"Chapter 23 - The Competition Part 2."

1.8K 163 14
                                    

Hari-hari ujian tertulis sudah lewat. Semua murid hari ini berkumpul di arena pertarungan, mereka mempersiapkan senjata dan kemampuan yang akan mereka gunakan.

"Kenapa kau memutuskan untuk tidak ikut dalam pertandingan ini Sakura?" Kaze menatap Sakura yang sedari tadi menatap lurus arena 1.

Sakura menyilangkan tangannya di dada, "Kaze! Kau tahu aku adalah seorang Seer* bukan?" Kaze mengangguk, "Aku mencoba untuk menggunakan kemampuan meramal ku! Tetapi saat aku melihat ramalan hari ini! Semuanya hitam.." Jelas Sakura membuat Kaze sukses menatap tajam arena 1.

Sakura, Kaze, Tomoyo, dan Rio! Adalah murid-murid yang tidak mengikuti pertandingan ini, dan lebih memilih untuk melakukan ujian lain dengan Madam Scarlet.

"Berarti kita tidak bisa berpindah dari tempat ini!" Kaze akhirnya berjalan dan duduk di bangku penonton bersama Sakura.

***

Didalam ruang peserta Arena 1.

Athena bersiap dengan pedangnya. Dia menggunakan pedang biasa. Dia tidak menggunakan Water Sword. Karena dia tahu kalau itu curang. Dia akan bertarung pertama di pertandingan ini. Lawanya adalah seorang pengendali Angin.

Lalu Athena mendengar namanya dipanggil menuju Arena. Dia langsung bangkit dan beranjak pergi.

"Hati-hati! Jangan sampai kau lepas kendali Athena!" Peringat Edwin. Athena mengangguk paham. Felly dan Robbie menepuk bahunya. Athena tersenyum kemudian pergi meninggalkan ruangan peserta.

Athena berjalan memasuki arena 1. Dilihatnya seorang lelaki yang menegang pedang juga sudah berdiri di sisi lain dari arena.

Sebuah pelindung tipis muncul diatas bangku para penonton. Untuk menghindari adanya serangan yang mengenai penonton.

"Kalian bisa saling menyerang dengan kemampuan apapun! Jangan sampai saling membunuh! Dan jika salah satu dari kalian ada yang terjatuh dan setelah 5 detik tidak bangun maka dia akan gagal!" Sebuah Suara muncul dan memberitahu peraturan dalam bertanding.

Athena dan Drien berjalan mendekat. Keduanya saling pandang.

"Wah! Wah! Aku melawan murid yang bolos selama satu minggu..." Ejek Drien sambil tersenyum meremehkan.

Athena tersenyum balik, "Asal kau tahu Drien! Murid kelas Regular seperti mu tidak akan bisa melawan diriku yang merupakan murid unggulan..." Athena memicingkan matanya menatap remeh Drien.

Drien mengangkat pedangnya, "Kita lihat itu setelah pertandingan ini!" Ucapnya kemudian melesat menyerang Athena.

Athena mengangkis serangan tiba-tiba itu dengan pedangnya. Keduanya saling mendorong satu sama lain.

"Reflek mu Bagus juga..!" Drien tersenyum miring.

"Aku pengendali air! Tentu relfek ku Bagus!" Ketus Athena sambil mendorong Drien dengan sekuat tenaga hingga lelaki itu mundur ke belakang.

Athena mengeluarkan tongkatnya, "Aquaris!" Athena mengangkat tongkatnya, air muncul dari dalam tanah mengelilingi Athena, dan kemudian menyerang Drien dengan cepat.

Drien menahan serangan itu! Tetapi tidak bisa menahan terus karena dorongan serangan ini sangat kuat.  Drien terdorong hingga menabrak tembok lalu pingsan. Athena di nyatakan menang, dan keluar dari Arena di ikuti oleh Afira.

Athena The Witch #2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang