17. Penjelasan

1.6K 84 0
                                    

Keysha POV

Aku ikut berlari mengikuti kak Raka yang ikut mendorong kak Lana yang berbaring lemah. Sampai berhenti di ruang ICU.

" Raka, Daddy udah peringatkan jangan bawa Lana. Kesehatannya lagi menurun akhir - akhir ini." ucap seorang dokter, ayahnya kak Raka.

" Maaf Dad. Tadi Lana minta pergi ke makam Mom" ucap kak Raka

" Dad mau lihat ke dalam, dokter Hans sudah didalam kan? " ucap ayahnya kak Raka. Dan kak Raka membalas dengan mengangguk.

Air mataku turun. Aku teringat dengan kak Alveina yang pernah berada di ICU itu, dan akhirnya meninggalkan ku selamanya.

" Alveira. Hei kenapa kamu menangis" ucap kak Raka sambil menghampiriku.

" Enggak papa kak. Ingat kakakku dulu pernah di ICU itu" jawabku sambil mengapus air mataku.

" Emang kak Lana kenapa kak? " tanyaku.

" Dia sakit" jawabnya lalu berjalan dan duduk dikursi.

" Sakit. Sakit apa? " tanyaku lalu ikut duduk di sampingnya.

" Sakit-" ucapan kak Raka terpotong saat dua orang berseragam putih itu keluar dari ICU.

" Gimana keadaan lana? " tanya kak Raka menghampiri mereka.

" alhamdulillah Lana masih bisa bertahan. Tapi dia belum sadar" ucap salah satu dari berseragam putih itu. Lalu pergi.

" Eh kak aku harus pulang" ucapku.

" Aku antar" jawabnya.

" Gak usah kak. Aku duluan ya, salam buat kak Lana, semoga cepat sembuh" ucapku lalu berjalan meninggalkan kak Raka.

Namun saat baru beberapa langka ada yang menggandeng tanganku.

" Aku gak terima penolakan Alveira" ucap kak raka. Aku mengehela nafas. Pasrah.

Aku mengikuti langkahnya. Tangannya masih setia menggegam tanganku. Kak raka aku mohon jangan beri aku harapan. Aku tidak ingin terlalu berharap kepadamu.

***

" Udah sampai Al" ucapnya saat mobilnya berhenti di depan rumahku.

" makasih kak" ucapku

" Alveira " panggilnya saat aku hendak membuka pintu mobilnya.

" Iya kak" jawabku.

" Kemarin kamu sakit? Sakit apa? " tanyanya.

" Hanya demam biasa kak. Kok kakak tahu? " jawab dan tanyaku.

" Jaga kesehatanmu Al. Aku tahu dari kedua sahabatmu, kemarin saat makan dikantin" ucapnya.

" iya kak. Aku duluan kak. Hati - hati di jalan. Salam buat kak Lana" ucapku lalu keluar dari mobil.

Terlalu lama bersamanya hanya akan membuatku semakin jatuh. Aku lebih baik menghindarinya. Dari pada nanti aku semakin terluka.

***

Kring.. Kring.. Kring..

Alarm ku berbunyi. Namun aku masih enggan untuk membuka mata. Dengan malas aku membuka mata dan melihat jam.

" Omaigat" ucapku kaget saat melihat jam.

" Mati. Gue bisa telat. Udah hampir jam 6 " ucapku melempar selimut sembarang. Berlari ke kamar mandi.

" Pagi ma pa. Aku sarapan di sekolah aja ya udah telat ni" ucapku sambil mencium tangan Mama dan Papa.

" Papa antar Key" ucap papa yang juga mau berangkat.

Alveira's Love [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang