"Chapter 7 - The Memory"

3.9K 374 0
                                    

"Sedang apa kami di sini Madam?" tanya felly heran.

"Kalian dalam masa penyembuhan! Tadi kalian kecelakaan.." awab Madam Scarlet singkat. Sukses membuat mereka semua membulatkan mata mereka kaget.

Hening seketika...

"APA!!!" jerit mereka bertiga serempak.

"Iya! Edwin tadi kau menderita luka serius karena kau yang paling dekat dengan truk!" ucap madam scarlet seraya mendekati edwin yang mematung di ranjangnya.

"Lalu beberapa tulang rusuk robbie ada yang patah..! Dan mata mu tadi sempat sulit disembuhkan karena terkena pecahan kaca truk!" ucap madam scarlet seraya menatap robbie dalam.

"Dan felly! Kau memiliki banyak luka goresan yang sangat dalam akibat bergeseran dengan aspal jalanan.." madam scarlet berjalan mendekati felly.

"Lalu yang paling parah athena! Kau mengalami benturan yang cukup keras dibagian kepalamu yang membuat tulang tengkorakmu sedikit retak. Dan peredaran darah dikepalamu sempat berhenti..!" ucap madam scarlet dengan sendu.

"Lalu bagaimana bisa aku tidak merasakan rasa sakit sama sekali!?" ucap robbie seraya menatap tubuhnya yang tidak terluka sedikitpun. Bahkan tidak ada bekas goresan.

"Iya aku juga..." Ucap Athena, Felly, dan Edwin bersamaan.

"Hufft! Apa kalian lupa!? Kalian bersekolah di sekolah sihir! Tentu saja Sihir Healer yang menyembuhkan kalian!" geram madam scarlet.

"Dan kalian harus tau! Menyembuhkan kalian menghabiskan energi 10 orang guru! Terlebih lagi kau athena bahkan Yurika-Sensei sampai lemas!" jelas Madam Scarlet seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Iya! Karena Kau memang pembuat masalah!" ketus felly. Semua menatap felly dengan kaget.

"Apa!? Aku benar bukan!? Jika bukan karena dia yang berlari ke jalanan maka kita tidak akan kecelakaan separah ini untuk menolongnya! Dan guru-guru makan tidak akan kehabisan energi mereka!" sambung felly dengan dinginnya.

"Tapi itu tidak adil jika memberikan semua kesalahan kepada athena! Bagaimana pun juga ini salah kita!" dengus robbie.

"Tapi apa aku salah!? Kita terluka karena dia bukan? Lagipula dia ini gadis aneh yang bisa mencabut Raiflaw dengan menyapa dan minta izin dulu!" ketus felly membalas ucapan robbie.

"Lalu untuk apa kau bantu dia!?" ucap edwin dengan dingin. Seluruh pandangan beralih pada edwin.

"Tadi kau menolongnya! Sekarang kau menghina dia! Lalu mau mu apa!? Apa maksud mu dengan menolong dia!? Seharusnya kau tarik saja aku dan robbie! Biar athena tertabrak dan dia kehilangan nyawanya! Membuat para guru harus melakukan hal yang lebih parah!" ketus edwin.

Semua menatap edwin dengan bingung lelaki yang biasanya acuh tak acuh itu jadi banyak bicara saat ini.

"Aku tidak akan ikut campur dalam pertengkaran ini! Jadi kalian harus menyelesaikan semuanya sendiri!" madam scarlet berjalan meninggalkan athena dan yang lain dalam keadaan terdiam kaget. Untuk pertama kalinya seorang kepal sekolah tidak menghentikan murid-muridnya yang sedang bertengkar.

*
*
*
*

Setelah keluar dari ruangan rahasia itu madan scarlet terdiam didepan pintu.

"Jadi bagaimana!?" ucap madam scarlet tiba-tiba.

"Bisakah kita membuka ingatan mereka?" gadis bersurai biru laut itu berkata dengan tegas.

"Kau yakin Sakura!?" ucap madam scarlet dengan dominan.

"Ini adalah yang terbaik! Untuk menyelamatkan manusia! Dan juga Para Penyihir!" ucap gadis itu seraya berjalan meninggalkan madan scarlet.

Madam Scarlet terdiam membisu dihadapan pintu itu. Suara-suara pertengkaran hebat masih terdengar didalam ruangan itu.

"Huh..sudah saat nya kalian kembali!" dengus madam scarlet seraya berjalan meninggalkan ruangan itu.

***

"Kau ini sebenarnya kenapa!? Apa kau ini seorang iblis setengah manusia!?" ketus edwin.

Felly membulatkan matanya kaget, "Heh! Laki-laki kulkas yang ketumpahan saus tomat! Jaga bicaramu yang tidak sopan itu!" ucap felly dengan menekankan kata-katanya.

"Kalian!" ucap madam scarlet yang muncul kembali dari balik pintu sukses membuat pertengkaran absurd itu menjadi terhenti.

"Kalian cepat ikut saya!" ucap madan scarlet dengan dominannya.

"Kemana..?" ucap athena bibgung

"Ikuti saja!" ucap Madam Scarlet seraya berjalan keluar pintu.

Dengan bingung mereka bangun dari kasur mereka dan mengikuti madam Scarlet yang berjalan kearah ruang bawah tanah.

"Madam!? Kenapa kita kemari!?" tanya felly heran.

Madam Scarlet berhenti didepan sebuah ruangan. Madam Scarlet membuka kunci pintu itu dan meminta semuanya masuk.

Athena dan yang lain masuk kedalam ruangan itu, "Kalian tau itu apa!?" ucap madam scarlet seraya menunjuk sesuatu seperti benda tapi sepertinya benda itu menjadi batu.

Athena, Felly, Edwin, dan Robbie melihat ternyata itu adalah dua buah pedang, dan dua buah busur, yang sepertinya menjadi Batu. Athena melihat ada empat cincin yang terpasang diatas senjata-senjata itu.

"Madam!? Boleh saya mengambil cincin itu!?" ucap athena seraya menunjuk cincin diatas sebuah panah.

Madam Scarlet mengangguk dan athena mendekati sebuah pedang, dan mengambil cincinnnya, karena penasaran akhirnya felly dan yang lain ikut memakainya tapi Athena dan Edwin memakai cincin yang ada di depan dua pedang, lalu Felly, dan Robbie memakai cincin yang ada di depan busur, lalu tiba-tiba tangan mereka dengan sendirinya menyentuh keempat senjata sesuai cincin yang mereka pakai.

Lalu sinar putih muncul mengelilingi mereka sesuatu muncul dibenak mereka itu bagai ingatan dan memori yang muncul di kepala mereka dan berputar layaknya film.

"Bagaimana kalau kita membuat janji.." ucap William.

"Ersa..mieri..jika kami mati hari ini, suatu hari nanti kami akan terlahir kembali bukan sebagai penyihir tapi sebagai manusia, dan akan bertemu kembali..." janji Mereka.

"Aletha..."

"Felice.."

"William..."

"Edward..."

Athena yang tau kaget membuka matanya dan terpental. Madam Scarlet kaget melihat kejadian itu. Dia tidak tau kalau athena dan yang lain akan salah memilih senjata.

"Jadi!? Apa sumpah kalian terpenuhi!?" ucap madam scarlet seraya mendekati mereka.

Mereka saling pandang, felly menundukan kepalanya, tangannya mengepal kuat, dia bangun dan dia berlari menjauh.

"Felice...!!!" panggil edwin dan Robbie.

Athena yang kaget mencoba bangun dan menarik pedang yang dia ambil cincinnya.

"HUAAAAHKKKKK!" jeritnya seraya menarik senjata itu kuat-kuat.

Pedang itu terlepas dari tempatnya, dan kembali menjadi pedang seutuhnya! Sinar menyelimuti athena, ketiga senjata lain yang menjadi Batu berubah kembali menjadi senjata seutuhnya.

Saat sinar itu menghilang madam scarlet membulatkan matanya kaget, karena athena memegang pedang berwarna biru yang seharunya itu berwarna ungu yang mewakili angin.

"Tu-tunggu! Apa kalian salah mengambil cincin!?" tebak madam scarlet dengan harapan kalau itu tidak benar.

Mereka saling pandang, "Sepertinya!?" jawab Robbie mewakili semuanya.

"Heeehehhhhhhh!!!!!" jerit madam scarlet kaget.

*
*
*
*
*
*

Bersambung......

Athena The Witch #2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang