dengan sorot kebencian, "Kalian, akan merasakan akibatnya. Apa yang kalian tutupi cepat atau lambat akan terbongkar."

Tanpa sempat Jung Kook membalas ucapan itu, Ki Raa beranjak pergi. Pria itu hanya berdiri kesal menatap sofa kosong tempat Ki Raa berada sebelumnya.

Yang Jung Kook pikirkan, hanya ucapan Ki Raa.

- BodyPaid


Jung Wooyoung, tampak kesal saat baru saja menutup pintu kantor ayahnya. Rahangnya mengeras. Nyatanya janjinya pada pria di dalam sana untuk berhasil menghancurkan sepupunya gagal. Semua berantakan saat Jonghae menyita semua kartu kreditnya. Dan sekarang, pria tua itu mempermasalahkan hubungannya dengan Hana, terlebih kini ayahnya mencurigai uang yang dia pakai untuk membeli Hana beberapa bulan lalu.

"Sial."

Wooyoung menendang kursi tunggu dengan keras. Mengabaikan staff ayahnya yang memandanginya. Tampak dia berpikir keras, apa yang akan dia lakukan kini setelah rencananya gagal.

"Mingi-ya, kau di mana?"

...

"Kukira kita harus melakukan rencana kedua. Pastikan kau tahu di mana mereka saat ini."

...

Sambungan terputus begitu saja, kali ini dengan semburat wajah penuh keyakinan. Dirinya tidak akan gagal.

"Aku akan memberitahumu, Tae. Hidupmu tak pantas untuk Warm Cloud. Kau hanya anak pungut. Dan Hana, dia akan menjadi milikku lagi."

***

Tae Hyung berdiri di pagar pembatas. Sedang komedi putar terus membawa Hana bermain. Awan mulai berubah menjadi gelap, petang tak terasa kembali datang.

"Tae..., ayo ikut."

Semenjak mengenal Hana, baru kali ini dia melihat senyum Hana yang lepas, tawa bahagia dan seharian ini Hana bagi Tae Hyung seperti anak kecil. Gadis itu berbicara banyak hal dan meminta dibelikan banyak makanan.

Sesaat kemudian, wahana bermain itu berhenti, dan Hana turun dari tempat duduk yang menyerupai kuda poni.

"Aku sedikit pusing." Hana meraih tangan Tae Hyung yang hendak membantunya keluar dari pagar pembatas.

"Ingin main apa lagi?"

"Tidak. Aku sudah puas."

"Kalau begitu, ayo kita ke pantai. Matahari akan terbenam."

Hana mengangguk setuju, dan mereka keluar dari tempat itu. Menyebrangi jalan aspal dan langsung mendapati pasir pantai yang terhampar luas.

Hana masih merasakan genggaman hangat lelaki itu. Saat Hana menatap pemuda yang lebih tinggi darinya tersebut, dia lagi-lagi terpesona.

Body Paid ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang