Fantasy world 24

213 15 0
                                    

Entah kenapa aku meresa sekarang ini tiba-tiba saja udara menjadi dingin. Lalu aku merasakan ada nafas seseorang tepat didepan wajahku.

Perlahan, aku membuka mataku untuk memastikan apa itu.

Alangkah terkejutnya aku saat melihat wajah Kazuko yang berjarak satu jengkal dari wajahku, kini posisinya berada diatasku. Dia menumpu badannya dengan tangan yang berada disamping kanan dan kiri kepalaku.

Aku hendak teriak, tapi dia membekap mulutku agar aku tidak jadi berteriak.

Aku melihat dia terengah-engah seperti sudah mengeluarkan banyak tenaga.

Tanpa sengaja aku melihat sebuah es yang berada dibelakang Kazuko. Lalu aku melihat sekeliling yang juga tertutupi es.

Apa ini semacam pelindung es? Pantas saja sejak tadi aku merasa sangat dingin.

Lalu aku mendengar ada suara berisik dari luar.

prang!!prang!!

Apa itu?

Suara itu tiba-tiba saja menghilang.

Dan tiba-tiba saja tubuh Kazuko menimpaku.

Tunggu, apa dia pingsan?!

Seluruh dinding es yang tadi mengelilingi kami perlahan-lahan lenyap.

Kaz dan Ai yang masih menjadi manusia berlari kearah kami dan membantuku menyingkirkan tubuh Kazuko dari atas tubuhku.

"Apa kau tidak apa-apa, Aika?" Tanya Ai khawatir.

Aku menggeleng lalu melihat kearah Kazuko yang berada disampingku.

"Apa yang terjadi?" Tanyaku.

"saat kau tertidur, Tiba-tiba saja kita diserang oleh bawahan raja kegelapan" ucap Kaz sambil menatap Kazuko yang pingsan.

"Diserang?!" Ucapku terkejut sambil melihat kearah Kaz.

"Benar, Kazuko tadi tidak tega membangunkanmu. Jadi dia dengan reflek berlari kearahmu dan membuat dinding es disekitar kalian. Mereka terus saja menyerang kalian selama kami menyerang mereka" jelas Ai.

"Lalu..." aku menggantung ucapanku sambil melihat kearah Kazuko.

"...kenapa dia bisa sampai pingsan?" Tanyaku bingung karna melihat Kazuko tiba-tiba pingsan.

Untung saja tadi dia menjatuhkan wajahnya kesamping kepalaku, kalu tidak. Aku tidak bisa bayangkan apa yang akan terjadi.

"Semakin lama dia memakai kekuatan esnya didekatmu, semakin memperbesar kemungkinan dia akan pingsan" jelas Kaz yang menyadarkanku dari lamunanku.

"Maksudnya?" Tanyaku yang masih bingung.

"Benar juga, dia itu adalah es dan kau itu adalah api. Semakin dekat es dengan api, maka akan semakin lemah es tersebut dan es juga bisa memadamkan api" ucap Ai yang juga menjelaskan.

Aku masih tidak mengerti.

"Huft...jadi, begini. Kau itu api, dan dia itu es. Kau tidak boleh terlalu dekat dengannya karna akan membuatnya lemah dan kau juga belum bisa mengontrol kekuatan apimu. Dan dia juga tidak boleh menggunakan esnya didekatmu karna akan berakibat fatal" ucap Ai menjelaskan lagi.

Oh...itu berarti aku harus menjaga jarak dengannya?

"Tepat sekali" ucap Ai yang membaca pikiranku.

"Tapi, tadi aku tidak apa apa" ucapku bingung karna tadi aku tidak merasakan apapun.

"Benar juga ya, masa kau tidak apa apa" ucap Ai yang ikut bingung.

"Bagaimana jika kau menyembuhkannya dulu, untuk urusan itu nanti kutanyakan kepada ibuku" ucap Ai.

Aku mengangguk dan mengubah arah dudukku ke arah Kazuko.

"Tapi bagaimana cara melakukannya?" Tanyaku bingung.

"Kau harus menciumnya" ucap Ai.

Tunggu, itu tidak mungkin aku lakukan bukan.

"Tentu saja tidak, kau ini... kau cukup menaruh satu tanganmu dikepalanya dan satu lagi menggenggam salah satu tangannya, lalu ucapkan healing" ucap Ai yang tertawa melihat ekspresiku tadi.

Aku mengangguk lalu menaruh tangan kananku dikeningnya dan tangan kiriku menggenggam tangan kirinya. Lalu aku menutup mata dan bergumam.

"Healing" gumamku.

Perlahan-lahan Kazuko membuka matanya, dia mengubah posisinya menjadi posisi duduk lalu memegang kepalanya.

Tapi, kenapa tangan kirinya tidak melepaskan tanganku? Sekarang justru dia malah mengeratkan genggamannya.

"Apa yang kalian lihat" ucapnya datar sambil masih mengenggam tanganku.

"Anu...bisakah kau melepaskan genggamanmu?" Tanyaku hati-hati.

Dia terlihat terkejut dengan ucapanku, lalu dia melihat tangan kirinya yang menggenggam erat tanganku dan melepasnya dengan cepat.

"M-maaf" ucapnya gugup.

"Aika gawat!! Aku mendapat pesan dari ibu, kalau semua manusia yang memiliki peri disuruh ke duniaku secepatnya. Ada hal penting yang ingin dia sampaikan" ucap Ai yang langsung berubah menjadi peri kecil kembali.

fantasy worldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang