Setelah memberikan novelku, Eiko berlari meninggalkanku karna teman-temannya memanggilnya.
Aku berjalan menyelusuri hutan sambil mencari tempat yang cocok untuk membaca.
Ngomong-ngomong, aku baru sadar kalau sekarang hari masih siang didunia ini.
Aku sedikit bingung karna katanya duniaku dengan dunia ini berbeda waktu. Seharian disini sama dengan satu jam diduniaku, diduniaku sekarang masih malam tapi kenapa disini siang? Bukannya ratu Harumi menyuruh Kazuko menjemputku saat waktu disini malam untuk patroli malam?
Aku jadi bingung, otakku memang sedikit lama kerjanya kalo waktu penting kayak gini.
"Aku juga bingung kenapa disini masih siang" ucap Ai yang duduk dipundak kiriku.
Aku sedikit menoleh kearahnya.
"Padahal sebelum aku kedunia ini lagi bersamamu hari masih malam. Sepertinya ada yang salah" ucap Ai.
"Apa sebaiknya kau memberi tau ibumu?" Tanyaku.
"Aku tadi berusaha menemuinya, tapi dia sedang tidak ada di istana" ucap Ai lalu menghela nafas kasar.
Tiba-tiba saja....
Brukk!!
Aku terjatuh diatas rumput, ada sesuatu yang menyandung kakiku.
Aku mengibah posisiku menjadi posisi duduk, dengkulku serasa perih.
Aku melihat apa yang tadi menyadung kakiku, dan ternyata aku tersandung si pangeran es yang sedang tertidur.
Dia menyingkirkan tangan kanannya yang sedang menutup kedua matanya lalu mengubah posisinya menjadi posisi duduk.
Dia menatapku dengan tatapan datar dan tidak bicara apapun. Setidaknya dia harus meminta maaf kepadaku karna sudah menyandung kakiku.
Dia berdiri lalu hendak pergi, tapi aku menahannya.
"Hei, kau seharusnya meminta maaf kepadaku" marahku.
Dia berbalik dan menatapku.
"Bukannya kau yang salah?" tanyanya sambil menaikkan satu alisnya.
"Tapikan ini juga salahmu, kenapa kau tidur disembarang tempat. Kalau mau tidur dikamar saja sana" marahku.
"Tidak kau yang salah, kau yang jalan tidak pakai mata" ucap Kazuko yang sepertinya terlihat kesal.
Aku sangat kesal padanya, tapi dia memang sedikit benar. Aku tadi terlalu fokus pada Ai sehingga tidak melihat jalan yang aku lalui.
Aku melipat kedua tanganku didada lalu melihat kearah lain."Untuk yang itu aku minta maaf, tapi kau juga bersalah" ucapku.
Ku lihat dari ujung mataku Kazuko sedang tersenyum sinis.
"Kalau masalah itu aku tidak bisa meminta maaf kepadamu karna aku memang selalu tertidur disini" ucap Kazuko.
Dia benar-benar berbeda dengan paman Matshumoto.
Untuk semua murid academy, harap berkumpul diaula.
Sekali lagi.
Untuk semua murid academy,
Harap berkumpul diaula.Terimakasih.
Ada apa sampai kepala sekolah menyuruh semua murid berkumpul diaula? Tapi aku malas harus berjalan keluar hutan lagi.
Lalu terlintas sesuatu diotakku, aku melihat kearah Kazuko sambil tersenyum.
"Tidak" tolaknya singkat.
"Ayolah...ku mohon..." ucapku sambil menunjukkan pupy eyes ku.
"Kubilang tidak, aku sudah bilang kepadamu. Aku tidak mau menggunakan kekuatanku untuk hal sekecil itu" ucap Kazuko lalu hendak pergi tapi ditahan olehku.
"Kazuko, ayolah...dengkulku terluka karna mu, aku tidak bisa berjalan" ucapku sambil menunjukkan ekspresi sedihku.
Kazuko tampak berfikir sejenak, lalu menghela nafas berat.
"Baiklah" ucapnya pasrah.
Aku bersorak bahagia, ternyata akting sedihku berhasil.
Kazuko berjalan kearahku lalu berbalik dan berjongkok didepanku.
"Ayo" ucapnya.
Aku mendekat kearahnya, dia memegang kedua kakiku Lalu Aku memegang bahunya agar aku tidak terjatuh saat mengendong olehnya.
"Ternyata kau berat ya" ucapnya sebelum menghilang bersamaku.
Perkataannya itu langsung membuat kedua pipiku memerah, aku menyembunyikan wajahku dibelakang lehernya.
"Maaf kalo berat" gumamku.
KAMU SEDANG MEMBACA
fantasy world
FantasyAku selalu berandai-andai menjadi tokoh utama di sebuah cerita fantasy. Atau tinggal ditempat dimana semua keinginanku terwujud, walaupun ada satu keinginanku yang tidak terwujud, yaitu tidak berurusan lagi dengan orang yang sifatnya aneh dan tidak...