14.Cemburu

1.6K 71 2
                                    

Aku menyembunyikan wajahku dalam bantal. Rasanya sakit. Entah kenapa. Menyebalkan.

" Huh gue kok kesal banget sih" ucapku sambil duduk dan melihat ke arah Sharen dan Aruna.

" Elo kacau banget Key" ucap Aruna sambil melemparkan boneka ku ke arahku.

Setelah tadi aku melihat kak raka dengan seseorang di masa lalunya. Kedua sahabatku ini langsung ke rumahku.

" Gue juga gak tau. Huh menyebalkan rasanya pengen marah" ucapku sambil memukul guling.

" Tenanglah Key, dia hanya masa lalu" ucap Aruna.

" Terus apa masalahnya sama gue" jawabku.

"Elo kayak gini karena dia kan" ucap Sharen.

" Gak, gue gak tau. Rasanya kesal" ucapku.

" Tak salah lagi" ucap Aruna.

"Kenapa? " tanyaku.

"Gak papa" jawab sharen sambil mengelengkan kepala dan memperlihatkan gigi putihnya.

***

" Pagi Ma Pa" ucapku saat memasuki ruang makan dan duduk dikursi.

"Pagi juga sayang. Kenapa lesu gitu? " tanya Mama

" Gak papa kok Ma " jawabku sambil tersenyum.

" Ada apa Key. Tumben lho kamu lesu gini. Biasanya semangat " ucap Papa sambil melipat koran yang ia baca.

" Assalamualaikum om tante Key"
Salam kedua sahabat ku.

"Wa'alaikum salam" jawab kita bersamaan.

" Om tante numpang sarapan di sini ya" ucap Aruna sambi duduk di dekatku.

" Iya Ar. Udah gak usah sungkan sungkan biasanya juga sarapan di sini" ucap Mama sambil tersenyum

Kemudian kita berlima sarapan bersama.

***

Aku berjalan bersama kedua sahabatku menuju ke kelas. Mereka dari tadi cerita ke sana kemari sambil tertawa. Aku hanya diam. Entah hari ini aku malas ke sekolah.

" Tumben elo diem aja Key" ucap Sharen.

"Lagi malas ngomong " jawabku

"Gue tau kok perasaan elo key. Gak usah dipikirkan " ucap Aruna.

"Iya" jawabku sambil menganggukkan kepala.

Aku berhenti berjalan saat melihat seseorang yang kini berdiri di depan kelasku. Setelah mengembuskan nafas dan mengatur jantungku yang berdetak kencang. Aku melanjutkan jalanku.

"Alveira" ucap seseorang itu saat aku sudah berada didekatnya.

"Iya kak" jawabku.

"Em pinjem temen kalian dulu ya? " ucapnya sambil melihat kedua sahabatku.

" Eh iya silahkan kak. Kita berdua duluan ya" jawab Sharen.

"Ada apa kak? Aku gak punya waktu banyak" ucapku sambil menunduk ke bawah. Aku tak sanggup menatap mata indahnya.

" Kalau bicara lihat orangnya Al" jawab kak Raka.

Kemudian aku menatap matanya. Mata yang seolah olah mengunciku.

"Ada apa kak? " tanyaku.

"Kemaren mencariku ada apa? " ucapnya

" Oh itu kok kak Raka tau? " tanyaku

" Aku bertanya Alveira, kenapa malah bertanya bukanya dijawab. Aku tau dari Ge, katanya kau mencariku dikelas" jawabnya sambil menatapku.

" Em aku mau berterima kasih. Terima kasih kak hadiahnya" jawabku.

" Sama-sama. Makasih juga mau memakainya." ucapnya sambil tesenyum manis.

" Sama-sama kak. Aku duluan ya" ucapku lalu pergi meninggalkannya.

***

"Pesen apa lo Key? " tanya Aruna sambil membolak balikkan menu makanan di cafe ini.

" Milkshakes coklat aja Ar" jawabku.

" Oke. Lho apa Sha? "

"Kayak biasanya aja lah" ucap Sharen.

" Ar, Sha kenapa gue sedih ya" ucapku lirih.

"Gara - gara kak Raka ya Key? " tanya Sharen

"Mungkin. Sejak kemarin gue lihat dia berpelukan sama seseorang di masa lalunya itu. Rasanya sesak di dada" jawabku sambil meminum milkshakesku.

" Akhirnya sahabat gue merasakannya" ucap Aruna bahagia.

"Aneh lo Ar. Gue sedih kenapa lo bahagia gitu. Merasakan apa emangnya? " ucapku.

" Ada deh kepo lo Key" ucap Aruna sambil tertawa.

" Hish nyebelin" ucapku kesal. Dan kedua sahabatku malah tertawa. Kenapa mereka bahagia di atas penderitaanku sih.

" Hehe. Eh key tadi pagi kak Raka bilang apa?" tanya Sharen.

" Utu dia tau gue cari dia kemarin tapi dia tahunya gue cari dikelas aja" jawabku lesu.

" Dia gak tau kalau lo tau dia sama kak Lana?. Gue penasaran sama kak Lana. Dia murid baru kan? Padahal udah mau lulus kok pindah sih" ucap Sharen

" Gak tau,  mungkin. Gue juga penasaran sama kak Kana. Mereka ada hubungan apa sih" ucapku sedikit kesal. Entah kenapa aku jadi kesal membahas mereka.

***

" Pulang yuk udah sore" ucapku kepada kedua sahabatku.

"Okay, yuk bayar" ucap Aruna menyetujuiku.

Setelah membayar aku dengan kedua sahabatku keluar dari cafe tapi saat hendak masuk ke dalam mobil mataku melihat seseorang. Seseorang itu sedang berada di sebrang jalan. Masuk ke dalam mobil hitam yang ku kenal bersama dengan orang yang ku kenal.

" Ar, Sha. Mereka" ucapku masih memandang mobil itu melaju.

"Siapa Key? "ucap Aruna sambil melihat - lihat mencari yang ku lihat.

Aku tak menjawab tapi langsung masuk ke dalam mobil.

" Siapa tadi Key? " tanya Sharen saat mobil yang ku tumpangi melaju.

"Mereka" ucapku singkat.

" Mereka? Kak Raka dan kak Lana? " tanya Aruna.

Aku jawab dengan anggukan kepala. Aku menoleh ke arah luar. Diam. Melihat jalanan yang ramai. Sesak. Rasanya sesak. Sebenarnya mereka punya hubungan apa? Kenapa sakit hati ini saat melihat mereka.

" Key lo gak papa? " tanya Sharen yang duduk di belakang.

" Eh gak papa kok" jawabku.

" Jangan melamun Key" ucap Aruna yang sibuk mengemudi.

" Enggak siapa yang melamun" ucapku.

" Jangan bilang gak papa ke kita. Kita tahu kok. Lo sakit hati kan melihat mereka berdua? " ucap Aruna.

" iya, jujur gue sesak saat melihat mereka. Rasanya sakit hati ini" ucapku sambil menunduk.

" Ko cemburu Key" ucap Sharen.

Satu kata yang membuatku menoleh ke arah Sharen.Cemburu. Aku cemburu?

" Cemburu? Mungkinkah? Gak mungkin " ucapku.

" Udah jelas Key. Dari ciri-cirinya. Mungkin sekarang kamu jatuh cinta" ucap Aruna.

" Gue cemburu? Jatuh cinta? Gak mungkin gue suka kak Raka" ucapku sambil menggelang kepala.

Apa mungkin itu benar? Aku cemburu? Cemburu dengan kak raka dan kak lana? Aku cemburu.

Alveira's Love [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang