18. Apa ini mimpi?

1.6K 78 4
                                    


"Alveira. Kamu pasti sangat penasarankan dengan gadis yang dicintai Raka. Kamu tanya Raka. Dia yang berhak memberitahu" ucap kak Lana.

Aku masih bingung dengan penjelasan kak Lana. Jadi kak Raka mencintai orang lain siapa dia?

***

Keysha POV

" Hah Lana apa yang kamu bilang ke Alveira? " tanya kak Raka.

" Aku tadi curhat ke Alveira. Dan aku bilang ke dia kalah kamu jatuh cinta sama seorang gadis cantik. Dan Alveira penasaran gadis itu siapa Ka" ucap kak Lana.

" Kamu ingin tahu?" tanya ak raka.

" Eh gak kok" jawabku mengelak

" Na aku pulang dulu ya sama Alveira" ucap kak Raka sama kak Lana.

Kak Lana mengangguk dan tersenyum. Kemudian kak Raka mengandengku. Aku mengikuti saja kak Raka akan membawa.

Sampai mobil kak Raka berhenti di taman. Kak Raka keluar mobil dan lagi-lagi mengandengku. Entah kenapa aku hanya diam dan mengikuti saja.

Kemudian kita berhenti dibawah pohon rindang. Yang dulu tempat kak Raka menjelaskannya ke aku. Dia duduk, bersandar di batang pohon. Tangannya menginsaratkan aku untuk duduk.

Lalu aku duduk di sampingnya. Jantungku berdetak kencang.

" Kamu ingin tahu siapa yang dimaksud Lana? " tanyanya.

" Gak " jawabku.

" Kenapa? " tanyanya.

" Gak ada urusannya untukku" jawabku sambil melihatnya. Tapi dia malah tersenyum.

" Yakin gak mau tahu? Tapi aku tetap menjelaskannya. Karena aku ingin memberitahu kamu" ucapnya sambil tersenyum ke arahku. Aku tak mampu menjawab. Serasa bibirku terkunci.

" pasti Lana sudah menceritakan. Tentang hubunganku dengannya kan? Aku memang menerima kembali karena dia sakit. Dokter Hans, dokter yang menangani dia tadi. Menceritakan bahwa Lana sakit" ucapnya sambil terus menatapku.

" Kenapa aku menerimanya kembali, bukan hanya karena sakit. Rasa cintaku untuknya telah berubah. Aku menyayanginya seperti saudaraku sendiri. Aku ingin dia bahagia. Karena dia sendiri" lanjutnya.

" Sendiri? Emang orang tuanya kak Lana kemana kak? " tanyaku.

" Dia anak yatim piatu. Ibunya Lana sudah meninggalkan saat melahirkan dia. Dan Ayahnya, kecelakaan pesawat dua tahun lalu. Aku juga baru tahu kalau ayahnya sudah pergi. Dan dokter Hans, sahabat Ayahnya sudah menganggap Lana seperti puterinya sendiri " Jelas kak raka.

" Oh jadi gitu. Berarti kak Raka menerima kak lana atas dasar kasihan dong" ucapku.

" Enggak, mungkin memang begitu. Tapi sebenarnya tidak. Aku ingin melihatnya bahagia al. Tadikan aku sudah bilang aku sudah menganggap dia seperti saudaraku sendiri" jawabnya.

" Lana sudah tau semuanya. Tentang alasanku menerimanya. Dia awalnya kecewa. Tapi akhirnya dia merelakanku. Dia tahu aku mencintai seseorang" lanjutnya

" kak lana gak marah? " tanyaku.

" Gak setelah dia tahu siapa orang yang ku cintai" jawab kak Raka.

" Emang siapa yang dicintai kak Raka." tak sadar aku berbicara seperti itu.

" Katanya tadi gak mau tau" goda kak Raka.

" Iya aku gak ingin tau, tapi-"

"Tapi penasarankan" potong kak Raka sambil tersenyum.

" Eh gak tu" jawabku cepat.

" Orang yang ku cintai. Dia adalah gadis cantik berambut panjang. Suka marah - marah. Awal bertemu denganku marahnya luar biasa. Selalu kesal denganku" ucap kak Raka.

Deg. Gak, aku gak boleh berharap itu aku. Bisa saja orang lain. Jantungku berdetak gak karuan.

" Dia suka makanan atau minuman yang ada cokelatnya. Suka baca novel. Orangnya baik. Makanya Lana langsung setuju." ucap kak Raka lagi sambil menatap lurus ke depan, dan tersenyum. Mungkin membayangkan gadis yang dimaksud.

" gadis itu membuatku melupakan cintai ku untuk Lana. Saat berdekatan dengan dia, rasanya berbeda. Tidak seperti saat dekat dengan Lana dulu. Rasanya ini baru benar - benar cinta" lanjutnya sambil melirik ke arahku dan tersenyum.

Aku tak mampu berkata apapun. Rasanya bibir ini terkunci. Aku tak tahu harus bagaimana. Jantungku berdetak sangat cepat.

" Apa aku kenal dengan dia? " tanyaku lirih. Sulit rasanya bibir ini berucap.

" Kenal kok.  Mana mungkin kamu gak kenal" jawabnya.

"Siapa sih orangnya" akhirnya mulut ini mampu berkata jujur. Akhirnya karena rasa penasaranku yang tinggi aku jadi bertanya.

" Katanya gak mau tau" ucapnya sambil tersenyum.

" Oke, sekarang aku ingin tahu" ucapku. Entah dari mana keberanianku muncul.

" Yakin ni mau tahu" godanya.

" iya kak Alfariel" ucapku sambil menghela nafas.

" oke Alveira aku akan memberitahu" ucapnya. Lalu dia menghela nafas kemudian melanjutkan penjelasannya.

" Sebenarnya awal pertemuanku dengannya sangat tidak bagus. Aku tau waktu itu aku salah. Aku meninggalkannya yang menangis karena barang yang dia sayang hancur karenaku" ucapnya sambil melirikku.

" kak-" ucapku tak dapat ku teruskan. Gak gak mungkin yang dimaksud kak raka adalah aku.

" Ada apa? Jangan bertanya sebelum aku selesai Al" ucapnya lalu aku menganggukan kepala.

" Sebenarnya aku gak tega waktu itu meninggalkannya. Tapi ada sesuatu yang penting yang harus ku urus. Setelah kejadian itu aku mencarinya. Aku ingin meminta maaf dengannya. Dan ingin mengganti barang yang ku rusakan" ucap kak Raka lalu berhenti sejenak.

" Setelah aku mencari - cari akhirnya aku menemukannya. Tanpa ku duga aku bertemu dengannya lagi. Ternyata dia satu sekolahan denganku. Aku pun mencari namanya. Aku  mendekatinya namun, dia membenciku" lanjutnya.

" Namun setelah aku menjelaskannya, dia memaafkanku. Dan aku sudah berteman dengannya. Bahagia rasanya. Sampai Lana kembali kehidupanku dan membuat dia menjauh." lanjutnya

" tapi Lana sudah mengikhlaskan aku dengan dia. Kamu penasarankan siapa dia? " ucapnya. Aku membalas dengan menganggukkan kepala.

" Dia adalah seseorang yang duduk di dekatku. Dan bernama Alveira Keysha Razhahra. Seorang gadis yang membuatku jatuh hati kepadanya" ucapnya sambil tersenyum.

Deg. Jantung serasa berhenti berdetak saat dia menyebutkan namaku. Apa aku mimpi.

" ada pertanyaan Alveira? " tanyanya sambil tersenyum.

" jadi, kak Raka. Yang kak raka maksud aku" ucapku gugup.

" iya Al" jawabnya lalu menggiringku untuk bangkit dari duduk. Kemudian di menggenggam kedua tanganku.

" Alveira Keysha Razhahra. Aku tau kamu pernah membenciku. Maafkan kesalahanku waktu itu. Izinkan aku mencintaimu. Aku telah jatuh cinta denganmu saat mata ini menatap mata indahmu. Mata indah yang mampu membuatku jatuh hati. Alveira aku mencintaimu. Would you be my girlfriend? " ucapnya yang membuatku kaget.

" Apa ini mimpi? " tanyaku. Dia tersenyum dan menjawab.

" Ini bukan mimpi aL"

Namun aku tak mampu menjawab. Aku masih shock dengan semua ini. Rasanya seperti mimpi. Aku mohon jika ini mimpi bangunkan aku sekarang.

****

Alveira's Love [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang