'Cinta itu,butuh perjuangan'
Kira-kira itu quote yang sedang di terapkan Chanyeol pada dirinya.Ia gak perduli lagi dengan ocehan orang-orang,gak perduli dengan Seulgi yang gak percaya dengan penjelasannya dan malah milih menyumpah serapahinya.
Baginya sekarang Wendy prioritas utamanya.Penyesalan terlambat menyadari perasaannya,perasaan bersalah karena membuat Wendy harus menderita sendiri dan bahkan kini lebih dan lebih menderita lagi membuat Chanyeol gak mungkin menyerah begitu saja.
Seperti hari ini,sepulang sekolah Chanyeol sengaja tidak langsung pulang.Dia menunggu Wendy yang sedang ekskul KIR.
Untuk kesekian kalinya Chanyeol melongok jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.Kira-kira sudah satu setengah jam ia berdiri di depan lab fisika menunggu Wendy yang sedang sibuk di ruangan sebelahnya,yaitu lab Biologi.Chanyeol yang hampir menyerah karena lama menunggu seketika semangat kembali ketika Bu Saidah selaku pembimbing ekskul KIR keluar dari ruangan.
"Bu!Bu Saidah!Ibu cantik..!!"Seru Chanyeol memanggil guru yang sudah berusia empat puluhan.
"Ngapain kamu disini?"Tanya Bu Saidah bingung
Sementara itu dengan merunduk Chanyeol menempelkan jari telunjuknya di bibir memberi kode Bu Saidah untuk diam.
"Apa?kenapa?"Bu Saidah dibuat bingung bahkan sampai toleh kanan kiri.
"KIR nya udah selesai Bu?lama banget,udah bisa pulang Bu?"Cerocos Chanyeol dengan berbisik.
"Bentar lagi selesai,kenapa sih?kamu ada perlu sama saya?"Tanya Bu Saidah dengan suara normal.
"Enggak-enggak Bu,makasih ya Bu..dadah Ibu.."Sahut Chanyeol terus ngibrit lari menerjang gerimis yang turun.
"Dasar!bukannya cium tangan malah,ckck Chanyeol..Chanyeol.."Bu Saidah geleng-geleng prihatin.
-
Rupanya Chanyeol berlari menuju parkiran,dia langsung mengemudikan mobilnya keluar dari sana dan membawanya ke gerbang depan untuk menunggu Wendy."Mana sih ini Wendynya?mana ujan lagi"Keluh Chanyeol yang menunggu di dalam mobil sambil clingak-clinguk.
Tidak lama muncul Wendy bersama temannya yang berlari-lari kecil menerjang derasnya hujan.
"Nah itu dia,tapi kok..."Chanyeol yang hendak turun dari mobil mengurungkan niatnya karena melihat Wendy dengan teman ekskulnya.
Tapi harapan Chanyeol untuk gadis berambut pendek itu untuk segera pergi cepat terrealisasikan.Ada mobil sedan berwarna merah berhenti tepat di hadapan mereka-Wendy dan temannya-ada rasa cemas Wendy bakalan ikut naik ke mobil itu,tapi ternyata tidak.
Mereka saling melambaikan tangan sebagai salam perpisahan.Wendy tinggal seorang diri,menepi berteduh di genteng gerbang masuk sekolah,sepatunya terlihat sudah basah karena terkena air hujan.
Tangan kanannya menengadah seolah tengah mengumpulkan tetesan air hujan yang jatuh.Dari kejauhan Chanyeol melihat seulas senyum simpul terbentuk dari bibir Wendy yang ikut membuatnya tersenyum.Chanyeol buru-buru turun setelah mengambil payung,di bukanya payung itu guna melindungi diri dari hujan.
Wendy kaget begitu melihat kedatangan Chanyeol,bahkan ia sampai mundur beberapa langkah.
"Pulang bareng gue ya.."Ajak Chanyeol tanpa basa-basi.
"Nggak usah,gue bisa balik sendiri"Jawab Wendy datar.
"Ujan loh,lagian ini udah sepi ntar lo kesorean..ayo gue anter aja"Ujar Chanyeol sembari meraih tangan Wendy.
Dan dengan sigap Wendy menarik lengannya dari Chanyeol hingga terlepas.Diam-diam Wendy menelan ludahnya guna menormalkan hatinya yang perih karena harus berbuat seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream x Wenyeolgi
FanfictionChanyeol tuh bagaikan mimpi,taukan buat merealisasikan mimpi tuh butuh kerja keras. Satu yang gue harapkan,semoga Chanyeol bukan hanya bunga tidur,yang gak akan bisa gue gapai dan bakal berlalu setelah datangnya pagi.[complete dan penulisan akan di...