"Ai..."
Samar-samar aku mendengar orang memanggilku.
Ah, cahaya itu....
"Aika..."
"Aika bangun!"
Aku melihat teman-teman ku berada di sekeliling tempat tidurku.
"Aku... Dimana?" Tanyaku bingung sepertinya ini bukan kamar asliku.
"Syukurlah Nona anda tidak apa-apa" ucap Eiko lalu memelukku.
"Kau ada di fantasy world" ucap Eri disebelahku.
"Bangun, kita harus kegedung jika tidak papamu akan marah lagi" ucap Kazuko dengan nada yang tidak ada lembutnya sama sekali.
Hah... Tapi dia ada benarnya.
"Hah... Kenapa juga aku harus bertunangan denganmu" gumamku tapi sepertinya yang lain mendengar karena sedetik kemudia mereka berteriak terkejut.
"Bagaimana bisa??!!!!" Ucap Eri terkejut.
"Ceritanya panjang" ucapku lalu aku berusaha untuk berdiri tetapi aku malah terjatuh.
Sepertinya kekuatan pengobatanku kurang berjalan efektif.
Aku belum bisa menahan tubuhku dengan kakiku sendiri.
Sedetik kemudian Kazuko menggendongku ala Putri raja.
"Apa yang kamu lakukan?! Cepat turunkan aku!" Ucapku sambil meronta ingin turun tapi Kazuko malah hanya diam lalu membawaku dan Eiko dengan teleportasinya.
Setelah dikeluar portal Kazuko menteleport kami langsung kedekat gedung lalu membawaku masuk.
Disana terlihat keluarga kami yang begitu cemas.
Tentu saja aku tidak percaya dengan kecemasan orang tuaku yang seperti palsu itu.
"Aika, kamu tidak apa-apa?" Tanya bibi Matsumoto menghampiriku.
Sebelum aku menjawabnya Kazuko memotong pembicaraanku terlebih dahulu.
"Ibu, dia hanya tidak bisa berdiri untuk sementara. Aku akan membawanya" ucap Kazuko lalu membawanya menuju ruangan yang sudah dipersiapkan untukku.
"Hei! Apa maksudnya ini?" Ucapku protes tentu saja aku kesal kenapa dia berbicara seakan-akan aku tidak bisa berjalan.
Meski benar hari ini kakiku terlalu lemah tapi tidak usah sampai segitunya.
"Kau ganti baju dulu" ucap Kazuko sambil menepuk puncak kepalaku lalu tersenyum.
Tunggu, perasaan apa ini? Ada apa dengan jantungku? Apa jangan-jangan aku punya penyakit jantung?
°°°°°
Author POV
~Aula gedung~Acara pertunangan antara anak dari perusahaan terbesar di dunia dilangsungkan dengan sangat megah, para wartawan berdatangan dan mempersiapkan banyak pertanyaan.
Aika yang kelelahan duduk disalah satu sofa sambil berkali-kali menghela nafas kasar.
Kazuko menatapnya dari kejauhan lalu berjalan menghampirinya.
"Apa kau lelah?" Tanya Kazuko sambil duduk disebelahnya.
"Hm.." gumam Aika berusaha mengabaikan Kazuko.
"Selama beberapa hari ini kita akan sibuk menangkap para akuma" bisik Kazuko yang masih terdengar oleh Aika.
"Akuma? Apa itu Akuma" tanya Aika bingung.
'Dia direktur perusahaan tapi tetap saja bodoh' batin Kazuko tak habis pikir dengan gadis disampingnya ini.
"Akuma itu sebutan untuk para peri jahat" ucap Kazuko dengan nada kecil.
"Oh.. tapi bagaimana dengan keluarga ku? Kalau terus begini aku mungkin akan dihukum tidak boleh keluar rumah selamanya" ucap Aika dengan tatapan sedihnya.
"Tenang, ayo ikut aku" ucap Kazuko lalu menarik tangan Aika.
Kazuko membawa Aika menuju orang tua mereka yang sedang berbincang.
"Paman Ishikawa, aku ingin menghabiskan waktu dengannya beberapa hari ini. Jadi aku ingin mengajaknya jalan-jalan, tapi kemungkinan tidak akan pulang kerumah. Apa boleh?" Ucap Kazuko sambil merangkul Aika.
Aika POV
Kazuko membawaku menuju orang tua kami yang sedang berbincang.
"Paman Ishikawa, aku ingin menghabiskan waktu dengannya beberapa hari ini. Jadi aku ingin mengajaknya jalan-jalan, tapi kemungkinan tidak akan pulang kerumah. Apa boleh?" Ucap Kazuko sambil merangkulku.
Apa-apaan ini! Tapi tunggu.
1.2. 3. Oh astaga dia berbicara lebih dari 10 kata.
Wah ternyata batu es ini bisa berbicara sepanjang ini.
Dan apa katanya? Mau menghabiskan waktu? Memangnya boleh? Untuk apa juga dia mengajakku?! Dasar aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
fantasy world
FantasyAku selalu berandai-andai menjadi tokoh utama di sebuah cerita fantasy. Atau tinggal ditempat dimana semua keinginanku terwujud, walaupun ada satu keinginanku yang tidak terwujud, yaitu tidak berurusan lagi dengan orang yang sifatnya aneh dan tidak...