part 17

26.2K 595 9
                                    


Maaf typo bertebaran....
Makasih juga buat yang udah mau baca cerita saya....

************

Setelah selesai melakukan rapat dengan beberapa guru olahraga dan anak basket dari sekolah lain mengenai lomba basket yang akan diadakan besok di sekolah kami, aku kembali ke rumah dan langsung masuk ke kamar.

Aku menaruh ponselku dan Neysha serta dompetku diatas nakas, lalu berjalan kearah lemari untuk mengambil pakaianku dan masuk ke dalam kamar mandi.

Setelah selesai mandi dan berpakaian, aku langsung keluar dari kamar kamar menuju meja makan karena sudah jam makan malam.

Aku duduk di kursi samping Fikri, lalu Mbok Ijah menyiapkan makanan untukku.

"Mbok, Mommy masih sakit?" tanyaku sambil memakan makananku.

"Udah gak den, soalnya tadi Nyonya eden sama Nyonya Sonya pergi." jawabnya.

Aku mengangguk dan kembali memakan makananku. "pergi kemana mbok?" tanyaku penasaran.

"Katanya sih mau jemput Tuan di bandara." jawabnya.

"Neysha juga ikut?"

"Gak den, Non Neysha mah lagi tidur soalnya tadi badanya panas banget, ini juga saya mau ngompres Non Neysha."

"Biar saya aja Mbok yang ngompres Neysha." pintaku.

"Gak salah Tuan sama Nyonya menjodohkan aden dengan Non Neysha, aden yang ganteng, baik dan perhatian lagi sama Non Neysha dan Non Neysha yang cantik, baik dan keras kepala." ucapnya, lalu pergi ke dapur.

Aku kembali memakan makananku hingga habis. Setelah selesai makan, aku pun pergi ke kamar Neysha sambil membawa baskom berisi air dan handuk kecil. 

Sesampainya di kamar Neysha, aku berjalan menghampiri Neysha yang sedang terbaring lemah di ranjang dengan selimut yang hampir menutupi seluruh tubuhnya.

Aku meletakkan baskom dan handuknya diatas nakas, kemudian duduk di samping Neysha.

Tanganku terulur menyentuh kening Neysha, memastikan kira-kira panas tubuh Neysha. Mataku membulat ketika merasakan panas tubuh Neysha yang sangat tinggi.

Aku dengan telaten mengompres Neysha yang demam, ku tatap wajah Neysha yang begitu damai seperti tidak pernah terjadi masalah di dalam hidupnya.

Aku mengusap rambut Neysha dengan lembut "cepat sembuh, Sha." ucapku pelan agar tidak membangunkannya.

Aku mendaratkan ciuman sekilas di kening Neysha sebelum membereskan alat kompres dan membawanya ke dapur.

Aku kembali ke kamar Neysha dan berbaring di sofa sebelah ranjang Neysha.

Aku melihat sekeliling kamar Neysha, kamar yang bercat putih dan biru laut dengan banyak sekali piala dan piagam yang menghiasi kamarnya.

Hari ini benar-benar membuatku lelah, aku menutup mataku dan masuk ke dalam alam mimpi.

******

Neysha pov

Keesokan harinya aku mengerjapkan mataku saat cahaya matahari mengenai mataku.

"Neysha bangun!" ucap seseorang menepuk pipiku.

Aku membuka mataku, seketika aku terkejut saat melihat orang yang berada di depanku sekarang.

"Bapak ngapain masuk ke kamar saya?" tanyaku dengan nada yang tidak suka, lalu bangun dan duduk sambil mengucek mataku.

"Cepat mandi! Saya tunggu kamu di bawah." ucap Pak Tristan.

My tomboy girl[SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang