BAB 3

12.7K 550 8
                                        

Disini lah aku sekarang, didepan rumah tante Ika, aku masih tidak habis pikir kenapa Daniel setega itu dengan mamanya.

"Kita udah sampai ayo masuk." ujar tante Kirani.

Setelah masuk aku melihat sosok wanita yg cantik yg kuyakini itu adalah tante Ika.

"Keadaan Daniel udah baikan?" ucap tante Kirani dengan nada khawatir.

"Belom mba, demam nya juga masih tinggi, dia juga masih gak mau makan." ujar wanita tersebut yang kuyakini tante Ika.

"Ya udah, Citra ini tante Ika, Ika ini pacarnya Daniel."

"Oh ini toh pacarnya Daniel, ga salah Daniel milih kamu, tante bilangin ya kalau kamu punya masalah sama Daniel, segera diselesaikan ya, tante tau dia punya masalah sampai drop begini, yaudah kamu ke kamarnya ya kali aja dia mau makan sama kamu, ini juga obatnya ya." ujar tante Ika.

Aku bingung dengan keluarga ini, kenapa harus aku?  kalau hanya  sekedar jenguk aku mau, tapi kalau begini sih sama saja aku dengan pembantu. Belum lagi nanti kalau didalam kamar Daniel minta balikan atau ngelakuin sesuatu yang tidak-tidak gimana ?

"Maaf ya citra tante jadi nyuruh kamu, kamu taukan kalau hanya kamu yang bisa ngelakuin ini." ujar tante Ika.

"Iya tante gapapa kok, ya udah aku ke kamarnya Daniel ya."

"Kamar Daniel ada di sebelah kiri tangga, sayang." ujar tante Ika.

***
Sekarang aku sudah di depan pintu kamar Daniel, sebenarnya aku takut tapi mau gimana lagi, aku sudah keburu janji dengan tante Kirani.

"Daniel ini aku Citra, bukain dong pintunya." beberapa detik kemudian pintu itu terbuka dan menampilkan wajah kusut Daniel.

"Kamu ngapain disini ?"ujar daniel dengan suara yg dingin dan cuek.

"Aku mau jenguk kamu, aku bawa makanan sama obat"ujar ku dengan tenang .

"Ya udah masuk. "ujar Daniel, setelah aku masuk dia pun mengunci pintu tersebut. Aku kaget segera aku pegang tangannya agar tak jadi di kunci pintunya.

"Kenapa di kunci pintu nya?"

"Biar gak ada yang ganggu aku."ujar daniel santai.

"Ganggu maksud kamu gimana ?"ujar ku dengan nada khawatir.

"Sebenernya kamu jadi ga sih ngasih aku makan sama obat, kalo ga jadi Ya udah ,keluar "ujar daniel dengan setengah teriak.

Kenapa tadi aku mau ya di ajak jenguk daniel kalo akhirannya begini,dia tuh selalu saja keras kepala ga sakit ga sehat sama saja.

"Iya aku mau,Ya udah kamu duduk di sofa gih"

"Ga mau aku maunya makan dan minum obat nya di ranjang "

"Iya "ujar ku

"Aku mau nya di suapin sama kamu "

"Iya "ujar ku sambil menghela napas.

Memang  sudah menjadi kebiasaan selama pacaran  aku menyuapin  dia bahkan di sekolah juga sering, ya walaupun aku malu tapi juga nama nya dia keras kepala pasti semuanya serba harus.

"Aku mau kita balikan "ujar daniel dengan penuh penekanan.

Aku kaget, aku pikir daniel sudah lupa dengan itu semua. Jika aku kembali dengan Daniel pasti muncul kembali sifat posesif nya, dan dalam hati ku terdalam aku tak akan mau untuk kembali ke lubang yang sama. 

"Ga aku ga mau balikan"ujar ku dengan menggebu.

"Ya udah kalau ga mau ,aku juga ga mau makan dan minum "

"Kamu tuh ya bisa nya cuma ngancem terus"

"Aku nggak ngancem aku cuma mau hubungan kita kayak dulu lagi "

Hubungan kayak dulu ? hubungan abnormal maksudnya dimana aku seperti di penjara kemana mana harus diikutin dia, harus minta izin sama dia, kemana-mana harus diantar jemput, ya ampun kalo tau bujuk dia malah sesusah ini mending aku ga usah jenguk ,tapi kasian juga tante kirani kalo aku ga berhasil bujuk dia ,pasti nanti daniel tambah sakit, setelah beberapa lama terdiam aku rasa tak ada salahnya aku berkorban sedikit demi tante Kirana, toh aku masih meliki waktu dilain kesempatan untuk membicarakan hubungan ini. Dengan mantap ku angguki permintaan Daniel sebagai pertanda 'iya'.

"Terus kapan kamu makan ,syarat nya banyak banget "ujar ku dengan pelan.

"Satu lagi aku mau di peluk di atas ranjang abis makan ."

"Apa.......kamu gila ,ga nanti kalo mana kamu masuk gimna ,aku malu lah "

"Kan udh aku kunci pintu nya ga mungkin mama bisa masuk, lagian aku juga kangen sama kamu"

"Tapi ini syarat terakhir ya ?"

"Iya sayang "

"Ya udah sekarang makan ,aaa"ucap ku

Daniel pun lahap sekali saat makan, aku heran kenapa harus di bujuk kalau dia makan nya banyak seperti ini ,tak terasa makanan Daniel pun telah habis .

"Sekarang kamu minum obat ya "ujar ku.dan hanya di angguki daniel sebagai jawaban iya.

***
"Aku udah makan ,udah minum obat juga ,pokonya aku ga mau tau kamu harus nepatin janji "

"Iya "

"Ya udah buruan naik kesini "ujar daniel sambil menepuk sebelah ranjang nya yang kosong.

Akhirnya pun aku menaiki ranjang,

"Kamu rebahan dong ,aku nggak nyampe meluk kamu,aku kan mau meluk leher kamu "

"Iya ,iya "ujar ku sambil menghela napas ,seperti inilah kalau bermain api niat hati ingin membantu orang tetapi malah merasa terbebani dan akhirnya jadi kesal sendiri. apalagi janji dengan Daniel sama saja dengan hutang harus dijalankan!. 

 Akhirnya pun aku rebahan dan dia langsung memeluk leherku dan menciuminya.

"Daniel geli jangan cium cium "ucap ku.

" Ga papa ,lagian kamu gemesin pengen gigit "

"Au sakit tau kok kamu gigit sih sakit tau "jawab ku sambil merajuk.

"Maaf sayang aku gemes banget ,kamu pake sabun apa sih kok wangi banget leher nya,"

"Tau ah ,tadi kamu janji apa?mau tidur kan kalau peluk aku sekarang tidur ga! "

"Iya tapi kamu elus-elus kepala ku dong "

"Ga tadi kamu janji nya ga begitu"

"Ya Udah aku tidur nya lama "

"Kamu mah begitu ,iya aku elusin "ujar ku setengah berteriak ,jujur aku muak sekali dengan tingkah laku daniel ,dia pikir aku ibunya apa ,yang sakit minta di suapin,mau tidur harus di peluk dan di elus kepala nya. kalau ga gara-gara tante Kirani aku ogah banget suruh begini.

***
Sorry typo

948 word

MY POSSESIF BOYFRIENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang