11. Penderitaanku

1.7K 88 0
                                    

Keysha POV

Aku kini sedang bersama dengan kedua sahabatku di cafe biasa kami nongkrong. Sekarang adalah hari libur. Kita habiskan untuk menciptakan kebersamaan.

Aku sekarang sedang menikmati pisang coklat dan milkshakes coklatku.

" Hai, sorry telat" ucap seseorang yang tak lain adalah kak Raka.
Kini. Aku dan kak Raka sudah lebih baik. Kita sering jalan bersama, dengan kedua sahabatku. Dia juga tidak sedingin dulu lagi terhadap kita.

" Tumben telat kak? " tanya Aruna.

" Iya kak,  kok tumben telat? " tanyaku juga.

" Tadi aku jemput ni orang. Trus macet lagi" jawabnya sambil nunjuk seseorang yang tadi datang bersamanya.

" Sorry sorry gue yang bikin telat ya " ucap seseorang itu sambil menunjukkan gigi putihnya.

" Gue tau pasti kak Gerald mandinya lama kan? " tanya sharen. Dan yang disebut kak Gerald tadi hanya tersenyum kepada kami.

Oh ya lupa. Aku kenalin. Seseorang yang aku maksud tadi adalah kak Gerald. Sahabatnya kak Raka. Jadi dia juga ikutan kalo ngumpul ngumpul kayak gini.

" Mau pesen apa kak? " tanyaku kepada kedua orang itu

" Jak siapa ni Key. Gue apa Raka. Nanti gue ge er an lagi" ucap kak Gerald menggodaku.

Memang dia sering membullyku dan kak Raka karena kedekatan kami akhir akhir ini tapi aku dan kak Raka tak ada apa - apa kita hanya berteman.

" Dua - duanya" ucapku cuek

" Ge gak usah ganggu Alveira. Gak gue ajak lagi lo" ucap kak Raka.

"Yah jangan dong nanti gue gak ketemu bebeb Aruna lagi" ucapnya centil ke arah Aruna. Aku gak tau kenapa kak Raka yang dingin bisa bersahabat dengan orang yang terbuka seperti kak Gerald.

" Ciee Aruna blushing tu kak Ge" ucap Aharen menggoda Aruna.

" Apaan sih " ucap Aruna kesal.

Seperti inilah keadaan kita setelah sebulan aku dekat dengan kak Raka.

***

Aku membuka mataku yang terasa berat. Aku mengucek ucek mataku. Melihat ke arah jam yang ternyata sudah jam 6 pagi. Untung hari ini minggu. Kalau enggak mungkin aku sudah telat.

Aku mengecek hp sebentar. Mataku yang mengantuk. Kini terbuka lebar. Saat melihat tanggal. Yaitu tanggal 29 November. Berarti hari ini hari ulang tahunku.

Aku dengan cepat mandi dan turun ke bawah. Aku langsung menuju ke ruang makan dengan semangat. Tapi sayang sekali tak ada orang di sini. Aku melihat memo di meja makan dengan sepiring nasi goreng.

Keysha mama antar papa kamu check up, mungkin pulangnya sorean. Mama dan papa ada urusan. Mama udah buatkan kamu nasi goreng di meja makan.

- Mama

Setelah membaca memo itu aku memakan nasi goreng itu.

Setelah makan aku menuju ke kamar. Mengecek hp lagi. Siapa tau ada Sharen, atau pun Aruna mengingat hari ini hari apa. Kalau kak Raka pasti dia tidak tahu.

Tapi harapanku pupus. Tak ada notif apapun di hpku. Disosmed pun mereka tidak mengucapkannya. Aku sebal. Kenapa mereka bisa lupa hari ini. Aku pun membuka grup kita.

Keysha : guys. Hari ini ngumpul gak?

Aruna : haduh gak deh lagi sibuk ni

Sharen : gue gak bisa mau ketemuan.

Keysha : oh.. Ya udah deh.

Aku menghembuskan nafas. Jadi hari ini hari ultahku yang sangat membosankan. Tak ada satupun yang ingat. Menyebalkan.

" Sibuk sendiri sendiri " ucapku kesal.

Aku berjalan ke meja belajar. Duduk di kursi dan membuka laci. Mengambil kotak musik pemberian kak Raka.

Aku mendengarkan suara kotak musik itu. Aku menikmati setiap alunan musik yang membuatku tenang.

Sekarang sudah pukul 10.00 . Aku bosan sunggu bosan. Dari tadi hanya di kamar.Cek hp tapi tak ada satupun yang chat aku. Bahkan kak raka yang sering chat aku pun tak chat aku.

Ting.. Tong..

Suara bel rumah terdengar aku pun berjalan keluar rumah.

" Kak Fe. Ada apa kak?" ucapku saat membuka pintu. Yang ternyata adalah kak Gerald.

" Key ikut gue yuk" ucap kak ge kayaknya cemas gitu

" Kemana kak, bentar gue mau ganti baju dulu kak" ucapku lalu pergi ke kamar.

"Yuk kak" ucapku sambil menutup pintu rumah.

***

Kak Gerald dari tadi diam aja. Aku tanya katanya nurut aja. Kok serem gini sih. Gak biasanya kak Ge kayak gini. Aku menurut saja dia membawaku kemana. Kemudian mobik kak Ge berhenti di sebuah taman. Aku mengikuti kak Ge dari belakang.

" Ehem. Key gue bingung ni" ucapnya sambil gelisah.

" Bingung kenapa kak? " ucapku kini aku juga bingung.

" Junci gue . Ya kunci gue hilang. Gimana ni? " ucapnya bingung.

" Kunci? Kunci apa kak? Hilang dimana? " tanyaku.

" Ktu kunci rumah. Em hilangnya di sini iya tadi di sini. Bantu cari ya" kini ia mulai mondar mandir ke sana sini.

" Iya deh kak. Gue bantu kak" ucapku kini mencari kunci itu.

***

Ini sudah hampir satu jam lebih, bayangkan satu jam lebih. Aku masih muter - muter cari kuncinya kak Ge. Tapi gak ketemu. Tadi aku tanya apa ada kunci cadangan dan katanya kunci cadangannya dibawa nyokapnya dan nyokapnya pulangnya besok.

" Kak lelah ni dari tadi muter - muter gak ketemu" ucapku lalu duduk di bangku taman ini.

" Iya ni gue juga lelah Key. Udah semakin panas lagi" ucapnya juga ikut duduk.

" Gue cari minum dulu key. Tunggu bentar ya" kak Ge bangkit kemudian meninggalkan ku.

" Ni minumnya key" ucap kak Ge mengagetkanku.

"Pulang aja Key " ucapnya.

" Loh kok pulang, terus kak Ge gimana, kuncinya? " tanyaku.

" Gak tau bingung juga. Pulang aja deh" ucapnya bingung.

***

" Kok berhenti kak? " tanyaku saat mobil yang dikendarai kak Ge berhenti.

" Sepertinya bannya kempes key" ucapnya lalu keluar dari mobil.

" Terus gimana kak? " tanyaku

" Jalan kaki aja yuk.  Gak ada taksi ni mobilnya nanti biar diambil supir" ucap kak Ge

" Kakak di sini aja aku pulang sendiri aja" ucapku.

" Gak. Gue kan yang ajak lo tadi. Jadi gue yang harus ngantar lo lagi" ucap kak Ge

Aku pun jalan kaki. Padahal. Aku sangat capek. Terpaksa deh. Huh hari yang melelahkan. Ingin deh langsung di rumah. Penderitaanku hari ini.

***

Alveira's Love [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang