Keysha POV" Key kenapa lo gak ajak bang arkan sih" ucap Aruna saat melihatku ke sini sendirian.
" Malas gue ajak dia nanti gue diabaikan lagi" jawabku setelah duduk di samping sharen.
" Yah gak asik deh" ucap Aruna lesu.
"Ya elah Ar nanti setelah dari sini kita ke rumah gue deh" ucap ku agar Aruna gak lesu.
" Yei beneran ya" ucap Aruna girang.
"Iya iya" ucapku
" Lo mau pesen apa Key gue pesenin" tanya Sharen
" Milkshakes coklat sama pisang coklat" jawabku.
"Oke" kemudian Sharen memanggil pelayan dan memesan makanan.
Sekarang aku berada di cafe tempat biasa aku dan kedua sahabatku ngumpul. Kita duduk di bagian pojok dan agak jauh dari tempat - tempat duduk yang lain, sehingga jadi tempat favorite kita karena kita bisa bicara privasi disini. Selain itu cafe ini tempatnya nyaman dan bertema vintage, tema kesukaan kita.
"Key lo inget janji lo" ucap Sharen saat makanan pesanan kami datang.
"Iya masih ingat kok" ucapku
"Nah sekarang cerita dong" ucap Aruna
" Pertemuan awal gue dengan kak Raka yang membuat gue benci dia, sebenarnya gue gak terlalu benci sih tapi kesal, pake banget. Jadi gini ceritanya... "
#flasback
Matahari sudah menyembunyikam diri,, digantikan oleh rembulan yang bersinar di antara bintang - bintang. Aku berjalan dengan tersenyum senang. Aku berjalan sambil menunggu taksi yang lewat.
Rasanya beban yang aku pikul sudah terasa ringan.Tetapi tiba - tiba ada yang menyenggol lenganku yang mengakibatkan benda yang ku bawa jatuh ke tanah.
'PRANK'
Benda yang ku bawa hancur dijalanan. Aku kaget sungguh kaget. Setelah kesadaranku kembali aku melihat siapa yang menyenggolku.
Ternyata dia seorang cowok, tinggi, keren, tapi wajahnya datar dan auranya dingin. Tapi meskipun wajahnya datar tapi dia tampan. Kemudian aku menggelengkan kepala karena malah memikirkan cowok dingin ini."EH LO SUDAH NGRUSAKIN KOTAK MUSIK KESAYANGAN GUE. LO TAHU GAK, ITU KOTAK MUSIK BERHARGA. DAN LO HANCURIN, GUE BENCI ELO, HAH DASAR LO NYEBELIN, POKOKNYA LO HARUS TANGUNG JAWAB, LO TU- " omel ku panjang lebar di potong oleh ucapannya.
" Maaf, nanti gue ganti" ucapnya dingin lalu lari pergi meninggalkan ku.
" DASAR COWOK DINGIN, BERUANG KUTUB GUE BENCI ELO, GUE GAK MAU MAAFIN ELO" teriakku saat dia pergi.
Air mataku menetes saat melihat kotak musik ku hancur.
Sebenarnya tadi baru aku perbaiki, dan aku sangat senang kotak musik kesayanganku gak rusak lagi. Tapi sekarang, kotak musik itu kini terbelah menjadi beberapa bagian. Aku memunguti bagian - bagian kotak musik itu kemudian aku masukan ke tas .
Kotak musik ini sangat berharga. Kotak musik ini pemberian terakhir kak Alveina. Kakak perempuanku. Yang sudah tenang di surga.
Dia menyuruh gue menjaga kotak musik itu, dan sekarang malah hancur.***
Sesampainya di rumah aku langsung menuju ke kamar tak memperdulikan mama yang memanggilku.
Setelah sampai di kamar aku membaringkan tubuhku di kasur." kak Alveina maafkan aku, aku tidak bisa menjaga kotak musik kesayangan kakak" ucapku sambil nangis sesenggukan.
Kemudian ada telfon, aku melihatnya. Ternyata dari bang arkan.
" Halo bang, wa'alaikum salam" jawabku saat dia selesai mengucap salam.
"Lo kenapa dek, kok suara lo kayak orang nangis gitu" ucapnya
" Bang Arkan kotak musik kak Alveina hancur, hiks, aku gak bisa ngejaga, hiks" jawabku sambil menangis
"Emang gak bisa di perbaiki dek? Siapa yang hancurin? " tanya kak Arkan
"Gak bisa bang hiks, aku benci bang, hiks, sama cowok beruang kutub, hiks pokoknya aku benci" ucapku kemudian aku tutup telfonnya, kebawa emosi jadi aku matiin telfonnya bang Arkan.
Dan mulai hari itu gue benci sama beruang kutub itu, cowok yang dingin, main kabur aja, gak tanggung jawab, pokoknya gue gak mau maafin dia kalau ketemu lagi..
***
"Oh jadi kotak musik kakak lo waktu itu yang ngrusakin kak Raka, pantas saja lah lo benci banget sama kak Raka, secara lo sayang banget sama kotak musik itu apalagi sama kak Alveina" ucap Sharen saat aku menyelesaikan ceritaku.
Kak Alveina memang kakak kesayanganku. Kak Alveina Keira Azahra adalah kakak pertamaku. Aku adalah anak terakhir.
" Masak kak Raka ninggalin lo gitu aja sih, kenapa gak tanggung jawab ya" ucap Aruna
"Iya beneran, kalau waktu itu dia gak seenaknya sendiri pergi gitu aja, gue gak bakal banget sebelnya" ucapku kemudian meminum milkshakes coklatku.
" Pasti ada alasannya deh Key" ucap Aruna.
" Gue gak terima alasan apapun, lo tau kan kotak musik itu masih hancur sampai sekarang" jawabku dengan nada kesal.
" Jangan gitu Key, jangan terlalu membencinya. Gak baik lho. Lo harus denger dulu penjelasannya. Lo harus berusaha memaafkannya. Guekan pernah bilang sama lo. Memaafkan terlebih dahulu lebih baik meskipun kamu tidak salah apapun, lo masih inget kan? " saran dari Sharen
" Iya sha gue masih inget kok ucapan lo waktu itu. Tapi gue kesal sama dia" ucapku lirih.
" Gue juga pernah bilang kan Key kalau benci itu beda tipis sama cinta. Nanti elo jatuh cinta lagi sama kak Raka" ucap Aruna sambil tersenyum yang dibuat buat.
" Apa sih Ar, gak mungkin lah" ucapku kesal.
"Sesuatu yang gak mungkin bisa jadi mungkin lho" ucap Sharen menggodaku.
" Gak akan terjadi" ucapku.
"Oke kalau lo nanti jatuh cinta sama kak Raka, lo harus traktir kita seharian, mulai sarapan, makan siang, sampai makan malam, gimana setuju" ucap Aruna
" Apaan sih ar, gak gak" jawabku gak setuju.
"Kalau lo gak mau berarti lo bakal jatuh cinta sama dia" ucal Sharen sambil tersenyum menggodaku.
" Oke oke gue terima " ucapku pasrah. Mengikuti permintaan aneh mereka berdua.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Alveira's Love [Selesai]
Fiksi Remaja[Belum direvisi] Cerita pertama di wattpad, masih ambrul-adul. Aku tak mengerti apa itu cinta Aku tak mengerti apa itu jatuh cinta Apakah kini aku merasakannya? Matanya, membuatku terkunci Terkunci tatapannya Apakah benci ini sudah menjelma Menjel...