Fantasy world 1

752 50 0
                                    

Saat aku membuka sebuah pintu, disana terlihat banyak baju yang sudah tertata rapi.

Aku berjalan menyelusuri ruangan itu untuk mencari baju dan sepatu yang cocok dengan Eiko, dan karna sekarang sedang musim panas, aku memilih laci baju khusus musim panas.

Aku memang sengaja menata semua baju diruangan ini sesuai musim, agar lebih mudah menemukannya.

"Yang mana ya...ah yang ini aja"gumamku, aku memilih baju berwarna pink, celana jeans pendek dan sepatu untuk Eiko.

Aku berjalan keluar dari ruangan itu, dan menghampiri Eiko.

"Nih, pakai saja baju ini" ucapku sambil membarikan baju yang sudah ku pilih.

"Hahh...seperti biasa kau memilih baju untukku yang kembar denganmu biarpun beda warna dan motifnya saja" gumam Eiko yang hanya aku jawab dengan tawaku saja.

Eiko berjalan kearah kamar mandi.
Sambil menunggu Eiko aku memutuskan membereskan beberapa barang yang perlu kubawa, ku lihat disebelah tasku ada tas kecil dan sepertinya itu tas Eiko.

Seteh beberapa saat aku menunggu, Eiko akhirnya keluar dari kamar mandi.

"Ayo kita pergi" ajakku.

"Tunggu, Diluar pasti dijaga ketat, apa lagi ditempat kita biasa melarikan diri" Ucap Eiko.

"Kalo masalah itu aku tau caranya, dan seperti biasa kita akan turun lewat jendela, lalu memanjat pagar yang penjaganya sedikit" ucapku.

"Baiklah ayo, tapi jangan buat semua orang repot" ucap Eiko.

"Baiklah"ucapku sambil berjalan kearah jendela terbesar dikamarku.

Aku memperhatikan disekeliling apakah ada orang atau tidak, dan ternyata tidak.

Aku menurunkan sepray yang aku sambung-sambungkan tentunya dengan kain tebal lainnya.

"Eiko ayo cepat" bisikku yang hanya dijawab dengan anggukan saja.

Kami berjalan mengendap-ngendap seperti maling, lalu bersembunyi disemak-semak untuk memastikan keadaan.

Terlihat ada empat penjaga disana, mereka sepertinya sedang memperhatikan sekeliling.

"Eiko, pertama kita bawa mereka kegudang dekat sini, lalu kita hajar dan ikat mereka" bisikku.

"Baiklah" Bisik Eiko mengerti, dan ya aku dan Eiko memang pernah belajar Aikido mungkin lebih tepatnya dari kecil aku dan Eiko sudah belajar aikido.

"Yaudah ayo kita mulai, aku pancing mereka kamu nyusul setelah mereka lari mengejarku kearah gudang agar gampang ngunci gudangnya" bisikku yang langsung diiyakan Eiko.

Aku keluar dari semak-semak tempatku bersembunyi tadi.

"Heeiii, kalian lagi jagain aku biar gak keluar rumah ya....kalo berani tangkap aku dulu" teriakku dari Kejauhan, dan kulihat mereka saling menatap lalu berlari kearahku, spontan aku lari kearah gudang.
•••
Saat sampai ujung gudang aku berhenti, dan langsung menghadap mereka.

"Dengar nona, sebaiknya anda menyerah saja dan masuk kekamarmu" ucap Salah satu penjaga itu.

Aku tersenyum sinis.
"Ku pikir kalianlah yang seharusnya menyerah" ucapku setelah melihat Eiko telah masuk kegudang lalu mengunci gudangnya.

"Maafkan kami nona sepertinya kami harus memakai cara kekerasan" ucap salah satu dari mereka, mereka langsung berlari kearahku dan Eiko.

Mungkin mereka kira akan mudah menangkapku, tapi maaf saja tidak.
Mereka semua babak belur karna dihajar olehku dan Eiko.

Setelah selesai dengan mereka, aku dan Eiko keluar dari gedung membawa sebuah bangku yang cukup tinggi untuk memanjat tembok.

Kami meletakkannya didekat tembok dan naik satu persatu, aku menyuruh Eiko naik duluan.

Saat aku baru ingin menaikki tembok kulihat beberepa penjaga datang kesana.

"Tangkap dia" teriak salah satu dari mereka.

Tapi saat mereka sampai aku sudah ada diatas tembok.

"Maaf ya, aku duluan" ucapku lalu menjulurkan lidah untuk meledek mereka.

Aku loncat dari atas tembok dan mendarat dengan sempurna.

"Sekarang kita mau kemana?" tanya Eiko.

"Kekota" ucapku sambil memakai topi dan kacamataku untuk menyamar.

"Ayo kita jalan" ajakku.

fantasy worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang