"Chapter 20 - Athena A Little Trap."

2K 189 15
                                    

Tabib istana datang dan memeriksa kondisi Athena. Tabib tersebut memeriksa kondisi Athena dengan sebuah mantra. Sinar hijau menyinari tubuh Athena sementara sang tabib menutup matanya memeriksa keseluruhan kondisi tubuh Athena.

Setelah beberapa saat tabib itu berbalik dan memberi hormat pada Raja Alfian dan Ratu Elza yang sudah penasaran menunggu hasil pemeriksaan tabib tersebut.

"Maaf yang mulia tetapi hamba tidak bisa mengizinkan Tuan Putri untuk menggunakan Gilioun kembali! Itu bisa mengganggu kesehatan beliau jika beliau memaksa untuk terus menggunakannya..." Ucap Sang Tabib dengan nada yang sangat rendah dan khawatir.

Raja Alfian menghela nafas pelan, "Baiklah! Saya mengerti, terima kasih Tuan Taiki..." Ucap Raja Alfian pada sang tabib yang bernama Taiki.

Sang Tabib mengangguk pelan, "Kalau begitu saya permisi Yang Mulia Raja! Ratu..." Tabib Taiki membungkuk dan berjalan keluar dari kamar Athena.

Raja Alfian menatap Athena dengan tatapan yang sulit diartikan, "Elza! Aku tidak punya pilihan lain.." Ucapnya dengan nada bicara yang sangat berat bercampur aduk dengan kemarahan yang tertahan. Dia tidak tahu harus bereaksi seperti apa sekarang ini! Emosinya bercampur aduk.

"Tetapi! Dia sudah melewati masa yang sulit untuk mendapatkannya, kau ingin melepaskan kerja kerasnya?" Ratu Elza menatap Raja Alfian dengan wajah sendu. Raja Alfian menghela nafas pelan mendapati sikap istrinya ini.

Raja Alfian mencengkram bahu Ratu Elza pelan, "Tidak Ratu! Kita akan lihat seberapa besar tekad yang dimiliki oleh Putri kita itu..."

***

Athena membuka matanya setelah semuanya meninggalkan kamarnya. Gadis itu menatap kesekeliling kamarnya. Kamar yang tidak berubah sama sekali.

Satu hal yang dilupakan oleh Raja Alfian. Athena memiliki kemampuan untuk memulihkan kembali tubuhnya dengan cara menyerap energi disekitarnya. Bahkan secara tidak sadar Athena telah menyerap energi dari Raja Alfian tanpa sepengetahuan beliau. Membuat tubuhnya pulih dalam sekejap.

"Ini Gawat!" Umpat gadis itu sambil meremas selimutnya.

Dia telah mengetahui semua rencana Raja Alfian, tetap saja rencana Raja Alfian terlalu berbahaya untuk dilawan.

"Ayah! Kau terlalu keren untuk memberi tantangan pada anak kesayangan mu ini..." Lirih Athena sambil meremas selimutnya kemudian terkekeh pelan, "Untung saja aku sudah mengantisipasi kejadian ini..."

Athena menjatuhkan kembali tubuhnya diatas kasur, mencoba memikirkan cara untuk kabur dari Raja Alfian. Meminta bantuan Felly, Edwin, dan Robbie bisa membuat ketiganya dalam bahaya. Itu artinya dia harus melakukannya sendiri tanpa dibantu.

"Hanya ada satu cara..." Gumam Gadis itu, kemudian mengambil tongkat sihirnya.

Athena bangkit dari tempat tidurnya, "Cloviro...!" Athena membuat kloning dirinya, untuk menggantikannya diatas kasur.

"Dengan ini aku bisa pergi dengan aman.." Gadis itu merubah penampilannya. Dan mengendap-endap keluar dari kamarnya.

***

"Paman apa tidak masalah jika membiarkan Athena seperti ini?" Felly bersama Raja Alfian berjalan menuju ruang isolasi bawah tanah membawa Water Sword.

Raja Alfian menatap Felly, "Kita memang sangat membutuhkan kemungkinan sekecil apapun untuk masalah Dillane, tetapi kita tidak boleh membahayakan satu jiwa hanya untuk mengalahkan Dillane, masih ada banyak cara untuk mengalahkannya! Jadi kita tidak boleh terpaku dengan satu cara dengan resiko yang berat.." Pria berusia puluhan ribu tahun itu menatap Felly yang sudah dia anggap seperti anaknya sendiri.

Felly mendengus pelan, "Hanya sebagai peringatan paman! Athena terlihat mencurigakan saat kami mengambil Gillioun..." Felly menatap Raja Alfian yang membuka pintu ruang isolasi, yang menetralisir kekuatan sihir.

Raja Alfian membuka Ruang isolasi, "Mencurigakan bagaimana?" Ketika mereka masuk, Water Sword berubah menjadi abu.

"Seperti itu!" Ucap Felly kemudian berlari meninggalkan Raja Alfian yang sibuk mengunci kembali ruang Isolasi.

Felly berlari sambil berteriak di sepanjang lorong, "Penjaga! Kunci semua pintu keluar dan juga jendela! Jangan ada yang terlewatkan satu pun! Perintah Raja Alex!" Teriak Felly langsung dilaksanakan oleh para pengawal istana. Kebiasaan Felice dari dulu adalah selalu memberi perintah menggunakan nama ayahnya Raja Alex.

Dengan nafas memburu gadis itu berlari kearah kamar Athena. Gadis itu selalu bisa membodohi siapa saja! Dan bagaimana saja. Dia menggunakan mantra penganda untuk mengandakan dirinya dan juga Water Sword.

"ATHENA!" Felly mendorong pintu kamar Athena dengan keras. Dilihatnya Athena sedang tidur pulas tanpa terbangun sedikitpun mendengar suara dobrakkan pintu sn juga teriakan Felly.

Felly menatap tajam kearah Athena yang tertidur diatas kasur dengan wajah tenang.

"Windirs!" Felly memanggil Wind Arow. Membuat benda itu tiba-tiba muncul ditangannya.

Dia menarik tali busurnya, membuat sebuah anak panah muncul dibusur itu. Gadis itu memfokuskan panah busurnya pada jantung gadis yang tidur dihadapannya ini.

"Felly apa yang kau lakukan!?" Suara Raja Alfian membuat gadis itu reflek melepaskan anak panah pada Athena.

Bushhh...

Tubuh Athena menghilang seperti debu. Membuat Raja Alfian terbelalak kaget.

*
*
*
*
*
*
*
*
*

Bersambung..

*Cloviro : Mantra untuk membuat bayangan/kloning.

Athena The Witch #2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang