"Chapter 12 - Figth."

3K 281 4
                                    

Athena tersungkur ketanah.

"Athena..! Kau baik-baik saja!?" pekik Felly melihat Athena yang tersungkur ke tanah karena Ledakan itu.

Athena mencoba berdiri dan menahan luka akibat dari tusukan oleh sesuatu yang menyebabkan ledakan itu.

"Kalian pasti melihat ledakan itu ya..." cicir Athena dengan terengah-engah. Dia mengenggam lagi Water Sword.

"Iya...! Dari siapa ledakan tadi!?" tanya Felly dengan wajah panik.

"It-itu a-adalah le-dakan dari tubuh D-dillane...!" jawab Athena masih mencoba menahan rasa sakit yang menjalar dari pingangnya.

Felly, Edwin, dan Robbie membulatkan Mata Mereka kaget. Athena mampu bertahan dari serangan ledakan hitam.

"Griase..oriako..." Athena mengucapkan mantra untuk membuat perisai pelindung sihir untuk teman-teman agar tidak ikut bertarung.

"Athena apa yang kau lakukan..?!" dengus Robbie seraya memukul-mukul pelindung itu.

"Kalian tidak usah ikut bertarung ini adalah pertarungan ku.." lirih Athena seraya melompat untuk menyerang.

"Ohh kau terlalu baik sayang.." cicir Dillane kemudian menangkis pedang Athena.

"Diam kau..." teriak Athena seraya menahan pedangnya dengan kuat.

"Ohh sayang sejujurnya aku hanya menginginkan kekuatan mu...!" desis Dillane dengan Wajah Liciknya.

Athena mengeluarkan tongkat sihirnya, dan mengarahkannya ke arah Dillane lalu menyerang dengan cepat. "Livetamus!" Athena menyerang menggunakan Ligth Power.

Dillane menghindar dan kemudian Menghilang. Tiba-tiba saja Athena terjatuh dan perisai pelindung mulai hilang.

"Athena!!!" jerit mereka bertiga kompak seraya mendekati Athena yang sudah tidak sadarkan diri.

"Athena sadar....bangunn..." ucap Felly seraya membalikkan tubuh Athena.

Tiba-tiba memegang sesuatu yang basah dari pinggang Athena. "Apa ini luka...tusukan pedang..!?" pekik Felly kaget dengan tangan yang bergetar karena terkena darah dari tubuh Athena.

Edwin mencari-cari sosok yang menemani Athena hingga sampai disini. Akhirnya dia melihat sosok kucing hitam dengan pita pink fanta yang melingkar di lehernya. "Afira apa yang terjadi...?" tanya Edwin seraya mendekati kucing itu dan menggendongnya.

Tetapi Afira tetap diam. "......"

"Afira!!!" teriak Robbie karena geram.

Afira akhirnya membuka mulutnya. "Itu luka karena tertusuk oleh Water Sword.....!" pekik Afira seraya memalingkan wajahnya.

"APA!!" jerit ketiganya kaget.

"Ini bukan waktunya untuk kaget jika dibiarkan Athena akan kehilangan banyak darah...!" pekik Afira.

Edwin menggendong Athena kemudian dia menaiki Fred Sapu Terbangnya yang bisa berubah menjadi Phoenix. Kemudian mereka melesat ke Witch Castle.

Sesampainya di Witch Castle. Edwin langsung membawa Athena kehadapan Raja Alfian.

"Paman Alfian..!" panggil Edwin pada Alfian yang sedari tadi berjalan mondar-mandir memikirkan seseuatu.

"Athena!" pekik Alfian saat melihat kearah Edwin yang mengendong Athena yang tidak sadarkan diri.

"Apa yang terjadi sampai dia jadi seperti ini!?" tanya Alfian dengan Wajah khawatirnya.

Felly bergidik kesal, "Paman Penjelasannya nanti saja! Athena harus di obati secepatnya!" pekik Felly dengan panik.

Athena The Witch #2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang