/1.2\

363 57 2
                                    

Jadi,Wendy baru aja balik dari bimbel.Seperti biasanya setiap hari sabtu Wendy pergi ke bimbel dari jam 10 pagi sampai jam 12.Dan kebetulan karena Wendy langsung pulang gak mampir-mampir jam 1 dia udah sampai di rumah,tapi rumahnya tampak sepi gak berpenghuni.Wendy udah manggil-manggil abang dan ibunnya tapi gak ada yang ngejawab.

AwalnyaWendy mau nelfon abang atau ibunnya,tapi gak jadi karena abangnya udah line Wendy duluan.

Sab,12.54
Abang gue : gue lg di luar

Abang gue : kuncinya di tempat biasa.Bwah keset.

Abang gue : ibun lg ke malang nyusulin ayah

Wendyyy : kok ke malang?brgkat kpn?balik kpn?

Tapi Abangnya gak bales,jadi Wendy terus ambil kunci yang di taruh di bawah keset welcome di depan pintu.Segera Wendy buka pintu,begitu masuk rumah meja makan yang jadi tujuan utamanya.Tapi meja makannya kosong,buka kulkas dan nemuin brownis di box makan.Langsung di keluarin dan di lahap habis,urusan perut kelar ganti dengan urusan mata.Matanya merasa berat karena kantuk,dengan malas Wendy menjatuhkan tubuhnya di atas sofa ruang tv.Tidak lupa,remote tv segera Wendy raih dan menekan tombol power guna menyalakan tv .Setidaknya Wendy butuh suara agar rumahnya sedikit bersuara,Wendy gak suka kegaduhan tapi dia juga gak suka suasana yang sepi senyap tanpa suara.

---

Tampaknya suara acara TV yang Wendy tonton mampu membuatnya lebih cepat terlelap menuju alam mimpi.Lumayan pulas Wendy tidur meskipun hanya di sofa depan TV,sampai matanya harus terbuka perlahan,menyipit dan membawanya ke alam sadar.Itu karena kebisingan yang mengganggu telinganya hingga ia terpaksa bangun dari tidur nyenyaknya.Suara khas pertandingan bola yang ramai di sebuah stadion,bedanya itu berasal dari ps yang tengah berlangsung game sepak bola.Di depan ada sosok laki-laki berpunggung lebar tengah mengotak-atik stik ps-nya.

"Berisik WOY!!"tanpa ragu Wendy menendang punggung lelaki yang duduk lesehan di karpet,tepat di depan matanya.
"Lo gak lihat adek lo lagi bocan?!"Teriak Wendy lagi.

"Maaf,ganggu tidur lo ya?"Chanyeol menoleh dengan wajah datarnya,sembari memegangi punggung yang beberapa detik lalu di hantam kaki Wendy.

Sontak mata Wendy membulat,tubuhnya langsung beranjak pada posisi duduk.Itu karena saking kagetnya.

"Lo kenapa ada di rumah gue?"Teriak Wendy sekali lagi.Jelas Wendy kaget pake banget,dia mikirnya itu si Lay abangnya.

Bukannya menjawab,Chanyeol malah tersenyum ke arah Wendy.

"Aaaaaa!!!"Entah karena apa Wendy malah berteriak dan langsung lari tunggang langgang menuju kamarnya.
Tanpa ragu,sesampainya di kamar Wendy langsung menjatuhkan tubuhnya ke kasur.Tidak lupa menarik selimutnya guna menutupi seluruh tubuhnya dan yang paling penting adalah wajahnya,berharap kini ia sudah berada di tempat teraman.Setidaknya sembunyi dari rasa malu yang ia ciptain sendiri.

"Kenapa dia ada di situ?"

"Gue pikir itu bang Lay?"

"Apa itu cuma mimpi?tapi itu terlihat begitu nyata?"

Cerocos Wendy berbicara sendiri.Wendy membuka selimutnya sehingga memperlihatkan separuh wajah cantiknya.

"Jika itu nyata..."Wendy menggantungkan kata-katanya dan kembali menutup selimutnya kasar.

"Apa gue tadi molor di depan Chanyeol?!"

"Gimana kalau gue ndengkur?!"

"Atau..menggertakan gigi gue?!"

"Dan!dan..pas gue bangun,apa ada belek di mata gue?!iler?!"Wendy langsung loncat dari tempat tidurnya ke depan kaca rias memeriksa wajahnya.

"Mati aja gue.."Runtuk Wendy begitu melihat rambutnya yang di kucir kini telah berubah acak-acakan.

Dream x WenyeolgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang