Part 24

21.4K 559 6
                                    


Neysha sudah sampai di rumah sakit, ia duduk di kursi samping ranjang Julian, baik Neysha maupun Julian tidak ada yang membuka suara. Neysha yang sedang menunduk takut menatap Julian, sedangkan Julian tidak tahu harus mulai dari mana dia bicara.

"Neysha."

"Ayah."

Mereka mengucapkannya secara bersamaan dan itu membuat keduanya menjadi canggung.

"Maaf dan terimakasih." ucap Neysha tanpa menatap Julian.

"Buat?" tanya Julian dan Neysha menoleh.

"Maaf karena gara-gara Neysha, Ayah jadi sakit kaya gini dan terimakasih karena sudah menyelamatkan Neysha." jawab Neysha merasa bersalah.

Julian berusaha untuk duduk dan Neysha yang melihat julian kesulitan untuk duduk pun langsung membantunya hingga kini Julian duduk dengan bersandar dikepala ranjang.

Julian menggenggam tangan Neysha membuat pemiliknya menegang, ada rasa takut saat Julian memegang tangannya.

"Ayah juga minta maaf dan terimakasih." ucap Julian.

"Buat?"tanya Neysha mengulangi pertanyaannya Julian.

"Maaf karena selama ini Ayah selalu memaksamu untuk menikah dengan anak Ayah dan terimakasih karena kamu sudah mau merawat Ayah yang dulu pernah hampir membunuhmu." ucap Julian merasa bersalah.

Neysha tersenyum manis pada Julian, begitu juga dengan Julian. Tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah perawat dengan membawa nampan dengan mangkuk berisi bubur, gelas berisi air putih dan obat untuk Julian.

"Apa itu?" tanya Neysha pada perawat tersebut.

"Ini bubur dan obat untuk pasien." jawab perawat tersebut.

"Sini biar saya saja." ucap Neysha.

Perawat tersebut mengangguk lalu memberikan nampannya pada Neysha.

"Oh iya, tadi seorang pria  di luar. Saya ajak masuk, dianya gak mau katanya masih ada urusan." Setelah menyelesaikan ucapannya, perawat itu pun pergi keluar ruangan. Membuat Neysha dan Julian penasaran dengan pria yang dimaksud perawat itu.

Neysha meletakkan nampannya di nakas lalu mengambil mangkuknya, ia mengambil buburnya dengan sendok lalu menyuapkannya pada Julian.

Julian menatap Neysha dan bubur tersebut secara bergantian kemudian memakannya.

Neysha menyuapi julian dengan telaten hingga buburnya habis, kemudian ia memberikan gelas berisi air mineral dan obat pada Julian.

"Neysha, Ayah minta maaf karena sudah merepotkan mu." ucap Julian setelah selesai meminum obatnya.

"Ayah tidak merepotkan Neysha, karena Neysha merasa senang jika harus merawat Ayah jadi jangan minta maaf, oke?" Julian tersenyum dan mengangguk.

Mereka berbincang bincang sesekali mereka tertawa saat mengenang masa kecil Neysha bersama julian sebelum kejadian tujuh tahun yang lalu terjadi dan mengubah segalanya.

Neysha melihat jam yang ada diruang rawat Julian ternyata hari sudah petang dan Neysha pun pamit pulang karena takut Tristan sudah pulang dari kantor.

"Neysha pamit pulang." ucap Neysha

"Iya sekali lagi terimakasih karena sudah merawat Ayah." ucap Julian yang dibalas anggukan oleh Neysha.

"Assalamualaikum...." Neysha menyalimi tangan Julian lalu keluar dari ruang rawat Julian.

"Waalaikumsalam..." sahut Julian.

"Walaupun Ayah sudah banyak menyiksamu, tapi kamu masih saja baik pada Ayah." batin julian

My tomboy girl[SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang