"Bee in here, nggak ada tanda-tanda aneh dari ruang kepala sekolah. Bagaimana dengan kalian, over?" Jessica menginterupsi."Ini gue sponge, sial kenapa harus sponge sih?!" Itu suara Ali, dan dia terlihat sungguh sebal dengan panggilan 'misi rahasianya', itu semua Kevin yang membuat. "David masuk toilet, gue berdoa dia tenggelam di Kloset" lapornya melalui handy talky.
"Dan semoga lo gak dikebukin, karena ketahuan ngintip sesama jenis." Kevin menyahut dengan nada yang dibuat jijik, Ali tak akan marah, dia-Kevin- ketua misi ini, so tidak ada yang boleh marah dengannya saat menjalankan misi.
"Shut up Kevin, I'll kill you!"
Nyatanya, Ali berani mengumpat.
"Stop it guys, Btw, dimana Kirun dan Dahlia, over?" Jessica berkata kesal, merasa lelah dengan kakinya yang terus berdiri.
"Sorry baby, Dahlia bilang Prilly akan curiga kalau dia bawa handy talky, masalahnya sekarang dia bertugas menemani Prilly, maka dari itu dia gak bawa handy talky nya. Kirun mengintai Angga. Dan guys, perlu kalian ketahui, mantan Ali benar-benar cabe, ewh." Cerocos Kevin seraya memperhatikan Anita- mantan Ali yang sedang duduk dikantin dengan banyak cowok mengelilinginya, Lil bitch.
Tak lama suara Kirun terdengar, dia terengah dan terburu-buru. "Spider melapor, Angga berlari ke arah parkiran sepeda, dia mencurigakan guys, gue harus apa, over?!"
Setelah itu suara-suara brisik saling bersautan di handy talky Kirun, membuat dia memutar bola mata malas, teman-temannya memang tidak ada yang benar.
"Sialan, clam down guys. Gue ikutin dia aja." Kirun mengejar Angga saat itu juga, dia mematikan saluran handy talky miliknya, memilih fokus dan mengabaikan ocehan teman-temanya.
"Bangsat, kemana si cupu itu?" Geram Kirun, dia menoleh kesana kemari, namun yang dilihatnya hanya puluhan sepeda.
"Fuck masa cepet banget sih?"
"Hello, dick!"
Suara dibalik punggungnya membuat dia dengan cepat berbalik, dan menemukan---Bugh
Semuanya gelap
•_•_•_•
"Major disini, Semua kumpul dibelakang sekolah sekarang, ini perintah!"
Kevin mematikan handy talky miliknya, menunggu Jessica dan Ali dengan cemas, karena tiba-tiba saluran milik Kirun mati begitu saja.
"Gimana?!" Ali dan Jessica tiba bersamaan, mereka mengatur nafas yang masih terengah.
"Saluran punya Kirun mati, dan kita harus cari dia di tempat terakhir dia Kasih tau. Parkiran sepeda."
Ali mengangguk, lalu mereka bertiga berlari menuju parkiran sepeda yang berada dibagian sayap kanan sekolah. Dari pada mereka berputar, mereka memilih jalan pintas, menerobos sela-sela lorong kecil pemisah gedung olahraga dengan kantin.
Sesampainya disana, mereka hanya menemukan puluhan sepeda, seperti menatap mereka lapar, kosong.
"Tai si Kirun, bikin kita takut aja sih." Gumam Kevin, dengan tangan yang semakin erat menggandeng Jessica.
"Gak ada siapapun disini, Kirun bisa aja pindah ketempat lain, atau ngikutin Angga yang lari entah kemana, maybe." Ucap Jessica dengan nada bergetar, pasalnya parkiran sepeda sekolahnya ini lebih mirip dengan rumah perkumpulan keluarga Valak.
"Bisa gak kalian diam? Gue yakin Kirun disini." Ujar Ali kesal, dia memperhatikan apapun dengan teliti. Meneliti setiap sekat sepeda, siapa tau kirun bersembunyi disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protective [Boy]friend -End
FanfictionFanfiction Area Don't Copy ⚠ Seperti sepasang sayap terbang terbelai angin, menembus awan melihat betapa banyak hal yang harus mereka ketahui bersama. Hingga debaran itu membakar, mendobrak keras keyakinan pada relung kepercayaan ikatan, entah sej...