Jilid X - Threat

1.3K 198 21
                                    

Yg di mulmed punyaku😁

————

Brak!

"Sial."

"Hana!"

"Hana!"

"Bibi, di mana Hana?" amarah di dalam pertanyaan itu tampak jelas. Sedangkan wanita itu hanya tersenyum sembari menarik tangan Tae Hyung untuk melihat sesuatu di tempat lain. Rumah dua lantai itu memiliki tempat-tempat yang indah. Salah satunya berada di belakang rumah itu, di dekat kamar Bibi Jo.

Tae Hyung bernapas lega. Seseorang yang di carinya kini tengah berdiri dan berlari-lari kecil di rerumputan. Mencium aroma bunga-bunga yang di tanam Paman Jung yang bertugas dan bertanggung jawab pada setiap tanaman di istana Tae Hyung.

"Maafkan Bibi sudah membuatmu berlarian mencarinya. Bibi hanya kasian padanya karena berhari-hari di kurung. Mungkin udara di sini baik untuk kesehatannya."

"Jika ingin membawanya pergi dari kamar itu, Bibi harus memberitahu dulu padaku."

"Tentu. Maafkan Bibi, Tae."

Tae Hyung mengangguk. Melanjutkan menatap Hana yang masih menikmati apa yang dia lihat di sana, bersama kucing kecil yang dia gendong itu. Dan kedua tangan yang di borgol.

"Kau bisa menjaganya sebentar? Bibi mau melihat apakah kamarnya sudah selesai dirapikan."

Lagi-lagi Tae Hyung mengangguk menyetujui. Selepas kepergian wanita itu. Tae Hyung berjalan mendekati Hana.

Guk, guk, guk.

Belum sempat langkah Tae Hyung membawanya pada Hana. Seekor anjing kecil lebih dulu berlari ke arah gadis itu. Mengonggong lucu. Dan itu membuat Hana terkejut.

Meong, meong, meong.

Guk, guk, guk.

Anjing itu berseru di bawah gaun putih Hana yang menjuntai sebatas lutut. Dan kucing yang di gendong juga mengeluarkan suara menyahuti si anjing.

"Yeontan-ah. Jangan menganggunya. Kemarilah."

Kini Hana seperti dikejutkan dengan aliran listrik yang membuat kucingnya terlepas dari gendongannya setelah mendengar suara yang terasa lama tidak memenuhi pendengarannya itu. Mata Hana membulat seiring Tae Hyung yang berjongkok di dekatnya, mengambil anjingnya dan kucing yang bergulat di kaki Hana. Tae Hyung tak kunjung berdiri lagi ketika Hana memundurkan langkah.

"Jaga kucingmu, anjingku bisa memakannya."

Buru-buru Hana mengambil kucing di tangan kanan Tae Hyung. Sedang lelaki itu menyimpan Yeontan di tangan kiri. Hana mendekap erat kucingnya. Dan sesekali melirik ke lelaki itu. Meski kini dirinya justru sedikit takut berada di sekitar Tae Hyung, dia tidak menampik jika beberapa hari ini dia merasa ada yang kurang saat tidak melihat Tae Hyung.

Namun di luar dugaan. Kucing yang Hana kira sudah aman bersamanya, justru terlepas lagi dan berlari ke arah Bibi Jo yang baru tiba. Di ikuti Yeontan yang sengaja di lepaskan Tae Hyung. Anjing itu kembali menggonggong dan mengejar-ngejar kucing Hana.

"Ah! Tae Hyung. Ambil Yeontan dan bawa saja ke kamarmu."

"Biarkan saja dia, Bi. Dia kecil dan tidak akan kabur dariku."

Hana mendengarnya karena saat lelaki itu berkata, Tae Hyung memandanginya. Netra Tae Hyung terus menangkap replika Hana yang beberapa hari ini tak ditemuinya. Rambut yang hitam sepingang, wajah polos tanpa polesan, dan kulit putih yang kini bekas luka-luka dulu mulai memudar.

Body Paid ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang