Disini, dari awalpun ege bikinnya gapake Jungkook POV atau Celline POV yaa. Langsung ege timpuk jadi satu. Jadi kalo baca perhatikan baik-baik okhaii. Salam dari egee
***
2 bulan sejak kejadian di aula, Jungkook dan Celline semakin terlihat keberadaannya. Tidak tidak, maksudnya hanya Celline yang mulai terlihat. Membutikan bahwa dia adalah pacar Jungkook memang benar adanya.
Celline juga semakin terlihat bahagia. Dia juga kadang tidak malu menunjukkan sifat manjanya pada Jungkook didepan murid-murid lainnya- yang membuat Jungkook harus seperti menelan 10 tahu bulat sekali makan. Wajahnya juga sangat berseri-seri. Celline juga mulai melempar senyum menakutkannya ke semua manusia di sekolah.
Jungkook? Jangan Tanya. Lagi-lagi dia harus menahan malu karena kelakuan Celline. Ingin rasanya Jungkook menguburkan Celline didalam semen.
Saat ini adalah masa-masa ujian kenaikan kelas.
Jungkook dan Celline mulai jarang terlihat. Mereka mulai kembali ke alam kuburnya. Jungkook yang lebih sering menghabiskan waktunya untuk belajar di perpustakaan, sedangkan Celline lebih memilih belajar dengan ketiga temannya. Akan sangat membosankan jika belajar seorang diri, pikir Celline.
Sekali dua kali Celline merengek ingin belajar dengan Jungkook atau hanya sekedar ingin berbicara dengannya, tapi Jungkook menolak dengan keras. Itu hanya bualan Celline saja. Celline tidak akan belajar jika berduaan dengannya. Celline akan menghabiskan waktunya hanya untuk memandangi Jungkook dengan pikiran mesumnya.
"Kukiiii..makan yuk. Aku laper."
Celline menghampiri Jungkook yang sedang membaca buku dipojok perpustakaan. Celline menggelayut seperti anak kingkong di lengan Jungkook.
"Kamu duluan aja. Aku masih nggak laper." Jawab Jungkook malas.
Gue, Celline Joana nggak akan menyerah! Merdeka!
"Yaudah gue juga nggak mau makan!"
"Terserah. Sekali nggak makan siang juga nggak bakal bikin kamu mati."
Sialan kau kelinci besar!
"Jungkook ayo dong, gue bener-bener laper. Ya ya? Sebentar doang. 10 menit? Gue bakal makan cepet. Cuma temenin gue aja. Lo boleh bawa buku deh."
"Nggak. Aku udah nyaman disini. Temanmu kemana sih? Biasanya juga makan sama mereka?"
O'ow. Sepertinya Jungkook mulai terlihat marah.
"Lahkan gue maunya makan sama lo Kuk. Mereka bertiga bawa bekal dan makan di kelas. Masa iya gue minta makanannya? Tau sendiri gue makannya banyak."
"Susah emang punya pacar yang kek babi."
Lah? Sakit amat yak. Meskipun gue tau itu cuma bercanda.
"Ayolah Kuk, lo sendiri nggak laper? Lo boleh belajar mulu dan nggak merhatiin gue, tapi inget diri lo sendiri juga dong, jangan sampe lupa buat-"
"Heh jelek, kecil, kusam. Dengerin aku. Ini perintah. Sekarang kamu pergi ke kantin dan makan yang banyak sesuai porsimu yang sangat amat banyak itu. Jangan khawatir sama aku oke?"
Setelah ngomong panjang lebar Jungkook kembali dengan bukunya.
"Yaudah kalo nggak mau."
Gue langsung berdiri dan pergi ninggalin dia. Gue nggak jadi makan. Gue udah nggak laper. Gue udah kenyang sama Jungkook yang ngata-ngatain gue. Dan sialnya, selama pelajaran berlangsung gue nggak bisa konsentrasi sama sekali. Kaki dan tangan gue lemes. Bahkan buat nulis aja susah.
Nggak lama setelah itu, kepala sekolah gue masuk ke dalem kelas dan memberitahukan bahwa akan ada murid baru di kelas gue.
Seorang gadis cantik masuk ke dalam kelas dan memperkenalkan diri sebagai Michelle Park. Dia ditunjuk untuk duduk bersebelahan dengan Jungkook-yang saat itu terlihat sangat tegang di mata Celline. Begitupun dengan Michelle.
Selama pelajaran berlangsung, Celline terlihat sedang memperhatikan Jungkook dan murid baru itu.
Kenapa mereka terlihat sangat tegang dan canggung? - Celline.
Ketika bel pulang sekolah bunyi, Celline segera merapikan barang-barangnya dan mendekati Jungkook.
"Kuk, kita mempir ke kantin dulu yuk. Habis gitu baru pulang."
Gue bener-bener memelas karena gue sekarat saat ini.
"Kamu tadi belom makan?"
"Gue kan udah bilang, gue mau makan sama lo."
"Kamu makan aja sendiri. Siapa suruh keras kepala. Dan juga, aku nggak bisa nganterin kamu pulang. aku pergi."
Gue melongo. Badan gue semakin beras. Berat maksud gue. Maklum yang nulis juga lagi laper hehe.
Gue mutusin buat langsung pulang ke rumah tanpa ngisi perut gue. Ketiga temen gue juga ternyata sama-sama nggak bisa nemenin gue makan dikantin karena ada urusan masing-masing.
Langkah gue semakin berat, kaki gue gemetar. Akhir-akhir ini gue juga sering makan telat karena gue lebih milih untuk makan bareng Jungkook yang walaupun pada akhirnya dia lebih milih membaca bukunya selama berjam-jam dibanding ngehabisin waktu 15 menit buat makan sama gue.
Kepala Celline semakin terasa berat ketika melihat Jungkook dan murid baru itu, sedang dipojok lorong membicarakan sesuatu. Celline yang penasaran, meskipun sudah pusing setengah mampus, melangkahkan kaki mendekati mereka dan sembunyi dibalik loker.
Celline melihat Jungkook meninggalkan murid baru itu, tapi saat itu juga Celline melongo karena sesuatu telah terjadi di depan matanya. Kaki Celline semakin gemetar.
Kelincinya. Dipeluk dari belakang oleh gadis lain.
"Aku masih sayang sama kamu Jeon Jungkook!"
"Aku mau kita balikan."
Jungkook melepas pelukan Michelle dan memutar badannya. Dia membisikkan sesuatu ke telinga Michelle dan setelah itu memeluknya dengan erat.
Sekarang, tidak hanya perut dan kaki Celline yang terasa sakit, tapi ada bagian lain di dadanya yang juga terasa lebih sesak.
.
.
.
.
.CUT CUT
Cut is potong
Ege mau nambah porsi makan dulu
grechan_ es mau makan juga? Wkwk 😆😆
Egee Kim
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours - JJK✔
HumorComplete✔ "Kok bisa gue cinta sama cewek aneh bin ajaib dan lemotnya bisa bikin orang pengen naik turun gunung di waktu bersamaan" - Jungkook "Ganteng, imut, pinter, tolol, bego, gesrek, nyebelin, gue benci tapi gue sayang "- Celline *untuk kali i...