BAB 5

10.8K 436 1
                                    

Part terakhir malam ini, lanjut lagi besok ya ... 

*** 

"Citra bangun sayang " ujar bunda dengan suara lantangnya. 

"Cit bangun udah siang nak " ulang bunda yang entah keberapa kalinya. 

"Citra sampai itungan 3 ga bangun bunda dobrak ya pintu nya "

Ya ampun, bunda benar-benar ya tidak ada tandingannya memang sebagai alarm bahkan aku yang baru tidur beberapa jam saja akibat menonton drama korea bisa terbangun akibat teriakan bunda. jelas ini hari libur, lalu kenapa bunda menggangu ketenangan ku dan tak membiarkan aku bangun siang.

"Bun Citra libur hari ini, Citra mau tidur sampai siang "

"Tapi di bawah ada Daniel, katanya udah janjian sama kamu ,kasian dia udh nungguin kamu dari tadi "

"Udah Lah bun suruh pulang aja ,aku juga malas ketemu dia "

"Sayang cepet ga keluar apa bunda suruh Daniel yang bangunin kamu " itu tak boleh terjadi, yang ada Daniel mencari kesempatan dalam kesempitan menggunakan setengah kesadaran ku untuk berbuat yang tidak-tidak. 

"Iya- iya ini juga mau mandi " ujar ku seraya berjalan tertatih menuju ke lemari dan mengambil baju ganti.

Setelah itu aku tidak lagi mendengar suara bunda, mungkin bunda sudah turun kebawah, sumpah aku ga abis pikir dengan Daniel kemarin baru saja ketemu dan sekarang minta ketemu lagi. Memang dia tidak enek apa melihat muka ku selalu, Acara bermain ps kemarin saja berlanjut hingga jam 11 karena aku ketiduran dan dia dengan alibinya yang tidak tega membangunkan ku, untung saja tante Kirani sudah ijin ke bunda coba kalau tante Kirana lepas tanggung jawab dan membiarkan aku bersama dengan Daniel hingga pagi, aku rasa bukan hanya diusir dari rumah tapi juga dicoret dari KK.

***
Aku menuruni tangga dengan lusuh, ini hari libur kenapa disuruh bangun jam 7 sih, Daniel juga jadi tamu ga tau diri sekali jam 7 sudah bertamu.

"Hai sayang " sapa Daniel kepada ku dengan genit.

"Ya udah ya tante tinggal ke dapur Daniel" ujar bunda.

Sekarang coba lihat, aku ditinggal berdua dengan Daniel, bunda memang dari dulu tak berubah selalu mendukung hubungan ku dengan Daniel hanya karena sikapnya. Ya, aku akui Daniel sangat ramah dan baik sekali kepada keluarga ku berbanding terbalik dengan sikapnya bersama tante Kirani, tapi aku tak mau ikut campur lebih jauh dalam masalah keluarga nya biarkan Daniel yang menyelesaikan sendiri, dan biarkan dia belajar dewasa dengan hal itu. 

"Tadi malam gimana bobonya"ucap Daniel.

"Biasa aja, kamu ngapain sih pagi-pagi kerumah aku, aku masih ngantuk tau "ucap ku sambil menyandarkan kepala ku ke bahunya. Biarlah sekali-kali aku yang merasakan menjadi pacar yang manja. 

"Mau ngajak ngegym, tapi di rumah aku "

"Hah .....apa? kan kamu tau aku ga suka olahraga, ga ah mls mending tidur "

"Biar sehat sayang " ujarnya sambil mengusap kepala ku.

"Ga mau nanti cape"

"Ya udah kamu temenin aku aja ya"

"Kamu mah bikin repot mending kamu ngegym sendiri dari tadi malah udah kelar kali "

"Emang ga boleh minta temenin pacar? "

"Boleh, tapi buang-buang waktu kalo gini caranya"

"Jadinya mau ga ?"

"Emang ada jawaban lain selain 'iya' dalam kamus kamu" ucap ku dengan sewot yang hanya di jawab dengan seringaian.

***
Sesampainya di rumah daniel aku melihat tante Ika, dan aku hanya tersenyum sekilas karena tangan ku segera di tarik oleh Daniel, jujur rumah Daniel sangat besar bahkan luas, di sini juga ada kolam renang, tempat ngegym, halaman yang luas, dan juga yang paling ku suka disini ada green house yang lumayan besar.

"Yang kamu beneran ga mau nyoba ngegym "

"Ga ah, aku duduk aja sambil liatin kmu"

Daniel ternyata orang yang suka olahraga, terbukti dari ototnya yang kekar tapi masih sebatas wajar, tapi menunjukkan kalau dia suka olahraga, sedari tadi aku hanya main hp, ngeliatin dia, ngelapin keringatnya, ngasih air putih pun harus di suap, berasa jadi baby sitter aku saat ini, hanya bedanya aku mengurusi bayi besar dan tidak dibayar. 

"Sayang lap in keringetnya"

"Iya bentar"

Eh tunggu kenapa Daniel makin maju ya badannya, tiba-tiba Daniel mengelus pipi ku, aduh aku yakin pipi ku sudah seperti kepiting rebus sekarang.

"Kamu mau ngapain Daniel "

"Mau cium kamu " ujarnya sebelum melahap bibir ku .

Aku memukul dadanya agar dia melepaskan bibir nya "Daniel" panggilku di sela ciumannya. "aku nggak bisa napas " kini dia sudah melepas bibirnya namun tidak benar-benar jauh dari wajahku.

"Aku suka rasa bibir kamu kayak rasa vanila ,manis"ucapnya sambil mengelus atas bibir ku ,lalu dia mengecup sekali lagi bibir ku, jujur efek nya masih sampai sekarang jantung ku masih berdetak tak karuan, apa jangan- jangan aku punya penyakit jantung ya ?

***

Sorry typo

742 Word  

MY POSSESIF BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang