4. Darinya

2.2K 112 0
                                    

" ini novel siapa? " tanya ku kepada kedua sahabatku.

"gak tahu" jawab mereka
Aku pun membuka novel tersebut. Ternyata ada kertasnya.

"tu ada kertasnya key, siapa tahu ada nama pemiliknya" ucap sharen.
Aku pun mengambil kertas yang terlipat itu dan membukanya.

To : alveira

    " maaf "

Tulisan di kertas itu.

'Ini dari siapa?  Apa jangan jangan ini dari dia. Gak gak mungkin.' ucapku dalam hati.

***
Keysha POV

" Alveira " ucap Sharen

" kok manggil elo Alveira sih" tambah Aruna.

"Ini novel buat gue gitu" tanya ku pada kedua sahabatku.

"Iya lah udah jelas ada nama lo. Eh tapi kenapa ada tulisan 'maaf'? " ucap Sharen

"Elo emang ada masalah sama siapa Key? " ucap Aruna.

" Gue gak tau, sebaiknya gue simpen dulu aja ya, nanti gue cari siapa yang ngasih" ucapku dan dijawab anggukan kepala oleh mereka.

" Ciee punya penggemar rahasia" goda Aruna.

"Apaan sih ar" jawabku sambil melotot ke arahnya diapun hanya tertawa.

***

Sekarang aku dan kedua sahabatku masih mengikuti pelajaran.

" Sha kapan istirahatnya sih gue udah gak betah ni di kelas" ucapku kepada Sharen berbisik.

" sebentar lagi Key, gue juga gak betah kali kalau sama pak Hadi, bawaannya ngantuk" jawab Sharen.

"Ssstttt jangan keras-keras ngomongnya nanti kedengeran loh" ucap Aruna tiba - tiba sambil menghadap ke arah ku dan Sharen.

"Gue juga gak betah banget." tambah Aruna.

Sekarang adalah pelajaran sejarah. Pelajaran yang kita gak sukai, karena apa, gurunya itu kayak nyeritain dongeng kalau jelasin,  jadi bikin ngantuk.

" Akhirnya istirahat" ucap Aruna sambil menghela nafas. Aku dan Sharen pun juga menghela nafas saat mendengar bel tanda isturahat berbunyi.

Kemudian aku dan kedua sahabatku menuju ke kantin untuk makan.

"Gue aja ya yang pesen, kayak biasa kan" ucapku saat sudah sampai di kantin.

"Oke, yuk ar kita cari tempat"
Aku pun memesan makanan.

***

"Akhirnya pulang" ucap Aruna saat terdengar bel pulang sekolah.

Kemudian kita bertiga berjalan menuju parkiran.

"Eh guys, gue ke kamar mandi bentar ya, kebelet nih, kalian tunggu di mobil aja ya" ucapku di tengah tengah perjalan kami ke parkiran.

"Gue temenin key" ucap Sharen

"Gak usah gue sendiri aja" jawabku.

Kemudian aku ke kamar mandi. Setelah ke kamar mandi aku berjalan ke parkiran melewati kelas - kelas yang sudah sepi.

Tapi saat melewati ruang musik. Aku mendengar suara petikan gitar yang merdu, dan pintu ruang musik itu sedikit terbuka. Entah kenapa membuatku ingin tahu siapa yang memainkan gitar itu. Aku mencoba mengintip siapa yang ada didalam, tapi sayangnya tidak kelihatan.

Dengan perlahan aku membuka pintu itu. Saat pintunya terbuka, aku melihat seseorang yang duduk di kursi sambil memegang gitar, tetapi aku tak dapat melihatnya karena dia duduk membelakangiku.
Saat petikan gitar itu berhenti dia berbalik. Mata kita bertemu, dan saat aku melihatnya aku kaget.

Alveira's Love [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang