33

198 11 1
                                    

Hanbin berlari secepatnya setelah dirinya keluar dari taxi, sesekali dia mentubruk orang lain. Tetapi, dia tidak peduli akan hal itu. Tekadnya bertemu Sae Ra, hanya Sae Ra yang dia ingin temukan. Dia tidak peduli dengan hal lainnya seperti amarah orang lain yang jatuh karena tubuhnya tertabrak oleh dirinya.

Hanbin menyapu rambutnya. Kekecewaan tampak jelas dari raut wajahnya. Dirinya mencari jam keberangkatan Sae Ra. Diapun berlari kearah pesawat yang menuju Amerika.
Waktu seakan tidak ingin berpihak pada kedua sahabat itu. Sae Ra telah lepas landas.

Sae ra-ya bukankah ini sangat salah dan kejam?

Hanbin seakan ingin berteriak. Disapunya lagi rambut dirinya. Hanbin tampak kecewa melihat pesawat itu terbang sangat jauh.

______________________________________

Bobby berlari sambil menggenggam Jisoo ditangannya. Dia ingin secepatnya bertemu Sae Ra atau Hanbin. Dia berharap bahwa dirinya akan bertemu dengan Hanbin yang tersenyum melepas kepergian Sae Ra.

Mata Bobby tampak jeli menoleh kekiri dan kekanan bersama jisoo untuk bertemu dengan keduanya.
Jisoo melepas genggaman bobby lalu terpaku disana.

"hei! Pesawat Sae ra telah berangkat".
Ucap Jisoo yang terpaku di papan informasi keberangkatan pesawat.

"lalu dimana Hanbin?" Bobby pun menatap sekelilingnya. Bandara yang seperti lautan manusia itu tampak sulit menemukan hanbin dengan rasa kecewanya.

"Kau tunggu disini ya, aku akan kembali mencari hanbin. Tunggulah disini". Ucap Bobby yang disambut anggukan Jisoo.

Jisoo duduk lemas, berpikir keras untuk perasaan hanbin dan Sae Ra. Bayangan hanbin yang tampak putus asa menjadi hal yang paling menyedihkan bagi jisoo.

Dan, mata jisoo yang tampak kosong menemukan diri hanbin yang juga sedang berjalan dengan tatapan yang tak seorangpun tau sedihnya, kecuali Jisoo.

"Hanbin-ah" teriak Jisoo.
Hanbin hanya menoleh dari asalnya suara itu. Lautan manusia masih lalu lalang. Tetapi, Hanbin masih bisa melihat wanita cantik itu dengan tatapan sedihnya.

Jisoo berlari kearah hanbin. Mendekati hanbin yang tampak putus asa.

"kau baik-baik saja?" Jisoo menatap hanbin yang tampak frustasi tak ingin menjawab pertanyaannya.
"tidak, kau tidak baik-baik saja! " ucap Jisoo yang tampak juga sedih melihat hanbin dengan wajah pucat pasi menatapnya.

Hanbin tiba-tiba memeluk tubuh kecil itu. Air matanyapun jatuh tanpa diminta olehnya. Hanbin hanya berpikir bahwa Jisoo yang bisa menolongnya.
"tolong aku! Apa yang harus kau lakukan? "
Jisoo membalas pelukan hanbin dan menepuknya dengan halus.
"Tidak apa-apa, kau masih bisa bertemu dengannya" ucap Jisoo dengan menahan air matanya.

Hanbin-ah? Kau tahu, ini lebih membuatku sakit melihatmu yang seperti ini. Apa yang salah denganku?
Apakah aku tidak rela kau menangis untuk gadis lain?

Bobby yang sibuk bertanya dengan orang lain dimana Hanbin dengan menceritakan ciri-ciri pria itu tampak terdiam dan tertegun sendiri.
Jisoo yang menangis berada dipelukan hanbin yang sedang terpukul.

Mengapa aku selalu berada diposisi ini? Bisakah aku menggantikan Hanbin yang sedang memelukmu itu? Air mata itu, diam-diam sudah deras didadaku yang begitu menyakitkan.
Aku rapuh untuk dirimu lagi.

IKON without JisooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang