"Annyeonghaseyo. Aku Kim Tae
Hyung. Direktur utama Warm Cloud. Sebelumnya saya sangat berterimakasih kepada teman-teman yang sudah meluangkan waktu untuk datang ke tempat ini. Keberadaanku di sini ingin meminta maaf sebesar-besarnya pada teman-teman mengenai kekacauan yang akhir-akhir ini terjadi karena menyangkut club kami. Sekaligus ingin memperjelas jika di club kami sudah beroperasi sesuai standar hukum yang berlaku. Kami sudah memastikan jika tidak ada transaksi ilegal di club. Jadi kami yakin jika berita yang beredar hanya sebuah isu belaka. Untuk kedepannya, kami akan beroperasi lebih baik lagi. Terimakasih.""Tuan Tae Hyung-Ssi, jadi bagaimana mengenai berita jika anda melakukan prostitusi?"
"Itu tidak benar."
"Lalu siapa Hana?"
Tae Hyung memandang dengan raut kesalnya pada wartawan yang masih menjulurkan mic ke arahnya. Pertanyaan itu membuat dada Tae Hyung panas.
"Aku tidak mengenalnya," jawab Tae Hyung singkat.
"Bukankah dia tunangan sepupu anda?"
Tak ada jawaban setelah itu, Tae Hyung hanya memberi satu ulasan senyum simpul seraya menunduk memberi hormat. Sebisa mungkin emosi d redam.
Berbagai pertanyaan terus terdengar dan jawaban terus pula diberikan Tae Hyung. Sesekali Jung Kook juga menjawab saat Tae Hyung terdiam tak mampu bersuara. Mencoba menjelaskan permasalahan yang sudah merebak di masyarakat. Semua berita hanya isu. Wooyoung sudah menandatangani surat pengakuan jika dia tidak pernah merilis satu beritapun tentang Warm Cloud. Di mana di club itu Wooyoung sendiri memiliki saham dan Ayahnya adalah pendiri club itu. Jadi tidak mungkin Wooyoung menjatuhkan perusahaan. Setidaknya perjanjian jika Wooyoung tidak akan merecoki Warm Cloud adalah kunci emas Tae Hyung sekarang. Meski ada Hana yang harus diserahkannya.
Cukup lama konsperensi pers itu di gelar di depan club Tae Hyung. Dan setelah semua berakhir. Sesuai dugaan. Masalah dapat diselesaikan dengan mudah asalkan ada pengorbanan yang dilakukan.
Tae Hyung duduk sendiri di mobilnya, sementara Jung Kook masih menyelesaikan beberapa berkas dan mengurus izin operasional club lagi. Tae Hyung tampak menekuk wajahnya di dalam sana. Tampak masih berpikir keras.
Selang beberapa menit, sosok lelaki berjas hitam masuk ke dalam mobil. "Hyung, aku sudah mengurusnya, seminggu lagi club sudah bisa dibuka meski dengan beberapa persyaratan yang lebih ketat lagi. Untuk saat ini kita masih dalam pengawasan. Dan kukira-"
"Urus saja semua. Kau bisa telpon Paman untuk menjemputmu atau naik taksi saja. Aku masih ada urusan."
Jung Kook yang sudah memahami lelaki itu hanya bisa mengangguk setuju seraya keluar lagi dari dalam mobil. Bahkan Tae Hyung langsung menancapkan gas dan melesat pergi dari sana.
"Aih, si brengsek itu." Gerutu Jung Kook menatap kepergian mobil itu. Masih belum diperbolehkan tenang. Kini getar dari benda di saku celananya turut menambah umpatan Jung Kook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Body Paid ✓
أدب الهواة"Kau milikku mulai saat ini. Karena aku sudah membelimu, jadi turuti semua apa yang ku mau. Jangan pernah menolakku, jangan pernah membuatku marah, jangan ikut campur dalam kehidupanku, dan jangan pernah menyukaiku." Ryu Hana hidup selama 20 tahun t...