Jilid III - KTH

6.8K 862 140
                                    

[NC guys dosa ditanggung masing² yah😂 aku udah buanyak soalnya :') ]

**********

"Jangan pernah menyentuh wanitaku, itu juga peringatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jangan pernah menyentuh wanitaku, itu juga peringatan."

Suara berat Tae Hyung selalu mampu membuatnya merinding. Kata-kata yang tajam dan mengintimidasi. Ki Raa bukan wanita jahat, dia hanya ingin Tae Hyung. Tak lebih. Baginya segala hal saat ini menjadi rumit semenjak keserakahan ingin memiliki lelaki itu semakin kuat.

Dia bahkan tak pernah melupakan bagaimana Tae Hyung membawa dirinya masuk ke dalam rumah ini, dan berakhir seperti ini. Namun, hanya dia yang menganggap Tae Hyung adalah bagian terpenting di kehidupannya. Dan Tae Hyung sama sekali tak pernah menganggapnya sebagai wanita. Hanya sebatas wanita penghibur.

- BodyPaid -

Ia masih meringkuk di ranjang menunggu pintu untuknya. Sembari terus menatap pintu cokelat tua tersebut, Hana berharap akan ada seseorang yang datang.

Sejujurnya, dia sangat lapar. Tapi dia enggan menyentuh makanan di nampan yang masih tergeletak di atas ranjang.

Tak lama ia menghentikan pandangan, matanya melebar saat pintu yang tak lagi ia perhatikan terbuka tiba-tiba. Seseorang datang dengan sepatu tingginya, bergemeletuk mendominasi pendengaran. Membawa sesuatu di tangan kanan dan kiri.

"Jadi kau rupanya." tanpa sebuah awal, suara itu berdengung di telinga Hana.

Hana bangun dari baringnya, memerhati siapa wanita yang baru sana masuk itu. Tubuh molek, make up yang tipis namun memesona, juntaian rambut yang di-roll berwarna cokelat tua keemasan. Itulah adalah penampilan terbaik yang pernah Hana lihat.

"Siapa kau?"

Ki Raa mengabaikan pertanyaan Hana, memandangi seluruh tubuh Hana yang tampak tak terawat. Bahkan luka-luka di tubuh Hana membuat Ki Raa seperti melihat dirinya dulu. Saat pertama kali dia ke sini. Kemudian melempar dua paperbag dari tangannya ke ranjang, tepat di samping Hana.

"Pakai ini semua. Aku sudah tak membutuhkannya lagi."

Hana terus memandang wanita cantik itu. "Kau."

"Aku tidak punya waktu untuk bicara denganmu. Simpan pakaian ini di lemari. Kemudian cepat keluar. Kuharap kau benar-benar keluar dari sini. Auh! Menjengkelkan."

Bahkan sampai gadis bernama Ki Raa itu menghilang dari kamar, Hana hanya duduk seperti orang bodoh. Lagi-lagi dia ditinggalkan di tempat yang sama sekali tak diketahuinya. Hana yakin ini bukan di gedung semalam. Tempat terakhir yang dia ingat.

Clak.

Namun tak selang berapa lama, pintu kembali terbuka. Dan seseorang yang sama sekali tak ingin di temui Hana berjalan masuk ke arahnya. Tanpa persetujuan, lelaki itu duduk di ranjang Hana, membuat dirinya beringsut mundur.

Body Paid ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang