Author pov
"Itu adalah alat cangih yang dibuat oleh profesor Tara, dia yang akan menjelaskannya"
Ratu Harumi mempersilahkan pria paruh baya disampingnya untuk berbicara.
"Jam ini saya ciptakan dengan teknologi yang tinggi, didalam jam ini kalian bisa menyimpan apa saja dengan memprogram barang tersebut dengan kamera program disamping kiri jam ini"
Profesor menunjuk lingkaran kecil seperti lensa kamera disebelah kiri jam yang muncul dilayar dibelakangnya.
Semua murid melihat sebelah kiri jam tangan mereka masing-masing.
"Didalam jam ini kalian juga bisa melihat data-data orang yang kalian minta termasuk data-data anggota tim kalian. Dijam ini, kalian juga dapat merubah pakaian kalian menjadi armor. Coba kalian tekan simbol baju dalam jam kalian"
Semua murid menekan jam mereka lalu dalam seketika ada layar yang seukuran dengan badan mereka dengan gambar sebuah baju armor disana.
"Baju armor kalian sudah saya dan tim saya rancang sesuai kekuatan kalian. Sekarang kalian coba lewati layar didepan kalian"
Semua murid mencoba melewati layar itu, lalu mereka berteriak kagum karna mereka sudah memakai armor dengan aksen emas.
Apa lagi setelah melihat baju armor milik tim matahari.
Baju armor Eri berwarna emas dengan pola berwarna hijau dari sepatu hingga bando yang kini terpasang rapi dirambut pendek berwarna hijau mudanya.
Baju armor Kei berwarna emas dengan pola berwarna silfer dari sepatu hingga sarung tangan yang dia pakai.
Baju armor Eiko berwarna emas dengan pola berwarna ungu dari sepatu hingga ikat rambut yang sekarang terpakai dirambut pink panjangnya yang sekarang terkepang rapih.
Baju armor Kazuko berwarna emas dengan pola berwarna biru es dari sepatu hingga sarung tangan yang kini dia pakai.
Baju armor Aika berwarna emas dengan pola berwarna-warni dari sepatu hingga ikat rambut yang kini terpasang dirambut biru panjangnya yang kini terikat menjadi satu dengan kepangan kecil menjadi bando dengan semua simbol yang dia punya.
"Kalian bisa menonaktifkannya secara otomatis sesuai keinginan kalian. Dijam tangan ini, kalian dapat berkomunikasi dengan tim kalian masing-masing, Karna data kalian dan tim kalian sudah diprogramnya. Untuk misi kalian, akan ada pesan masuk disana. Setiap tim dapat mengirim pesan kepada tim yang lain. Baiklah, itu saja yang ingin saya sampaikan"
Setelah itu profesor Tara mempersilahkan ratu Harumi kembali berpidato.
"Setiap tim akan mendapatkan ruangan kalian masing-masing. Sekarang kalian pilih ketua tim kalian"
Semua murid sibuk memilih ketua tim mereka, termasuk tim matahari yang sedang berdiskusi.
"Jadi, siapa yang mau jadi ketua tim?" Tanya Eri kepada teman-temannya.
Dia melihat mereka satu-satu.
"Bagaimana kalau kau saja Kazuko?" Usul Kei sambil menepuk pundak Kazuko.
"Tidak" ucap Kazuko dingin.
"Aku punya saran, bagaimana jika Aika saja yang menjadi ketuanya?" Usul Eri sambil tersenyum kepada Aika.
"Eh?" Gumam Aika terkejut.
"Dia benar, kau pasti bisa" ucap Eiko setuju.
"Kalau begitu aku setuju" ucap Kei juga setuju.
"Aku juga" ucap Kazuko datar.
"T-tunggu dulu..." ucap Aika tapi terhenti karna melihat tatapan memelas dari teman-temannya-- kecuali Kazuko yang menatapnya datar.
Aika menghela nafas kasar lalu kembali menatap teman-temannya.
"Baiklah..." ucapnya pasrah.
Mendengar itu, mereka bersorak gembira-- kecuali Kazuko yang tersenyum tipis.
"Jika kalian sudah memilih ketua tim kalian, silahkan bagi ketua tim untuk maju selangkah"
Semua ketua tim yang dipilih maju satu langkah dari tim mereka.
Tiba-tiba saja ada pesan masuk dijam tangan semua ketua tim.
"Itu adalah nomor ruangan kalian, hanya kalian dan tim kalian masing-masing yang bisa masuk ke ruangan tim kalian. Untuk semua ketua tim, sekarang kalian mempunyai tanggung jawab besar baik untuk keberhasilan misi maupun keselamatan anggota tim kalian"
"Baiklah, sekarang kalian boleh keruangan tim kalian masing-masing. Dan jangan lupa melepaskan armor yang kalian pakai"
Setelah itu semua murid melepaskan armor mereka dan berjalan kearah ruangan mereka masing-masing.
Aika berjalan sambil melihat pesan yang masuk dijam tangannya.
"Lantai 2 gedung 1 nomor 10" gumamnya.
Namun tiba-tiba dia berhenti mendadak membuat teman-temannya bingung.
'Ini aku mimpi gak ya' batin Aika berfikir.
"Ada apa?" Tanya Eiko bingung.
"Ei, cubit aku" ucap Aika yang diiyakan oleh Eiko.
Aika berteriak kesakitan, namun sedetik kemudian dia berteriak senang.
Teman-temannya menatapnya aneh.
"Dia kenapa?" Tanya Kei bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
fantasy world
FantasyAku selalu berandai-andai menjadi tokoh utama di sebuah cerita fantasy. Atau tinggal ditempat dimana semua keinginanku terwujud, walaupun ada satu keinginanku yang tidak terwujud, yaitu tidak berurusan lagi dengan orang yang sifatnya aneh dan tidak...