part 22

21.6K 591 3
                                    

BRUGH

Julian tersungkur ke lantai saat seseorang mendorong tubuhnya.

"Kakak?" panggil Alex.

Ya, orang yang mendorong tubuh julian adalah Radello Ivander Payton, saudara kembar Alex.

Ivan mencengkram kerah kemeja Julian kemudian memukul julian balik, sedangkan Anisa membantu Alex berdiri.

"Aku diam saat ayah mencoba menikahkan ku dengan Neysha, tapi sekarang aku sudah tidak tahan lagi dengan sikap ayah yang kasar pada kami." Ivan melepaskan cengkeramannya membiarkan Julian tergeletak lemah di lantai.

"Bunda, Alex, ayo kita pergi." Ivan membantu Alex berjalan sedangkan Anisa menatap iba suaminya, kemudian berjalan mengikuti kedua putranya.

Mereka masuk ke dalam mobil dan mengendarainya keluar dari rumah itu.

"Ivan kita mau kemana?" tanya Anisa sambil membersihkan darah dari bibir Alex.

"Kita ke apartemen Ivan, Bun." jawab Ivan yang masih fokus dengan menyetirnya.

"Tapi apa kita tidak keterlaluan nak membiarkan ayahmu sendirian?" tanya Anissa membuat Ivan menghentikan mobilnya secara mendadak.

"Sudahlah untuk apa kita kasihani orang yang tidak punya hati seperti ayah." ucap Ivan kesal.

"Tapi nak bagaimana pun juga dia itu ayah kamu." ucap Anisa.

"Ayah macam apa yang menculik anak dari temannya sendiri agar menikah denganku, ayah macam apa yang memukuli bunda dan Alex." sahut Ivan membuat Anisa diam karena apa yang Ivan katakan memang benar.

Ivan yang melihat Anisa diam pun langsung meredakan emosinya.

"Maaf Bun, Ivan gak bermaksud membentak bunda tapi Ivan benar-benar sudah tidak tahan dengan sikap ayah, Ivan akan membawa bunda dan Alex ke apartemen Ivan yang baru, yang tidak akan diketahui oleh siapa pun." ucap Ivan lalu menjalankan mobilnya kembali.

Anisa hanya diam saja tidak menyahut ucapan Ivan dan terus membersihkan luka Alex. Suasana pun kembali hening hingga mereka sampai di apartemen Ivan.

Mereka turun dari mobil kemudian masuk kedalam apartemen Ivan.

"Gak papa kan bun kalo kita tinggal di apartemen?" tanya Ivan.

"Iya gak papa, tapi kamu dapat dari mana apartemen itu? Apa ayah memberikannya padamu?" tanya Anisa.

"Tidak bun, Ivan membeli apartemen itu dengan uang Ivan sendiri. Selama ini Ivan menabung dari uang saku Ivan dan hadiah setiap perlombaan." jelas Ivan.

Anisa beruntung sekali mempunyai dua putra yang mandiri dan sangat menyayanginya, Ivan meskipun umurnya baru 14 tahun tapi ia sudah sangat dewasa. Sedangkan Alex  meskipun ia lebih muda dari Ivan, tapi ia sudah menjadi atlet voli selama dua tahun.

"Bun, sepertinya Ivan harus segera pergi lagi ada urusan yang harus Ivan urusi jadi gak papakan kalo bunda Ivan tinggal disini?" tanya Ivan.

"Iya gak papa kamu hati-hati ya."

"Dek, lo ikut gue!" Alex mengangguk kemudian mereka pun pergi keluar dari apartemen dan masuk ke dalam mobil.

****

My tomboy girl[SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang