part 2

60.6K 1.5K 19
                                    

Author pov

Tristan menarik tangan Neysha agar mau ikut dengannya. Itu mungkin saja pemaksaan, tapi mau bagaimana lagi. Jika Tristan tidak menarik tangan Neysha, maka Neysha tidak mau menemaninya makan siang.

Neysha hanya bisa pasrah ketika Tristan menarik paksa tangannya, ia tidak bisa melawan karena bagaimana pun juga tenaga Tristan lebih kuat darinya, jadi percuma saja jika ia membrontak.

Tristan menarik tangan Neysha melewati koridor sekolah yang tidak sepi sama sekali menuju kantin, tanpa memperdulikan banyaknya pujian serta cacian yang dilontarkan para siswi pada Neysha.

"Kamu biasanya duduk dimana?" tanya Tristan saat mereka sudah sampai di kantin.

"Disana." jawab Neysha sambil menunjuk meja kosong yang ada di pojok kantin.

Tak lama setelah mereka duduk, seorang wanita tua datang menghampiri mereka.

"Selamat siang, mau pesan apa?" tanya wanita tua itu seramah mungkin.

"Emang disini ada apa saja?" tanya Tristan.

"Makanannya ada bakso, siomay, batagor, nasi goreng, spageti dan burger. Minumannya ada sirup, jus, es teh dan air putih." jawab wanita tua tersebut.

"Dia biasanya pesan apa?" tanya Tristan lagi sambil menunjuk Neysha dengan dagunya.

"Neng Neysha biasanya pesan batagor sama es jeruk."

"Ya sudah kalau begitu saya pesan itu." ucap Tristan.

Wanita tua tersebut mencatat pesanan Tristan, lalu beralih menatap Neysha yang sibuk memainkan ponselnya.

"Neng Neysha mau pesan apa?" tanya wanita tua itu yang langsung dijawab gelengan oleh Neysha.

Beberapa menit kemudian pesanan Tristan pun datang, tanpa menunggu lagi Tristan langsung memakan makanannya.

Tristan melirik kearah Neysha yang sibuk memainkan ponselnya, ia mengarahkan sendoknya ke mulut Neysha.

"Gue gak lapar, lagian juga kalo gue lapar, gue bisa pesen sendiri kok"ucap Neysha.

"Udah cepat buka mulut kamu atau kamu mau aku keluarin dari sekolah ini karena gak mau nurut sama aku"ancam Tristan.

Neysha menghembuskan nafas pasrah,lebih baik ia menurut pada Tristan dari pada harus kehilangan masa depannya. Karena ia pernah dengar, jika ada murid yang dikeluarkan dari SMA GARUDA.Maka tidak akan sekolah lain yang mau menerimanya, sekalipun dia jenius.

Dengan terpaksa Neysha membuka mulutnya membiarkan makanan yang ada di sendok Tristan masuk ke dalam mulutnya

Tristan tersenyum puas melihat Neysha yang menurut padanya.Pandangan Tristan tak pernah lepas dari kalung yang dipakai Neysha, bukan lebih tepatnya ke arah cincin yang dijadikan sebagai bandulnya

"Neysha"panggil Tristan

"Hmm"Neysha hanya berdehem.Tangannya sibuk memainkan ponselnya

"Itu.. kalung kamu kok sama ya seperti kalung yang saya pakai"ucap Tristan menunjuk kalung yang dipakai Neysha

Mendengar ucapan Tristan refleks tangan Neysha memegang kalung yang di tunjukan Tristan.

"Massa sih? Paling cuma kebetulan doank."ucap Neysha dan Tristan pun mengangguk setuju.

Setelah percakapan itu suasana kembali hening. Tristan sibuk mengaduk-aduk makanan dan mengarahkannya ke mulutnya dan bergantian ke mulut Neysha

Empat gadis cantik baru saja memasuki area kantin.Matanya melirik kesana kemari mencari bangku yang kosong.Neysha melambaikan tangannya ke arah Empat gadis itu.Dan mereka yang melihatnya langsung berjalan menghampiri Neysha

"Yaelah, gue cari kemana-mana. Eh tahu nya lo malah pacaran disini"ucap Zoya,Sahabat Neysha yang berambut pendek

"Kalian siapa? Dan ngapain kalian ke sini?"tanya Tristan ketika Zoya dan ketiga temannya kini sudah duduk di samping Neysha

"Adanya juga gue nanya,siapa lo?kenapa lo bisa makan sepiring berdua sama Neysha?"

Tristan menatap Neysha yang juga menatapnya dan ke empat gadis yang ada dihadapannya secara bergantian

"Kenalkan ini Pak Tristan, kepala sekolah yang akan menggantikan Pak Diki untuk sementara.Dan Pak Tristan,kenalkan mereka sahabat saya namanya Zoya,puri,Rachel dan Kayla"ucap Neysha memperkenalkan Tristan pada ke empat sahabatnya begitu juga sebaliknya

Mereka saling berjabat tangannya sambil memperkenalkan diri masing-masing.Tak lupa Zoya juga meminta maaf pada Tristan atas ucapannya yang bisa dibilang tidak sopan untuk seorang murid kepada kepala sekolahnya.Tristan menerima maaf dari Zoya,ia juga meminta maaf atas ucapannya yang mungkin saja menyulutkan emosi Zoya

Tak lama setelah Rachel,Zoya,puri dan Kayla memesan makanan mereka pada Ibu kantin.Tiba-tiba seseorang kembali memanggil Neysha dari pintu kantin.Sontak saja Neysha dan ke empat sahabatnya menoleh ke samping dan mendapati seorang pemuda berparas tampan lengkap dengan senyum manis nya.

Pemuda itu berjalan mendekati Neysha dan diikuti empat pemuda lain yang berjalan dibekalangnya.Djaky Radhitya Anindhito,ketua OSIS SMA GARUDA.Pemuda itu menarik kursi samping Neysha lalu mendudukan dirinya di kursi tersebut,begitu juga Valdin,Boy,Reza dan Adit,sahabat Radhit.

Radhit mengalihkan pandangannya ke arah Tristan yang sedang menundukan kepalanya.Tristan yang merasa diperhatikan langsung mengangkat wajahnya,ia sedikit terkejut saat matanya bertemu dengan mata Radhit.Bukan hanya Tristan yang terkejut,tapi Radhit juga sama terkejutnya dengan Tristan.Ia tidak tau bagaimana Kakaknya bisa ada disini,setaunya Tristan masih ada di Inggris dan baru akan pulang bulan depan

Neysha yang melihatnya langsung melambaikan tangan tepat di depan wajah Tristan dan Radhit membuat keduanya tersadar dari keterkejutannya.

"Kak Tristan"

"Radhit"

Panggil Radhit dan Tristan secara bersamaan membuat keduanya saling menatap satu sama lain dan tersenyum

Neysha,Rachel,puri,Zoya,Kayla,Valdin,Boy,Adit dan Reza menatap mereka dengan tatapan heran

"Kapan lo pulang dari inggris?"tanya Radhit

"Wahh..songong lo ya, gue ini kakak lo.Jadi lo harus manggil gue kakak donk"sahut tristan dengan nada bercanda

"Jadi Pak Tristan ini Kakak lo?"Tanya Kayla

"iya,dia kakak gue.Tapi tunggu,tadi lo manggil Kak Tristan apa?Pak?Gak salah dengar gue?"Tanya Radhit

"Iya..wajar donk,kalo gue manggil dia Bapak.Kan dia kepala sekolah baru disini,masa gue harus manggil dia dengan nama Tristan,kan gak sopan"Ucap Kayla dan Semua orang mengangguk setuju dengan ucapan Kayla

"Kepala sekolah?Jadi lo kepala sekolah baru disini menggantikan pak Diki?"Tristan tidak menjawab.Ia hanya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan Radhit

"Emang lo belum tau,kalo Pak Tristan itu kepala sekolah baru disini?"Tanya Valdin yang sejak dari tadi diam kini angkat bicara

Radhit menggelengkan kepalanya.Ia memang benar-benar tidak tahu jika Tristan yang akan menjadi kepala sekolah barunya.Bahkan ia juga tidak tahu jika hari ini Tristan pulang dari Inggris

"Ck,Adik macam apa lo,yang gak tahu Kakaknya pulang hari ini?"tanya Reza dengan nada yang menggejek

Radhit terdiam sejenak memikirkan ucapan Reza,Apa yang diucapakan Reza benar.Ia memang tidak pantas disebut adik,Adik macam apa yang tidak tahu kapan Kakaknya pulang.

"Terus lo udah tahu belum,kalo besok kita ada acara camping di Villa nya keluarga pratama?"Tanya Radhit yang langsung mendapat anggukan dari Tristan

Tristan memang sudah tahu tentang acara itu,karena dady sudah memberitahukan semua tentang kegiatan yang akan diadakan di sekolahnya melalui e-mail

Radhit,Valdin,Reza,Adit dan Boy memesan makanan mereka pada Ibu Kantin.Sambil menunggu pesanan datang mereka berbincang-bincang dengan Tristan mengenai banyak hal.Sedangkan Neysha hanya duduk diam memainkan ponselnya,sesekali ia tersenyum melihat interaksi mereka yang cepat akrab dengan Tristan

My tomboy girl[SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang