"Chapter 33 - Problem Again"

1.1K 126 4
                                    

Keesokan paginya.

Athena melihat para laki-laki berdiri di depan kamar mandi dengan kaku.

"Kalian mau mandi air es lagi?" tanya Athena. Dia tahu itu perjanjian tapi ayolah, tidak perlu se serius itu.

"Itu perjanjiannya." jawab Robbie.

"Ed kau yakin?" tanya Athena pada Edwin.

Edwin membalikan badannya dan menatap Athena, "Janji harus di tepati bukan?" jawab Edwin dengan santai.

"Jangan bicara santai pada ku jika di dalam sana kalian akan mengeluh." sentak Athena menatap datar Edwin.

Felly, Tomoyo, dan Sakura muncul dan langsung menarik Robbie, Rio, dan Kaze agar tidak masuk ke sana dan melakukan itu lagi.

"Ayolah hentikan, aku tidak mau ada yang sakit!" Pada akhirnya Athena menarik Edwin kembali ke kamar laki-laki itu.

Edwin terkejut dengan sikap Athena, walau tidak se terkejut semalam. Iseng Edwin menggoda Athena, "Jadi kau peduli aku sakit atau tidak?" ucap Edwin dengan senyuman jahil.

Pipi Athena bersemu merah, "T-tentu aku peduli." jawab Athena terbata-bata lalu pergi, Edwin terkekeh melihat reaksi Athena.

***

Athena pergi menuju dapur untuk membantu Sakura, Felly, dan Tomoyo. Ketiganya kaget melihat wajah Athena yang bersemu.

"Jadi? Apa Edwin mencium mu lagi?" tanya Tomoyo jahil.

"A-apa maksud kalian!?" jawab Athena terbata-bata. Ketiganya tertawa mendengar jawaban Athena.

"Ngomong-ngomong bagaimana demam-nya Edwin?" pertanyaan Sakura membuat bingung Athena. Edwin? Demam? Kapan!?

Menyadari raut kebingungan Athena Felly langsung menjelaskan, "Robbie bilang tadi pagi mereka merasa tidak enak badan, dan sedikit demam, termasuk Edwin." Athena semakin bingung.

"Dia tidak mengatakan apapun kepada ku." ucap Athena dengan wajah khawatir.

"Sebaiknya kau periksa dia." saran Sakura pada Athena. Athena langsung kembali ke kamar Edwin memeriksa laki-laki itu.

Ketika Athena sampai di depan kamar Edwin. Athena mengetuk pintunya, "Ed ini aku." setelah mengucapkan itu Edwin langsung membukakan pintu. Dilihat oleh Athena wajah Edwin sedikit memerah.

"Kenapa kau tidak bilang kalau kau demam!" sentak Athena.

"Maaf, aku tidak ingin membuat mu khawatir." jawab Edwin dengan suara yang sedikit serak.

Athena menarik Edwin masuk kedalam kamar laki-laki itu. Athena meminta Edwin untuk duduk sementara dia mencari obat dan kain untuk mengompres.

Setelah menemukan semuanya Athena duduk di samping dan meminta Edwin untuk meminum obatnya. Setelah itu dia menyuruh Edwin untuk berbaring. Ketika dia hendak menaruh kain kompres di dahi Edwin. Edwin menahannya, "Aku tidak butuh itu Athena, aku hanya membutuhkan dirimu." lirih Edwin lalu menarik gadis itu kedalam dekapannya.

Athena kaget dengan perubahan sikap Edwin. Dalam semalam laki-laki ini menjadi manja dan menyebalkan. Tidak seperti Edwin. Tetapi Athena menyadari kalau ada sesuatu yang aneh dengan Edwin. Lalu dia mendorong tubuh Edwin.

"Siapa kau!?" sentaknya dengan wajah kaget dan kebingungan yang bercampur.

"Kau ini kenapa Athena? Ini aku! Edwin!" jawab Edwin dengan sedikit lemas.

Athena The Witch #2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang