"Chapter 5 - School Days."

2.1K 207 0
                                    

Keesokan harinya athena bersiap kesekolah. Dia sedang menata rambutnya, yang tadinya coklah legam tergerai, athena menambahkan kepangan bando. Setelah itu dia mengambil tas dan kartu putih hitamnya.

Athena mengunci pintu kamarnya lalu berjalan kekantin untuk sarapan pagi. Menu pagi ini simple, sandwich, telur rebus, susu vanila, dan roti.

Setelah selesai sarapan athena langsung pergi ke sekolah, kemarin dia diberitahu kalau seluruh murid kelas 7 kan berada digedung satu, Athena mencari bertuliskan 7-Fantasy. Hingga dia menemukan sebuah tulisan diujung lorong lantai lima.

Perhatian! Untuk murid kelas Fantasy berada di gedung tiga lantai empat. - Madam Scarlet.

Wajah athena dan seluruh murid kelas fantasy lainnya menjadi datar. Tatapan mereka seolah-olah mengatakan. Untuk apa madam memberitau semua murid kelas tujuh akan belajar digedung satu?

Dengan berbondong-bondong mereka  pergi ke gedung tiga. Sesampainya mereka di lantai lima mereka langsung mencari kelas mereka masing-masing.

Athena memasuki kelasnya, dia melihat kelas ini berbeda dari kelas disekolah pada umumnya, satu kelas ada 40 Orang, dan kursinya turun kebawah seperti tangga, layaknya bioskop dan ruang auditorium.

Athena langsung duduk di meja paling atas, dan sekaligus paling belakang. Tidak lama kemudian datang seorang guru.

"Pagi semuanya!" ucap guru itu.

"Perkenalkan saya Hyuko Yurika. saya Witches-Blood, dan saya akan menjadi wali kelas kalian." ucap wanita yang berusia sekitar 30-an itu.

Semua terdiam melihat Yurika-Sensei, pasalnya Yurika-Sensei sangat cantik tapi dia terlihat sangat dominan, dan dia berdarah Witches-Blood? Tidak bisa dipercaya bukan.

"Baiklah saya ingin kalian perkenalkan diri kalian satu persatu sesuai absen, yang namanya di panggil berdiri dan perkenalkan nama kalian!" ucap Yurika-Sensei dengan nada dominannya.

Yurika-Sensei mengambil buku absen dan memanggil nama pertama.

"Akihosi Torika!"

Seorang gadis bersurai hitam pun berdiri, "Aku Akihosi Torika! Kalian bisa panggil aku Toka. Usiaku 13 tahun, aku Orhyu-Blood." ucap gadis itu lalu kembali duduk.

"Amahen Ryuho!"

Seorang lelaki bersurai biru berdiri, dia duduk tepat disamping athena.

"Aku Amahen Ryuho! Kalian boleh panggil aku Ryuho. Usiaku 12 tahun, aku Half-Blood." kemudian lelaki bernama Ryuho itu kembali duduk.

"Athena Hildins Amirasse."

Athena sontak berdiri, dia menahan rasa malunya dan, "Namaku Athena Hildins Amirasse, Panggil saja aku Athena, Usiaku 13 tahun. Aku Wi-. Half-Blood!" ucap athena kemudian dia kembali duduk, athena menutup mulutnya karena hampir keceplosan mengucapkan Witches-Blood.

"Choiko Tido!" 

Seorang lelaki bersurai orange berdiri dan, "Aku Choiko Tido! Panggil saja aku Tido, usiaku 13 tahun, aku Orhyu-Blood!"

"Daiji Rio."

Lelaki berambut coklat almond itu pun berdiri, "Salam Kenal! Aku Daiji Rio, Kalian bisa panggil aku Rio, Usiaku 13 Tahun. Aku Witches-Blood!" ucap rio sukses membuat Yurika-Sensei ternganga, setelah itu Rio kembali duduk.

Setelah semua murid memperkenalkan diri mereka Yurika-Sensei memberi mereka tantangan.

"Ini tes pertama kalian dikelas ini! Jika kalian benar-benar murid terpilih! Sekarang juga kalian ambil Tanaman Raiflaw, dan jangan berjalan. Gunakan sapu terbang kalian!" ucap Yurika-Sensei dengan dominannya.

"Jika kalian tidak bisa membawa bunga itu sampai pukul 10.00 AM, Maka kalian akan keluar dari kelas Fantasy...!" sambung Yurika-Sensei dengan tajam.

Semua murid membelaka kaget. Karena Raiflaw itu bunga yang sangat besar, walau tidak sebenarnya tidak sebesar mereka, bunga itu hanya sebesar bayi usia 10 Bulan. Dan mereka harus mengambilnya menggunakan sapu terbang.

Dengan terpaksa sebagian dari mereka belajar menggunakan atau mereka akan keluar dari kelas Fantasy.

Athena belum bisa menggunakan sapu terbangnya dan dia harus belajar menggunakan sapunya terlebih dahulu.

"Sial! Kenapa aku harus bernasib seperti ini!?" athena berteriak dalam hatinya.

Disisi lain felly memperhatikan athena yang sedari tadi tidak dapat membuat sapunya terbang, langsung menatap athena dengan iba.

"Apa ini? Ini pertama kalinya aku menatap seseorang dengan perasaan iba seperti ini?" felly menyerit bingung.

Yurika-Sensei memperhatikan baik-baik kondisi murid-muridnya yang tidak bisa menggunakan sapu dan masih harus belajar.

"Dia! Dia memang sangat mirip." ucap Yurika-Sensei seraya menatap athena yang mulai bisa menerbangkan sapunya.

Athena menenangkan dirinya, dan mulai menyatu dengan sapunya, sesaat sapunya melayang, athena terkejut bukan main. Tapi semakin lama semakin menyenangkan.

Akhirnya athena melesat kehutan belakang sekolah, disana sudah ada beberapa murid yang masih menunggu waktu yang tepat untuk mengambil bunga itu. Kenapa? Karena batang bunga itu akan muncul jika ada sesuatu yang mendekat.

"Ini masalah! Bagaimana kita akan mengambil bunga ini?!" ucap seorang gadis yang diyakini athena adalah felly.

Athena menurunkan sapunya dan mendekati bunga yang ada dihadapannya. Semua menatap bingung apa yang akan dilakukan athena, masalahnya mereka tidak bisa mendekati bunga itu karena bunga-bunga itu terus saja memunculkan duri.

"Hallo Raiflaw!" athena menyapa bunga itu, semua orang menatap athena dengan tatapan aneh, Orang ini gila! Itulah yang dipikirkan mereka.

Raiflaw itu mulai memunculkan duri, athena mundur sedikit.

"Maaf jika aku mengganggu mu! Tapi bolehkah aku membawa mu kekelasku? Ini untuk tugas? Aku berjanji tidak akan mencabutnya dengan keras." ucap athena dengan sopan kepada bunga itu.

Semua membulatkan mata mereka kaget. Gadis ini benar-benar gila.

Tiba-tiba saja Raiflaw itu menghilangkan durinya dan athena mencabut nya perlahan-lahan, lalu memegangnya dengan erat.

Semua tersentak kaget, gadis ini benar-benar bisa membuat bunga itu tunduk.

Pluukkk! Pluuuuk..

Seseorang bertepuk tangan. Sontak seluruh murid kelas fantasy menoleh kearah suara. Ternyata Yurika-Sensei datang dengan sapu terbangnya.

"Selamat Athena! Kau adalah orang pertama yang dapat mencabut Raiflaw dengan cara seperti tadi." ucap Yurika-Sensei.

Athena menunduk.

"Bisa beritahu saya alasan mu menggunakan cara seperti tadi!?" tanya Yurika-Sensei dengan dominannya.

"Ka-karena ibuku mengajarkan untuk selalu meminta izin untuk melakukan sesuatu! Bahkan dengan bunga." jawab athena dengan gugup.

Semua ternganga kaget.

"Ibumu benar sekali! Untuk melakukan sesuatu hendaklah minta izin, Raiflaw adalah bunga yang tempramental, jika tidak dengan orang yang lembut maka dia tidak akan menurunkan durinya!" jelas Yurika-Sensei dengan dominannya.

"Kau boleh memiliki bunga itu athena. Karena bunga itu suatu hari akan membantumu!" ucap Yurika-Sensei lalu memerintahkan semua murid kembali kekelas.

"Sungguh!?" Felly menyerit kaget.

"Gadis ini aneh!" gumam edwin dengan malas.

"Dia mengagumkan!" ucap robbie tidak melepas senyuman dari wajarnya.

*
*
*
*
*

Bersambung...

Athena The Witch #2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang