6

782 69 1
                                    

Matanya hanya terfokus pada sebuah buku yang penuh dengan not balok. Dan tangannya menekan setiap nada piano. Alunannya membuat hati jisoo bergetar.
Dan pria itu terhenti.
"Wahh... indahnya." Puji jisoo dengan mata yang berbinar binar.
"Ini bukan apa apa. Aku masih kurang memaknai setiap nadanya."
Junghwan merendah. tetapi Itu tidak mengurangi kekagumannya jisoo.

"Apakah aku harus memainkannya lagi untukmu?"
"Tidak perlu, kau juga harus beristirahat oppa. Sekarang waktunya makan siang."
"Benarkah?"
"Aku sudah membawakan makanan untukmu. Aku memasaknya sendiri. Ayoo kita makan."
"Baiklah,"

Jisoo membukakan empat buah kotak makan. Dan memberikan sumpit kepada jubghwan.
"Wah,, enaknya. Kau banyak kemajuan dibidang memasak."
"Benarkah??"
"Ya aku tidak bohong." Kata junghwan sambil menambahkan beberapa kimchi ke makanannya.
"Ngomong ngomong, kau kenapa kerumahku disiang hari seperti ini. Lagi pula cuaca hari ini penuh dengan angin."
Jisoo sibuk menatap junghwan yang sangat sibuk menghabiskan makanannya.
"Ah, tentang itu kenapa aku berkunjung kerumahmu?"
"Iya.kenapa?"
"Aku ingin memberitahumu bahwa aku diterima menjadi seorang model."
Junghwan langsung menatap jisoo, dengan mata sipitnya.
"Benarkah? Syukurlah, selamat ya. Kau ingin kita merayakannya?"
"Kita? Ya,aku sangat ingin" Mendengar kata itu jisoo tersipu malu. Dan sangat bahagia saat inipun jisoo tidak bisa menutupi rasa senangnya.
"Iya kita. Aku, Kau,Bobby dan Jisoo."
"Ahh... bukan kita berdua?"
Jisoo langsung terdiam.
"Aku tidak ingin ada kesalah pahaman jika hanya kita berdua jisoo." Junghwan mengelus rambut jisoo dengan penuh kasih sayang.
Jisoo menggenggam tangan junghwan. Menghentikan junghwan. Dan melepaskannya lagi.
"Tidak perlu, lagi pula aku hanya menjadi model untuk beberapa pakaian."
"Apa salahnya merayakan?"
"Kurasa tidak perlu oppa."
Jisoo sangat kecewa.itu sangat jelas tergambar pada wajahnya.
"Baiklah itu terserah kau saja."

Beberapa saat kemudian junghwan telah selesai makan.
"Oppa, kurasa aku tidak bisa berlama-lama. Aku sudah berjanji pergi dengan omma."
"Baiklah, tidak apa apa. Terima kasih atas makananya. Itu sangat enak."
"Baiklah." Jisoo memaksakan masakannya.
"Kau ingin aku antar?"
"Ah, tidak apa apa. Aku ingin menaiki bus.Aku mau menikmati musim ini dengan angin yang membuatku merasa bebas."
"Baiklah aku akan antar kau sampai depan rumahku."
"Baiklah.."
"Apa yang lain sudah kau beritahu soal kau menjadi model dan diterima?"
"Tidak. Aku belum memberitahukannya. Aku ingin oppa menjadi orang yang pertama mendengar aku diterima menjadi model."
"Kau tidak memberitahukan ibumu?"

Jisoo tertawa.
"Ah, maksudku kau menjadi orang pertama diantara bobby dan hanbin."
"Begitu rupanya."
"Baiklah, kita sudah sampai. Kurasa saatnya harus berpisah."
"Oppa benar."

Jisoo melewati gerbang dan berjalan meninggalkan junghwan yang masih melihat gadis itu.
"Jisoo.."
Jisoo menoleh dan junghwan berjalan mendekati jisoo.
"Sekali lagi selamat ya.." junghwan membenarkan mantel jisoo yang sangat cocok dengannya.
"Baiklah oppa. Terima kasih."
"Jaga dirimu baik—baik"
" baiklah oppa."
Jisoo berjalan lagi dan melambaikan tangan dan terus berjalan pergi. Hingga tak terlihat lagi.

Langit hari ini indah sekali. Dan sangat bagus untuk menanjak gunung tapi aku sangat lelah.







IKON without JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang