15. Hurt

1.5K 79 2
                                    

Keysha POV

Aku mondar mandir tak jelas di kamar. Aku bingung. Bingung dengan apa yang ku rasa. Kenapa? Kenapa aku cemburu dengan kak Raka dan seseorang di masa lalunya. Tak seharusnya aku seperti ini.

Ting..

Suara handphone ku berbunyi. Aku berjalan menuju ke kasur dan menghempaskan tubuhku di sana. Mengambil handphone di sampingku dan melihat siapa yang ngecahat.

Kak Raka : Alveira

Ternyata pesan dari kak Raka. Ada apa dia chat aku.

Me : iya kak

Kak Raka : lagi apa?

Me : lagi tiduran kak

Kak Raka : oh.. Kok aku perhatikan kamu seperti menghindariku. Ada apa?

Kenapa dia bisa tahu. Memang semenjak melihat kak Raka dengan kak Lana aku selalu berusaha menghindar dari kak Raka. Rasanya sakit, jika mengingatnya.

Me : gak kak. Kenapa juga ngehindari kak Raka.

Kak Raka : oh.. Mungkin perasaanku saja.

Me : iya kak.

Diread saja. Gak kayak biasanya. Biasanya dia slalu cari topik pembicaraan. Gak pernah chat singkat seperti ini.

Ting..

Ada chat lagi. Semoga saja itu kak Raka.

Aruna : guys. Siapa yang udah ngerjain PR matematika??

Ternyata dari grup. Entah kenapa hatiku kecewa.

Keysha : udah gue

Aruna : share dong. Nanti dicek bu Aisyah gimana gue belum, dan gak bisa ngerjainnya😪

Sharen : enak aja share. Kerjain sendiri aruna. Nanti gue bilang bu Aisyah yang maju ke depan elo dan lo gak ngerjain, wkwk.

Keysha : gak usaha dong ar😊

Aruna : jahat ya kalian semua😣

Keysha : gak tu😜

Aruna : pokoknya gue lihat jawaban kalian. Waktu bu Aisyah jelasin gue gak lihat. Gue gak paham guys😫

Sharen : wkwk. Besok berangkat pagi gue kasih.

Aruna : sekarang aja. Besok jam pelajaran pertama sha. Gue berangkat siang lagi.

Keysha : makanya berangkat pagi. Sampai jumpa besok kawan😘

Aku menutup handphone ku dan ku lempar di kasur. Aku yang masih tiduran di kasur memeluk gulingku dan menatap ke langit kamar.

"Tak seharusnya aku berharap" ucapku dalam hati.

***

" Key ke kantin yuk laper gue " ucap Aruna saat suara bel istirahat berbunyi.

" Iya iya bentar " jawabku sambil memasukkan buku yang ada di meja ke dalam tas.

" Yuk" ucapku menggandeng tangan Aruna dan Sharen.

" Pesen apa ni? " ucap Sharen saat sampai di kantin.

" Gue bakso sama jus alpukat Sha pesenin ya" jawab Aruna sambil duduk di kusir.

" Oke gue pesenin, lo apa Key" tanya Sharen ke aku.

" Bakso sama jus apel" jawabku. Lalu Sharen meninggalkan kami pergi memesan makanan.

" Eh Key gimana lo sama doi" tanya aruna.

" Em, dia? Biasa aja. Gak penting juga" ucapku sambil memainkan kuku.

"Guh antri dah, pesen doang" ucap Sharen tiba-tiba datang dan duduk di sampingku.

" Tumben hari ini rame ya" ucapku.

" Permisi, ini neng baksonya" ucap tukang bakso yang baru datang.

" Makasih " ucap kita bertiga.

" Hai gue duduk sini ya" ucap seseorang dan aku kenal siapa orang itu.

" Boleh kak. Tumben sendiri" jawab Sharen. Lalu ia duduk di samping Aruna.

" Tauk tuh anak tadi langsung keluar kelas aja" jawabnya kesal.

" Lha emang kemana kak Raka? " tanyaku penasaran.

" Gak tau Key. Gue aja ditinggal di kelas" jawan kak Ge.

"Oh" ucapku lalu makan bakso.

Kak Raka kemana? Dengan siapa? Aku jadi gak selera makan. Biasanya dia selalu makan siang di kantin bersama kami.

" Em gue udah kenyang gue ke kelas dulu ya. Sha ini uangnya tolong bayarin ya" ucapku lalu meminun jus apelku dan meletakkan uang di meja.

" Duluan guys" ucapku lagi lalu pergi meninggalkan mereka.

Sebenarnya aku gak ke kelas. Aku ingin ke perpustakaan. Tempat yang sepi cocok untuk ku menenangkan diri.

Aku memasuki perpustakaan yang sepi. Jaman sekarang banyak orang yang lebih suka dengan handphone daripada baca buku di perpustakaan. Di sini hanya beberapa orang saja yang membaca.

Aku berjalan ke bagian rak buku - buku novel yang berada di pojok. Jauh dari tempat untuk membaca. Namun langkah ku terhenti saat melihat seseorang dibalik rak di depanku melalui celah di susunan buku. Aku mendengarkan mereka yang berbicara.

" Aku masih mencintaimu" ucap salah satu orang itu.

" Lalu kamu ingin bagaimana?"

" Aku ingin kembali seperti dulu" ucapnya sambil menangis.

"Baiklah" jawab seorang cowok itu lalu memeluk cewek yang menangis itu.

Deg. Jantungku seakan berhenti berdetak. Tubuhku serasa menjadi patung. Kaku. Air mataku entah kenapa jatuh.

" Makasih Raka" ucap kak Lana setelah kak Raka melepaskan pelukannya.

Aku langsung pergi meninggalkannya dan langsung ke kelas. Menahan air mata yang ingin keluar. Ternyata Sharen dan Aruna sudah di kelas. Aku berusaha seperti tak terjadi apapun.

" Keysha, lo dari mana?" tanya aruna

" Dari kamar mandi" jawabku lalu duduk.

Pelajaran sudah dimulai. Tapi aku tak bisa konsentrasi.

" kenapa hati ini sakit. Jadi mereka pernah dan masih saling mencintai. Mereka sekarang kembali bersama. Kenapa rasanya sakit" ucapku dalam hati

" Alveira Keysha Razhahra, kenapa melamun? " tanya bu Diah.

" Eh iya bu. Em saya lagi gak enak badan bu" jawabku mencari alasan.

" Ke UKS saja kalau sakit" ucap bu Diah

" Vaik bu, permisi" ucapku lalu keluar kelas dan ke UKS.

Sesampainya di UKS aku langsung duduk di kasur UKS. Untungnya hari ini sepi.

" Kenapa Key? " tanya petugas UKS kebetulan kenal aku.

" Pusing kak" jawabku.

"Ini minyak kayu putihnya semoga membantu. Aku keluar dulu mau beli obat - obatan yang habis.

" makasih kak Sifa" ucapku sambil tersenyum.

Setelah dia pergi, air mataku kembali berjatuhan. Sakit. Rasanya sesak di dada saat mengingat kejadian tadi. Aku tak mengerti kenapa aku bisa seperti ini.

***

Alveira's Love [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang