Sekarang hanya ada kesunyian di ruanganku.
"Jadi, bagaimana?" tanyaku membuka obrolan duluan.
"Bagaimana apanya?"tanya dia balik.
"Kontraknya..." ucapku.
Dia ini orang yang aneh, orang nanya malah ditanya balik.
"Sebelum itu aku mau tau alasan kau datang terlambat" ucapnya dengan memasang muk datar.
"Ah, kalo itu ceritanya panjang" ucapku.
"Kalau begitu ayo ceritakan, dan nona Ishikawa langsung pada intinya saja aku tidak ada waktu, dan aku juga tidak suka menunggu" ucapnya.
Memangnya kamu doang yang banyak urusan, ini aku aja lagi banyak urusan karna baru bisa kabur dari rumah.
"Aku lagi kabur dari rumah, lagi pula aku juga tidak punya waktu" ucapku to the point.
"Kabur dari rumah?" gumamnya.
"Iya, yasudah bagaimana kontraknya?" ucapku mulai kesal dengan orang ini.
"Baiklah, aku tidak akan membatalkan kontraknya" ucapnya yang membuatku sedikit senang.
Aku memperhatikan dia secara detail, dilihat dari manapun dia mirip sekali dengan paman Matshumoto.
"Kenapa?" ucapnya yang sepertinya menyadari aku memperhatikannya.
"Ah, itu....apa kau ini anaknya paman Matshumoto?"tanyaku.
"Dia itu ayahku Kasumi Matsumoto, namaku Kazuko Matshumoto" ucapnya memperkenalkan diri.
"Apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanyaku memastikan karna aku merasa familiar dengannya.
"tentu saja, ayahku sudah berbisnis dengan paman Ishikawa sejak dulu" ucapnya.
Tapi, apa benar? Aku sama sekali tidak mengingatnya.
"Apa benar?" tanyaku.
"apa ingatanmu belum kembali sepenuhnya?" tanyanya yang aku jawab dengan gelengan tanda 'tidak', dan ya dulu aku pernah kecelakaan sahingga setengah dari memoriku hilang.
"Cepat dia ada diruangannya" teriak seseorang dari luar, lalu aku melihat Eiko masuk dengan terburu-buru.
"ada apa?" tanyaku yang mulai panik.
"Mereka menemukan kita" ucap Eiko.
"Ayo kita pergi" ucapku jalan duluan.
"Ah, sudah dulu ya" ucapku keluar duluan.
Aku melihat beberapa penjaga lari kedekat ruanganku.
"Itu dia" teriak salah satu dari mereka.
"Eiko ayo lewat sini" ucapku sambil menarik tangan Eiko.
Mereka mengejarku sampai masuk kehutan, aku bingung harus lari kemana lagi. Gara-gara kontrak itu hariku yang tadinya mulai indah jadi berantakkan, udah gitu anaknya paman Matshumoto sangat aneh dan menyebalkan.
Aku mengajak Eiko lari sampai masuk keinti hutan, kami berhenti sejenak disana untuk mengambil nafas.
Saat lagi beristirahat, aku merasa aneh dengan dua pohon yang ada didepanku.
Pohon itu saling menyatu ujungnya bagai Gerbang, dan kulihat Eiko sepertinya juga merasa aneh dengan kedua pohon itu.
Lalu ada dua kupu-kupu lewat didepan kami, kupu-kupu itu bercahaya dan mempunyai warna yang berbedan yang satu berwarna pink dan yang satu lagi berwarna biru.
Kupu-kupu itu terbang kearah dua pohon itu, dan lebih anehnya lagi kupu-kupu itu dua-duanya....Hilang!!
Aku tau ada yang aneh dengan pohon itu, aku berjalan kearah dua pohon itu, lalu Eiko menyusulku.
Aku mencoba melewati pohon itu dengan sebagiam tanganku saja, dan seperti kupu-kupu tadi sebagian tanganku hilang. Aku dan Eiko yang melihat ini sangat terkejut, ini seperti portal dicerita fantasy yang aku baca.
"Ayo cepat cari mereka" terdengar teriakkan yang tidak jauh dari sana.
"Nona, ayo cepat masuk" ucap Eiko menarikku.
"Tapi-" ucapanku dipotong olehnya.
"Ayo cepat" ucap Eiko sambil menarikku.
Dan....
"Akkkkkhhhhhh" teriak kami.
Ternyata dibalik portal tadi tidak ada tanah sama sekali, jadi kami terjatuh.
Aku menutup mataku karna memang aku takut dengan ketinggian.
KAMU SEDANG MEMBACA
fantasy world
FantasyAku selalu berandai-andai menjadi tokoh utama di sebuah cerita fantasy. Atau tinggal ditempat dimana semua keinginanku terwujud, walaupun ada satu keinginanku yang tidak terwujud, yaitu tidak berurusan lagi dengan orang yang sifatnya aneh dan tidak...