"Keren...bagaimana kau melakukannya?" tanyaku antusias dan seperti biasa tidak ada jawaban darinya.
Tiba-tiba saja aku mendengar suara teriakan seseorang.
"Ah, hey lihat dia ada disana" teriak orang itu.
Dalam sekejap sudah banyak orang berpakaian seperti bodyguard sudah mengepung kami.
"Nona kami sudah mengepungmu, jadi sekarang kau harus ikut dengan kami" ucap seorang dari mereka.
"Hahh...baiklah baiklah...aku menyerah" ucapku sambil berjalan dengan santainya masuk kedalam mobil yang sudah disiapkan oleh mereka diikuti oleh Eiko.
Saat didalam mobil aku baru sadar kalo baju seragam yang aku pakai berubah menjadi baju yang terakhir aku pakai.
"Ehhhhhh"teriakku.
"Nona, ada apa?" tanya Eiko.
"B-baju" ucapku gugup karna masih terkejut.
"Oh baju, tadi baju kita berubah saat kita keluar dari pintu itu" ucap Eiko.
"Itu karna sihir" ucap seseorang didekat telingaku.
Spontan aku menoleh dan...
"Aaaahhhhh" teriakku untuk kedua kalinya karna melihat Ai disampingku.
Tiba-tiba saja mobil yang kunaiki berhenti, lalu pembatas antara tempat supir dan penumpang terbuka.
"Nona ada apa?" tanya supir yang sepertinya khawatir.
"Ah, t-tidak ada apa apa, ayo kita jalan lagi" ucakku sedikit gugup karna aku sedikit panik.
Setelah itu pembatas itu kembali menutup dan mobil yang kunaiki mulai jalan lagi.
"Ai, bagaimana kau ada disini" tanyaku dengan nada yang sedikit dikecilkan.
"Tentu saja menemanimu" ucap Ai sambil tersenyum.
pandanganku beralih kesamping Ai, disana terdapat Ei juga.
"Ei kau juga disini?" tanyaku.
"Iya aku menemani Eiko" jelas Ei.
Sebenarnya aku masih tidak mengerti dengan apa yang terjadi disini.
"Baiklah akan aku jelaskan" ucap Ai secara tiba-tiba.
"Kami para peri akan selalu berada disamping orang yang kami pilih, dan jika orang yang kami pilih tiada kami juga akan tiada" ucap Ai sambil memasang ekspresi menjelaskan.
Jika orang yang dipilih tiada maka perinya juga tiada? Maksudnya orang yang dipilih oleh seorang peri akan terhubung gitu?
"Ya...semacam itulah, itu sebabnya kami tau apa isi hati dan pikiran orang yang kami pilih" ucap Ai seakan-akan tau pikiranku.
Itu berarti tadi itu kau membaca pikiranku?
"Tentu saja ini semacam telepati" ucap Ai.
"Oh iya, pintu yang tadi gimana cara ngebukanya kalo dari dunia manusia?" Tanyaku.
"Pintu itu hanya kami para peri kuncinya, jadi kalian bisa keluar masuk tanpa melalui portal langit seperti tadi pagi" ucap Ei.
"Tapi bukannya tadi pas Di Fantasy word kita lewatnya lewat portal?" Tanyaku lagi.
"Iya, portal itu dipakai untuk keluar dari dunia kami" ucap Ai.
Aku hanya ber oh ria saja biarpun sebenarnya aku hanya mengerti sedikit.
"Aneh"gumam Eiko.
"Eh?kenapa?"tanyaku penasaran karna Eiko bergumam seperti itu sambil melihat jam ditangannya.
"Sepertinya..."ucapan Eiko berhenti sejenak.
"...sepertinya kita hanya pergi satu jam saja" ucap Eiko sambil melihat kearahku.
Ha?satu jam?bukannya kita pulang sore tadi?
Aku mencoba melihat jam ditanganku, dan ternyata benar kami hanya pergi selama satu jam saja, lalu aku mencoba melihat keluar jendela takut jam dikami rusak atau semacamnya tapi ternyata benar matahari masih menggantung dilangit.
"Gimana bisa?"gumamku sambil menutup kembali jendela mobil.
"Itu karna perbedaan waktu" ucap Ai.
"Jika kalian seharian didunia kami didunia kalian, kalian hanya pergi satu jam saja" jelas Ei.
KAMU SEDANG MEMBACA
fantasy world
FantasyAku selalu berandai-andai menjadi tokoh utama di sebuah cerita fantasy. Atau tinggal ditempat dimana semua keinginanku terwujud, walaupun ada satu keinginanku yang tidak terwujud, yaitu tidak berurusan lagi dengan orang yang sifatnya aneh dan tidak...